SOKSI HUT ke-61, Ahmadi Noor Supit: Energi Kader Jadikannya Panjang Umur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia ( SOKSI ) berusia 61 tahun pada 20 Mei 2021. Untuk memperingatinya, SOKSI menggelar tasyakuran dan halal bi halal.
Acara ini dihadiri oleh ratusan pengurus dan kader SOKSI dari tingkat Nasional dan daerah melalui daring dengan protokol kesehatan yang ketat. "SOKSI memberikan semangat yang luar biasa bagi para kadernya. Energi SOKSI itu kuat sehingga menjadikan umur panjang. Yang ke-SOKSI-annya diragukan tidak tahu usianya panjang atau tidak," kata Ketua Umum DEPINAS SOKSI, Ahmadi Noor Supit di Hotel Century Park, Jakarta Pusat, sebagaimana keterangan pers, Jumat (21/05/2021).
Supit dalam sambutannya juga mengapresiasi kehadiran senior-senior SOKSI. Yang meskipun sudah sepuh tetap memberikan semangat dalam menjalankan organisasi pendiri Partai Golkar itu.
Menurut Supit, para senior begitu bangganya sebagai kader SOKSI sehingga punya pedoman dan pegangan yang kuat. "Dengan itu mereka mengetahui bagaimana cara mengabdi kepada bangsa dan negara. Para kader SOKSI di daerah merasakan bangga sekali menjadi bagian dari SOKSI," tambahnya.
Dalam kesempata itu, Supit menegaskan, arah politik Indonesia saat ini masih cukup mengkhawatirkan. Karena ada cara seolah masyarakat kita saling menyalahkan, saling merasa benar sendiri. Baik itu di tengah organisasi politik, kemasyarakatan, atau bahkan di ikatan keagamaan yang terjadi saling menyalahkan.
"Ini sesuatu yang sangat mengkhawatirkan. Saya katakan apakah memang ada yang ingin melakukan politik divide et impera atau adu domba, memecah bangsa ini, membuat pertarungan di antara parpol, organisasi dan lainnya. Meresahkan saling curiga satu sama lain. Ini adalah situasi yang harus segera diselesaikan," katanya.
Sebab dengan politik adu domba ini pernah menjadikan Indonesia dijajah selama 350 tahun. Dipertentangkan satu suku dengan suku lain satu budaya dengan budaya lain politik dengan politik lain.
"Oleh karena itu SOKSI harus jeli dan pandai melihat situasi ini. SOKSI tidak boleh diam karena dikhawatirkan situasi ini terus berjalan," tukasnya.
Hadir dalam acara ini, Ketua Dewan Pembina SOKSI Bobby Suhardiman, Ketua Dewan Kehormatan SOKSI Oetojo Oesman, Ketua Dewan Pertimbangan SOKSI Prof. Thomas Suyatno, Ketua Dewan Pakar SOKSI Prof. Bomer Pasaribu, Sekjen Depinas SOKSI Mukhamad Misbakhun, Bendahara Umum Depinas SOKSI Robert J Kardinal, dan pengurus Depinas SOKSI juga kader-kader SOKSI lainnya.
Depinas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) berusia 61 tahun pada 20 Mei 2021. Untuk memperingatinya, SOKSI menggelar tasyakuran dan halal bi halal. Foto/Dok. SINDOnews
Acara ini dihadiri oleh ratusan pengurus dan kader SOKSI dari tingkat Nasional dan daerah melalui daring dengan protokol kesehatan yang ketat. "SOKSI memberikan semangat yang luar biasa bagi para kadernya. Energi SOKSI itu kuat sehingga menjadikan umur panjang. Yang ke-SOKSI-annya diragukan tidak tahu usianya panjang atau tidak," kata Ketua Umum DEPINAS SOKSI, Ahmadi Noor Supit di Hotel Century Park, Jakarta Pusat, sebagaimana keterangan pers, Jumat (21/05/2021).
Supit dalam sambutannya juga mengapresiasi kehadiran senior-senior SOKSI. Yang meskipun sudah sepuh tetap memberikan semangat dalam menjalankan organisasi pendiri Partai Golkar itu.
Menurut Supit, para senior begitu bangganya sebagai kader SOKSI sehingga punya pedoman dan pegangan yang kuat. "Dengan itu mereka mengetahui bagaimana cara mengabdi kepada bangsa dan negara. Para kader SOKSI di daerah merasakan bangga sekali menjadi bagian dari SOKSI," tambahnya.
Dalam kesempata itu, Supit menegaskan, arah politik Indonesia saat ini masih cukup mengkhawatirkan. Karena ada cara seolah masyarakat kita saling menyalahkan, saling merasa benar sendiri. Baik itu di tengah organisasi politik, kemasyarakatan, atau bahkan di ikatan keagamaan yang terjadi saling menyalahkan.
"Ini sesuatu yang sangat mengkhawatirkan. Saya katakan apakah memang ada yang ingin melakukan politik divide et impera atau adu domba, memecah bangsa ini, membuat pertarungan di antara parpol, organisasi dan lainnya. Meresahkan saling curiga satu sama lain. Ini adalah situasi yang harus segera diselesaikan," katanya.
Sebab dengan politik adu domba ini pernah menjadikan Indonesia dijajah selama 350 tahun. Dipertentangkan satu suku dengan suku lain satu budaya dengan budaya lain politik dengan politik lain.
"Oleh karena itu SOKSI harus jeli dan pandai melihat situasi ini. SOKSI tidak boleh diam karena dikhawatirkan situasi ini terus berjalan," tukasnya.
Hadir dalam acara ini, Ketua Dewan Pembina SOKSI Bobby Suhardiman, Ketua Dewan Kehormatan SOKSI Oetojo Oesman, Ketua Dewan Pertimbangan SOKSI Prof. Thomas Suyatno, Ketua Dewan Pakar SOKSI Prof. Bomer Pasaribu, Sekjen Depinas SOKSI Mukhamad Misbakhun, Bendahara Umum Depinas SOKSI Robert J Kardinal, dan pengurus Depinas SOKSI juga kader-kader SOKSI lainnya.
Depinas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) berusia 61 tahun pada 20 Mei 2021. Untuk memperingatinya, SOKSI menggelar tasyakuran dan halal bi halal. Foto/Dok. SINDOnews
(poe)