Prabowo Nostalgia Kebersamaan Bareng PKS di Pilgub DKI dan Pilpres
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hubungan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) pernah sangat mesra sebagai dua partai politik di luar pemerintahan di masa periode pertama kekuasaan Presiden Jokowi. Keduanya makin lengket ketika sama-sama mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilgub DKI Jakarta 2017 dan berlanjut di Pilpres 2019.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengenang kebersamaan tersebut ketika menerima kunjungan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan jajaran pengurus pusatnya di kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan (4/5/2021).
"Ada nostalgia, kita pernah berjuang bersama dalam Pilkada DKI, Jabar, Pilpres, dan sebagainya," kata Prabowo seusai pertemuan yang digelar secara tertutup.
Menteri Pertahanan (Menhan) itu menyebut partainya beberapa kali sering terjadi nuansa-nuansa perbedaan. Akan tetapi, ia mengatakan bahwa perbedaan itu merupakan hal yang wajar.
"(Apalagi) mereka sekarang di luar koalisi pemerintah, kita dalam koalisi pemerintah. Tapi kita tetap bersahabat, kita saling menghormati, kita saling menegur kadang-kadang sebagai kawan, boleh koreksi dan boleh saling mengingatkan," ujarnya.
Saat disinggung soal peluang melanjutkan kebersamaan dengan PKS di kontestasi Pilpres 2024 mendatang, Prabowo enggan menjawab pertanyaan tersebut. Menurutnya, peluang itu masih terlalu jauh untuk dibahas. "Kalo ke depan ya ke depan," pungkasnya.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengenang kebersamaan tersebut ketika menerima kunjungan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan jajaran pengurus pusatnya di kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan (4/5/2021).
"Ada nostalgia, kita pernah berjuang bersama dalam Pilkada DKI, Jabar, Pilpres, dan sebagainya," kata Prabowo seusai pertemuan yang digelar secara tertutup.
Menteri Pertahanan (Menhan) itu menyebut partainya beberapa kali sering terjadi nuansa-nuansa perbedaan. Akan tetapi, ia mengatakan bahwa perbedaan itu merupakan hal yang wajar.
"(Apalagi) mereka sekarang di luar koalisi pemerintah, kita dalam koalisi pemerintah. Tapi kita tetap bersahabat, kita saling menghormati, kita saling menegur kadang-kadang sebagai kawan, boleh koreksi dan boleh saling mengingatkan," ujarnya.
Saat disinggung soal peluang melanjutkan kebersamaan dengan PKS di kontestasi Pilpres 2024 mendatang, Prabowo enggan menjawab pertanyaan tersebut. Menurutnya, peluang itu masih terlalu jauh untuk dibahas. "Kalo ke depan ya ke depan," pungkasnya.
(muh)