Profil Singkat Ustaz Tengku Zulkarnain

Senin, 10 Mei 2021 - 19:52 WIB
loading...
Profil Singkat Ustaz Tengku Zulkarnain
Kabar duka datang dari Ustaz Tengku Zulkarnain. Innalillahi wa inna ilaihi rojin, ustaz kelahiran 14 Agustus 1963 (usia 57 tahun) ini meninggal dunia hari ini. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kabar duka datang dari Ustaz Tengku Zulkarnain. Innalillahi wa inna ilaihi rojin, ustaz kelahiran 14 Agustus 1963 (usia 57 tahun) ini meninggal dunia hari ini, Senin (10/5/2021), di RS Tabrani, Jalan Sudirman, Pekanbaru.



Selama hidup, dia sempat menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada periode 2015 hingga 2020. Selain di MUI, Ustaz Tengku Zul juga aktif sebagai Ketua Majelis Fatwa untuk PP Mathla'ul Anwar, sebuah organisasi yang berfokus pada pendidikan Islam.

Dalam pendidikan Agama Islam, pria berdarah Melayu Deli ini belajar ilmu fiqih dari gurunya yang bernama Syaikh Dahlan Musa dan dan ilmu Al-Qur'an dari Syaikh Azro'i Abdul Rauf. Dirinya memiliki seorang istri dan dua orang anak perempuan.

Beberapa aksinya kerap kali menimbulkan pro-kontra di tengah-tengah masyarakat. Pada 2017 misalnya, ketika dia sempat ditolak warga Dayak Sintang saat berkunjung ke Kalimantan.

Agustus 2019, dia menuai sorotan lantaran menyebut letak calon Ibukota Indonesia yang baru yang terletak di Kalimantan Timur berada di garis lurus dengan Beijing, Ibukota Republik Rakyat Tiongkok. Tak hanya itu, dia berpendapat bahwa letak Ibukota tersebut dapat dengan mudah dijangkau dengan rudal.

Eks Panglima TNI Moeldoko saat itu menyangkal pernyataannya. Menurut Moeldoko saat ini rudal tidak lagi memiliki target yang garis lurus.

Tak hanya itu, dirinya juga sempat ikut serta dalam Aksi Bela Islam serta aksi-aksi yang dilakukan Alumni 212 pada masa setelahnya. Dalam pemilihan umum Presiden Indonesia (Pilpres) 2019, dia tercatat sebagai salah satu pendukung setia pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pada Juni 2020, dia meributkan isi dari artikel Pembantaian di Indonesia 1965–1966 dan Partai Komunis Indonesia yang ada di Wikipedia bahasa Indonesia. Oleh karena itu, pria berkacamata itu membuat tagar #BoikotWikipedia, yang kemudian menjadi trending topic pada 3 Juni 2020.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7208 seconds (0.1#10.140)