Pertanyakan Materi Tes Pegawai KPK, Busyro Muqoddas: Ada Pengaruh Luar?
loading...

Busyro Muqoddas menyayangkan munculnya pertanyaan yang dinilai melecehkan dalam materi tes wawasan kebangsaan. Foto/muhammadiyah.or.id
A
A
A
JAKARTA - Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menilai tes Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai KPK untuk alih status menjadi ASN adalah kebijakan yang janggal.
"TWK beberapa yang janggal satu, tentang wawasan kebangsaan yang materi tesnya tadi sudah disebutkan dan itu dilakukan oleh lembaga negara yang banyak lembaga negara intelijen, TNI AD, BNPT. Pertanyaaannya, apakah itu merupakan kebijakan ketua KPK dan empat pimpinan KPK yang lain? Atau ada pengaruh-pengaruh dari luar?" ungkap Ketua PP Muhammadiyah itu dalam diskusi virtual yang ditayangkan melalui akun YouTube JIB Post, Minggu (9/5/2021).
Baca juga: Busyro Muqoddas: KPK Tempat Kumpul Muslim, Kristen, Hindu dan Budha yang Saleh
Busyro menyayangkan munculnya pertanyaan yang dinilai melecehkan dalam materi tes wawasan kebangsaan. Salah satu contohnya pertanyaannya soal kesiapan menjadi istri kedua hingga melepas hijab.
"Sehingga, tes wawasan kebangsaan itu materinya justru melecehkan, bertentangan dengan nilai-nilai filosofis kebangsaan yang konsepnya amat luhur di dalam empat paragraf pembukaan UUD 1945, justru dilakukan oleh lembaga negara yang tidak memiliki tradisi , tidak memiliki kompetensi untuk wawasan kebangsaan," bebernya.
"TWK beberapa yang janggal satu, tentang wawasan kebangsaan yang materi tesnya tadi sudah disebutkan dan itu dilakukan oleh lembaga negara yang banyak lembaga negara intelijen, TNI AD, BNPT. Pertanyaaannya, apakah itu merupakan kebijakan ketua KPK dan empat pimpinan KPK yang lain? Atau ada pengaruh-pengaruh dari luar?" ungkap Ketua PP Muhammadiyah itu dalam diskusi virtual yang ditayangkan melalui akun YouTube JIB Post, Minggu (9/5/2021).
Baca juga: Busyro Muqoddas: KPK Tempat Kumpul Muslim, Kristen, Hindu dan Budha yang Saleh
Busyro menyayangkan munculnya pertanyaan yang dinilai melecehkan dalam materi tes wawasan kebangsaan. Salah satu contohnya pertanyaannya soal kesiapan menjadi istri kedua hingga melepas hijab.
"Sehingga, tes wawasan kebangsaan itu materinya justru melecehkan, bertentangan dengan nilai-nilai filosofis kebangsaan yang konsepnya amat luhur di dalam empat paragraf pembukaan UUD 1945, justru dilakukan oleh lembaga negara yang tidak memiliki tradisi , tidak memiliki kompetensi untuk wawasan kebangsaan," bebernya.
Lihat Juga :