Evaluasi Jajaran Kabinet Dinilai Penting demi Perbaikan Etos Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI) merespons isu reshuffle (perombakan) kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Koordinator JAMMI, Irfaan Sanoesi mengungkapkan bahwa perombakan kabinet harus berdasarkan asas kebaikan (kemaslahatan) bersama.
"Jadi sangat disayangkan jika ada pengamat yang menyatakan Pak Moeldoko harus dibebastugaskan dari kabinet Presiden Jokowi mengingat peran Pak Moeldoko yang sangat vital," tambahnya.
Dia mengingatkan, ketika Moeldoko sowan silaturahmi ke pesantren-pesantren yang berada di seluruh penjuru daerah di Indonesia. Menurutnya, langkah Moeldoko ini penting sebagai penyambung lidah umara (pemerintah) kepada ulama terkait kerja bersama upaya membendung paham radikalisme dan terorisme di Indonesia.
"Yang tak terlupakan dari Pak Moel adalah ketika dia sowan kepada para sesepuh kyai mengantisipasi paham radikalisme ditunggangi oleh para elite politik untuk kepentingan elektoral," kenangnya.
Selain itu, dia juga memberikan apresiasi atas kinerja Moeldoko selama menjadi KSP adalah upaya mengharmonisasikan antar kementerian dan lembaga yang karut marut.
"Ada masalah komunikasi dan koordinasi K/L (kementerian dan lembaga) bisa diselesaikan Pak Moel dengan baik ketika dia bergabung di KSP. Ini kredit poin bagi Pak Moel selama menjabat KSP," imbuhnya.
Sebab itu, JAMMI percaya Presiden Jokowi akan berhati-hati dalam merombak kabinet agar reshuffle harus berdasarkan asas kemaslahatan bersama bukan sekadar bagi-bagi bagian kue.
"Jadi sangat disayangkan jika ada pengamat yang menyatakan Pak Moeldoko harus dibebastugaskan dari kabinet Presiden Jokowi mengingat peran Pak Moeldoko yang sangat vital," tambahnya.
Dia mengingatkan, ketika Moeldoko sowan silaturahmi ke pesantren-pesantren yang berada di seluruh penjuru daerah di Indonesia. Menurutnya, langkah Moeldoko ini penting sebagai penyambung lidah umara (pemerintah) kepada ulama terkait kerja bersama upaya membendung paham radikalisme dan terorisme di Indonesia.
"Yang tak terlupakan dari Pak Moel adalah ketika dia sowan kepada para sesepuh kyai mengantisipasi paham radikalisme ditunggangi oleh para elite politik untuk kepentingan elektoral," kenangnya.
Selain itu, dia juga memberikan apresiasi atas kinerja Moeldoko selama menjadi KSP adalah upaya mengharmonisasikan antar kementerian dan lembaga yang karut marut.
"Ada masalah komunikasi dan koordinasi K/L (kementerian dan lembaga) bisa diselesaikan Pak Moel dengan baik ketika dia bergabung di KSP. Ini kredit poin bagi Pak Moel selama menjabat KSP," imbuhnya.
Sebab itu, JAMMI percaya Presiden Jokowi akan berhati-hati dalam merombak kabinet agar reshuffle harus berdasarkan asas kemaslahatan bersama bukan sekadar bagi-bagi bagian kue.
(maf)