Densus 88 Terus Bekerja, Masyarakat Diimbau Jangan Takut Teror Bom
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat diimbau tidak perlu takut merespons teror bom bunuh diri di pintu gerbang Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan. Polri melalui Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror terus bekerja, membongkar sel-sel teroris.
Konsep seperti itu, kata Islah, sudah ada sejak awal Islam. Artinya, kata dia, teroris selalu melawan pemerintahan dan akan berhenti sampai mereka berkuasa. Islah menilai sudah tepat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau agar masyarakat tidak takut menyikapi teror bom.
"Ini bukan hanya soal menciptakan kepanikan dan ketakutan, tapi mereka ingin membuat semua orang bertekuk lutut terhadap mereka," ujar Islah.
Dia membeberkan ada sekitar 400 terduga teroris ditangkap pada 2020. Tahun ini sudah hampir 100. Islah menilai teroris terpukul. Apalagi jalur pendanaan mereka dalam pengawasan PPATK dan Polri. Dia menilai terorisme tidak bisa lepas dari pendanaan.
Ketika transaksi elektronik diendus PPATK, kelompok teroris menggunakan kotak amal untuk mengumpulkan dana. Menurut Islah, teror bom di Makassar merupakan reaksi teroris terhadap penangkapan-penangkapan dan jalur pendanaan mereka yang terus terjepit.
Konsep seperti itu, kata Islah, sudah ada sejak awal Islam. Artinya, kata dia, teroris selalu melawan pemerintahan dan akan berhenti sampai mereka berkuasa. Islah menilai sudah tepat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau agar masyarakat tidak takut menyikapi teror bom.
"Ini bukan hanya soal menciptakan kepanikan dan ketakutan, tapi mereka ingin membuat semua orang bertekuk lutut terhadap mereka," ujar Islah.
Dia membeberkan ada sekitar 400 terduga teroris ditangkap pada 2020. Tahun ini sudah hampir 100. Islah menilai teroris terpukul. Apalagi jalur pendanaan mereka dalam pengawasan PPATK dan Polri. Dia menilai terorisme tidak bisa lepas dari pendanaan.
Ketika transaksi elektronik diendus PPATK, kelompok teroris menggunakan kotak amal untuk mengumpulkan dana. Menurut Islah, teror bom di Makassar merupakan reaksi teroris terhadap penangkapan-penangkapan dan jalur pendanaan mereka yang terus terjepit.
(maf)