Apresiasi Larangan Mudik, PKPI: Jangan Sampai Lengah seperti India
loading...
A
A
A
JAKARTA - Krisis pandemi virus Corona (Covid-19) di negara India semakin meningkat. Parahnya kasus tersebut mencapai rekor tertinggi yakni 261.500 kasus baru yang terjadi pada Minggu 18 April 2021 kemarin. Peningkatan angka positif di India pun mendapat perhatian dunia, termasuk Indonesia.
Lebih lanjut Sunan mengatakan, tingkat positif sebagaimana data Kementerian Kesehatan India menunjukkan satu orang positif dari enam orang yang dilakukan tes. Akibat pesatnya peningkatan kasus, maka tempat tidur di rumah sakit baik pemerintah dan swasta penuh dan India mengalami kekurangan ventilator.
"Apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi melarang Mudik Lebaran sudah sangat tepat. Bisa dibayangkan apabila lonjakan kasus terjadi di kampung-kampung? Pemerintah Daerah akan kesulitan untuk menyediakan fasilitas kesehatan, mengingat keterbatasan fasilitas laboratorium, ventilator, oksigen dan petugas kesehatan di daerah", ujar pria yang juga berprofesi sebagai advokat ini.
Sebelumnya pakar kesehatan di India telah memperingatkan festival itu bisa menjadi titik klaster "penularan super" di India. Namun festival yang diikuti oleh jutaan peziarah tersebut masih berlangsung, sehingga kerumunan pun tak terhindarkan.
Terkait lonjakan kasus di India, Sunan berharap menjadi pembelajaran bersama di Indonesia agar keberhasilan menekan laju Covid-19 tetap terjaga. Terlebih, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik Idul Fitri 1442 H.
"Masyarakat harus tetap waspada dan menahan diri untuk tidak mudik. Ini demi kesehatan dan keamanan kita bersama. Demi keselamatan bersama. Jangan nekat! Jangan sampai seperti India," tegas ayah dari selebgram Salmafina itu.
Diketahui laju penularan Covid-19 di Indonesia sudah menurun dan vaksinasi terus berjalan. Namun banyak pakar epidemiology yang menyarankan masyarakat untuk terus menjaga prosedur kesehatan dan menghindari kerumunan agar vaksinasi tidak menjadi sia-sia.
Lebih lanjut Sunan mengatakan, tingkat positif sebagaimana data Kementerian Kesehatan India menunjukkan satu orang positif dari enam orang yang dilakukan tes. Akibat pesatnya peningkatan kasus, maka tempat tidur di rumah sakit baik pemerintah dan swasta penuh dan India mengalami kekurangan ventilator.
"Apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi melarang Mudik Lebaran sudah sangat tepat. Bisa dibayangkan apabila lonjakan kasus terjadi di kampung-kampung? Pemerintah Daerah akan kesulitan untuk menyediakan fasilitas kesehatan, mengingat keterbatasan fasilitas laboratorium, ventilator, oksigen dan petugas kesehatan di daerah", ujar pria yang juga berprofesi sebagai advokat ini.
Sebelumnya pakar kesehatan di India telah memperingatkan festival itu bisa menjadi titik klaster "penularan super" di India. Namun festival yang diikuti oleh jutaan peziarah tersebut masih berlangsung, sehingga kerumunan pun tak terhindarkan.
Terkait lonjakan kasus di India, Sunan berharap menjadi pembelajaran bersama di Indonesia agar keberhasilan menekan laju Covid-19 tetap terjaga. Terlebih, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik Idul Fitri 1442 H.
"Masyarakat harus tetap waspada dan menahan diri untuk tidak mudik. Ini demi kesehatan dan keamanan kita bersama. Demi keselamatan bersama. Jangan nekat! Jangan sampai seperti India," tegas ayah dari selebgram Salmafina itu.
Diketahui laju penularan Covid-19 di Indonesia sudah menurun dan vaksinasi terus berjalan. Namun banyak pakar epidemiology yang menyarankan masyarakat untuk terus menjaga prosedur kesehatan dan menghindari kerumunan agar vaksinasi tidak menjadi sia-sia.
(maf)