April-Mei dan November-Desember Siklon Tropis Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan waspada adanya potensi siklon tropis dengan tingkat kejadian lebih tinggi yang biasa terjadi pada bulan April-Mei dan November-Desember. Hal tersebut dikatakan oleh Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin
Sementara itu, siklon tropis Kirrily, Cempaka, Dahlia, Lili dan Seroja merupakan yang paling dekat dengan daratan. Selain itu, paling signifikan berdampak pada cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi.
Lebih lanjut Miming menuturkan, siklon tropis memiliki dampak yang kompleks. Secara langsung dampaknya yakni angin kencang, hujan lebat hingga ektrem, gelombang tinggi dan gelombang pasang.
Ada juga dampak tidak langsung yaitu menimbulkan angin kencang di daerah lain, hujan lebat dan gelombang pasang dengan intensitas lebih kecil. Namun, Miming juga menggarisbawahi tantangan lain yang dihadapi terkait dengan pengurangan risiko dampak siklon tropis yang kerap melanda tanah air.
"Sebagai bentuk upaya pengurangan risiko penting dilakukan peningkatan pemahaman dan respon yang tepat bagi stakeholder atau masyarakat terhadap informasi tersebut. Selain itu, peningkatan atau perbaikan infrastruktur lingkungan juga penting dalam menghadapi bencana," tandasnya.
Sementara itu, siklon tropis Kirrily, Cempaka, Dahlia, Lili dan Seroja merupakan yang paling dekat dengan daratan. Selain itu, paling signifikan berdampak pada cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi.
Lebih lanjut Miming menuturkan, siklon tropis memiliki dampak yang kompleks. Secara langsung dampaknya yakni angin kencang, hujan lebat hingga ektrem, gelombang tinggi dan gelombang pasang.
Ada juga dampak tidak langsung yaitu menimbulkan angin kencang di daerah lain, hujan lebat dan gelombang pasang dengan intensitas lebih kecil. Namun, Miming juga menggarisbawahi tantangan lain yang dihadapi terkait dengan pengurangan risiko dampak siklon tropis yang kerap melanda tanah air.
"Sebagai bentuk upaya pengurangan risiko penting dilakukan peningkatan pemahaman dan respon yang tepat bagi stakeholder atau masyarakat terhadap informasi tersebut. Selain itu, peningkatan atau perbaikan infrastruktur lingkungan juga penting dalam menghadapi bencana," tandasnya.
(maf)