Jelang Reshuffle Kabinet, Sejumlah Sosok Muda Dinilai Bisa Jadi Pilihan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Situasi pandemi Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi membutuhkan kementerian yang cekatan, responsif dan inovatif dalam menjalankan berbagai program.
Hal itu diungkapkan pengajar ilmu politik Universitas Airlangga, Surabaya, Airlangga Pribadi. “Saya melihat ada beberapa kementerian kurang menunjukkan kepemimpinan dan kualitas dalam menghadapi situasi krisis sosial," ujarnya, di Jakarta, Rabu (14/4/2021).
Menurut dia, kinerja Staf Kepresidenan belum menunjukkan prestasi dan capaian yang cukup jelas. Pimpinan KSP malah terlibat manuver politik di luar tugas utama.
Dia menilai keterlibatan pimpinan KSP Moeldoko dalam polemik kepemimpinan Partai Demokrat justru memunculkan citra negatif bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Terkait dengan adanya penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), dia mengusulkan agar Menteri Ristek, Bambang Brojonegoro bisa diusulkan menjadi Mendikbud-Dikti-Ristek.
Airlangga juga mengusulkan agar posisi wakil menteri di berbagai kementerian segera diisi sosok yang memiliki kecakapan dalam komunikasi politik agar dapat membantu menteri dalam menjembatani antara Negara dan masyarakat.
Dia menilai posisi wakil menteri yang selama ini masih kosong agar diaktifkan atau diisi dengan sosok yang memiliki kemampuan substansi dan komunikasi politik yang baik dengan masyarakat.
"Situasi seperti ini membutuhkan pemimpin yang inovatif yang memiliki kemampuan sebagai jembatan politik antara negara dan masyarakat," tuturnya.
Menurut dia, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan ruang kepada sosok muda yang penuh semangat, berintegritas tinggi, dan mumpuni untuk memperkuat tim kepresidenan.
"Layak untuk mewarnai wajah kabinet atau mendampingi Presiden dalam mengawal program priorotas," katanya.
Hal itu diungkapkan pengajar ilmu politik Universitas Airlangga, Surabaya, Airlangga Pribadi. “Saya melihat ada beberapa kementerian kurang menunjukkan kepemimpinan dan kualitas dalam menghadapi situasi krisis sosial," ujarnya, di Jakarta, Rabu (14/4/2021).
Menurut dia, kinerja Staf Kepresidenan belum menunjukkan prestasi dan capaian yang cukup jelas. Pimpinan KSP malah terlibat manuver politik di luar tugas utama.
Dia menilai keterlibatan pimpinan KSP Moeldoko dalam polemik kepemimpinan Partai Demokrat justru memunculkan citra negatif bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Terkait dengan adanya penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), dia mengusulkan agar Menteri Ristek, Bambang Brojonegoro bisa diusulkan menjadi Mendikbud-Dikti-Ristek.
Airlangga juga mengusulkan agar posisi wakil menteri di berbagai kementerian segera diisi sosok yang memiliki kecakapan dalam komunikasi politik agar dapat membantu menteri dalam menjembatani antara Negara dan masyarakat.
Dia menilai posisi wakil menteri yang selama ini masih kosong agar diaktifkan atau diisi dengan sosok yang memiliki kemampuan substansi dan komunikasi politik yang baik dengan masyarakat.
"Situasi seperti ini membutuhkan pemimpin yang inovatif yang memiliki kemampuan sebagai jembatan politik antara negara dan masyarakat," tuturnya.
Menurut dia, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan ruang kepada sosok muda yang penuh semangat, berintegritas tinggi, dan mumpuni untuk memperkuat tim kepresidenan.
"Layak untuk mewarnai wajah kabinet atau mendampingi Presiden dalam mengawal program priorotas," katanya.