Soal Reshuffle Kabinet, Demokrat: Menteri Jangan Bikin Gerakan yang Jadi Beban Presiden

Kamis, 15 April 2021 - 06:30 WIB
loading...
Soal Reshuffle Kabinet,...
Partai Demokrat mengaku menghormati rencana reshuffle atau perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Partai Demokrat mengaku menghormati rencana reshuffle atau perombakan kabinet yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, reshuffle adalah hak prerogatif daripada seorang presiden.

Pernyataan itu disampaikan Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani ihwal rencana reshuffle setelah pembentukan Kementerian Investasi dan meleburnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Baca juga: Nama Ahok dan Azwar Anas Muncul di Tengah Wacana Reshuffle Kabinet

"Kami menghargai reshuffle kabinet adalah otoritas dan hak prerogatif Presiden," ujarnya kepada wartawan, Rabu (14/4/2021).

Dia menjelaskan Partai Demokrat tak segan-segan mendukung langkah yang diambil presiden jika memang hal tersebut bisa mengatasi krisis yang menerpa Indonesia. Antara lain, krisis ekonomi dan krisis kesehatan.

"Jika pemerintah memandang perubahan nomenklatur serta pembentukan kementrian investasi ini akan membantu mengatasi masalah yang saat ini masih menerpa yaitu kirisis kesehatan dan krisis ekonomi, akan kami dukung," terangnya.

Demokrat, lanjutnya, menilai situasi yang dihadapi pemerintah akibat pandemi COVID-19 ini tidaklah ringan. Oleh karenanya, pemerintah diminta tidak boleh gagal fokus dalam menentukan skala prioritas saat bekerja.

"Pembantu-pembantu presiden tak pantas melakukan gerakan-gerakan tambahan yang malah menjadi beban bagi presiden. Bukan melayani rakyat malah memperturutkan syahwat politik pribadi," paparnya.

Di samping itu, Demokrat juga menyoroti rencana pemindahan Ibu Kota Negara. Menurut dia, di tengah masalah yang belum selesai dan krisis yang belum teratasi serta keterbatasan sumber daya, termasuk pembiayaan di sisi lainnya, memaksakan agenda ini tetap berjalan menjadi tanda gagal fokus pemerintah. Baca juga: Presiden PKS Ingatkan Reshuffle Jangan Sekadar Akomodasi Politik

"Pemerintah harus lebih peka membaca apa yang menjadi aspirasi rakyat," pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Rekomendasi
PPG bagi Guru Tertentu...
PPG bagi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Ini Jadwal dan Kriteria Pesertanya
CFD Margonda Depok Jadi...
CFD Margonda Depok Jadi 2 Lajur Sepanjang 4 Km Mulai Pekan Ini
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Berita Terkini
Jaksa Hadirkan Penyidik...
Jaksa Hadirkan Penyidik KPK Rossa Purbo Jadi Saksi di Sidang Hasto Kristiyanto
Megawati Ungkap Prabowo...
Megawati Ungkap Prabowo Bolak-balik Tanya Kapan Dibikinin Nasi Goreng
Hari Ini Tim Kuasa Hukum...
Hari Ini Tim Kuasa Hukum Jokowi Datang ke Bareskrim
Wamenkop Jadi Ketua...
Wamenkop Jadi Ketua Pelaksana Harian Kopdes Merah Putih
10 Pejabat TNI AU Berganti,...
10 Pejabat TNI AU Berganti, Ini Nama-namanya
Kongres PDIP Digelar...
Kongres PDIP Digelar 2025, Megawati Hampir Pasti Kembali Jadi Ketum
Infografis
Daftar Menteri Kabinet...
Daftar Menteri Kabinet Merah Putih, Dilantik Prabowo Hari Ini
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved