Refly Harun Tak Lihat Dalih Kuat Ibu Kota Pindah Kecuali Ini

Senin, 19 April 2021 - 05:10 WIB
loading...
Refly Harun Tak Lihat...
Refly Harun mengaku tak menemukan alasan yang kuat untuk melaksanakan proyek pemindahan ibu kota negara di masa pandemi saat ini. Foto/ilustrasi.ist
A A A
JAKARTA - Wacana pemindahan ibu kota negara kembali menyita perhatian setelah pemerintah berencana memulai proyek tersebut tahun ini. Rencana tersebut kembali memantik polemik lantaran situasi sosial ekonomi yang dinilai belum mendukung di masa pandemi saat ini. Banyak yang bersuara agar proyek pemindahan ibu kota ini ditunda, salah satunya Refly Harun .

Menurut Refly, yang menjadi soal dalam polemik pemindahan ibu kota ini adalah waktunya. Sebab pemindahan ibu kota setidaknya menyerap dua hal, yaitu anggaran dan konsentrasi. Proyek yang ditargetkan rampung pada 2024 ini jelas membutuhkan dana besar.



Ketika pemasukan negara terbatas akibat pandemi, hampir dipastikan pendanaan proyek berasal dari utang. Padahal utang APBN sudah menumpuk dan diperkirakan berjumlah Rp10 ribu triliun pada 2024. ”Itu baru utang APBN, belum termasuk utang BUMN,” ujar Refly dalam video berjudul Tunda Ibu Kota di saluran youtube Refly Harun Official, Senin (19/4/2021) dini hari.

Refly mengatakan, kalau pun pandemi berakhir tahun ini, tetap saja butuh waktu untuk recovery ekonomi dari kondisi yang sedang babak belur sekarang untuk mempersiapkan segala sesuatunya lebih baik.

”Bayangkan tahun 2024 itu adalah tahun yang sibuk. Ada pemilu serentak mencakup presiden, DPR, DPD, bupati wali kota dan gubernur. Jadi tidak perlu juga Presiden Jokowi berambisi untuk dicatat sebagai orang yang memindahkan ibu kota secara de facto. Secara de jure mungkin sebentar lagi DPR akan menyetujui,” kata guru besar hukum tata negara itu.



Refly mengaku tak menemukan alasan yang cukup kuat dari pemerintah untuk memindahkan ibu kota di masa pandemi saat ini. Kemacetan Jakarta yang awalnya dikemukakan pemerintah tidak relevan di masa pandemi. Sebab dia melihat kemacetan di Jakarta berkurang signifikan selama pandemi sebagai dampak kebijkan PSBB yang membuat jumlah kendaraan di jalanan berkurang.

Sementara alasan bahwa pemindahan ibu kota untuk pemerataan ekonomi dan menyelamatkan pulau Jawa baginya kurang masuk akal dan mengada-ada. Menurut Refly, penduduk Jakarta itu relatif sedikit dibandingkan jumlah penduduk Pulau Jawa secara keseluruhan.

”Kalau mau menyelamatkan Pulau Jawa, kenapa tidak melanjutkan program transmigrasi saja? Apa harus dengan cara memindahkan ibu kota negara?” tutur dia.



Pun demikian halnya alasan pemerataan ekonomi. Baginya, pemerataan ekonomi itu berkaitan dengan strategi pembangunan nasional, bukan persoalan ibu kota. Dengan kata lain, pemerataan ekonomi tetap bisa dilakukan tanpa harus memindahkan ibu kota.

“Bagi saya alasan itu mengada-ada. Jadi, saya tidak melihat ada alasan-alasan yang siginifikan kecuali bahwa Presiden Jokowi ingin dikenang daan dicatat sebagai presiden yang memindahkan ibu kota. Kalau memang itu alasannya, kita mau bilang apa?” ujar mantan Komisaris Utama PT Jasa Marga ini.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Basuki Benarkan Prabowo...
Basuki Benarkan Prabowo Harap Bisa Pindah ke IKN pada 2028
Prabowo Teken UU Perubahan...
Prabowo Teken UU Perubahan Nomenklatur Gubernur dan Anggota DKI Jadi DKJ
Kapan Keppres Pemindahan...
Kapan Keppres Pemindahan Ibu Kota Terbit? Menteri Hukum: Tergantung Presiden dan Infrastruktur IKN
Mendagri Tito: Ibu Kota...
Mendagri Tito: Ibu Kota Negara Masih Jakarta Sebelum Terbit Keppres IKN
Tom Lembong Tersangka,...
Tom Lembong Tersangka, Refly Harun: Kebijakan Tak Boleh Dikriminalkan
Pengamat Unair Ungkap...
Pengamat Unair Ungkap Kunci Keberhasilan Konsep Twin Cities
Pengamat Nilai Kritikan...
Pengamat Nilai Kritikan Refly Harun Tidak Substansial
Saksikan KABINET MERAH...
Saksikan KABINET MERAH PUTIH, 6 BULAN SIAP DIGANTI Malam Ini di Rakyat Bersuara Bersama Aiman Witjaksono, Refly Harun, Ray Rangkuti, Live hanya di iNews
Soroti 100-an Calon...
Soroti 100-an Calon Kabinet Prabowo-Gibran, Refly Harun: Banyak yang Bengkok Kayaknya
Rekomendasi
Jadwal Imsak dan Buka...
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Jakarta, Sabtu 29 Maret 2025/29 Ramadan 1446 H
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Penulisan Kata Halalbihalal...
Penulisan Kata Halalbihalal dan Maknanya Menurut KBBI
Berita Terkini
Sistem One Way Diterapkan...
Sistem One Way Diterapkan Pagi Ini, dari KM 70 Tol Japek hingga KM 459 Arah Semarang-Solo
31 menit yang lalu
Sidang Isbat Idulfitri...
Sidang Isbat Idulfitri 2025 Digelar Sore Ini: Rukyatul Hilal di Semua Provinsi, Kecuali Bali
44 menit yang lalu
Media Publik Jadi Media...
Media Publik Jadi Media Negara: Langkah Mundur?
1 jam yang lalu
Jadwal Sidang Isbat...
Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025
1 jam yang lalu
Karier Mantan Panglima...
Karier Mantan Panglima TNI Yudo Margono Setelah Pensiun, Pernah Berencana Jadi Petani
4 jam yang lalu
Sistem Talun Khas Indonesia...
Sistem Talun Khas Indonesia Ditampilkan di Amesterdam lewat Kopi
8 jam yang lalu
Infografis
10 Kota dengan Konsumsi...
10 Kota dengan Konsumsi Gorengan Tertinggi di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved