AHY Lebih Melesat dan Moncer ketimbang Ibas, Ini Faktor Penyebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Karier politik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai cepat melesat dan moncer ketimbang sang adik, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) . Padahal, Ibas lebih dahulu terjun ke politik praktis.
Diketahui, AHY kini merupakan ketua umum Partai Demokrat 2020-2025. Meski baru terjun ke politik jelang Pilkada DKI Jakarta 2017, AHY lebih melesat kariernya ketimbang Ibas yang sudah terlebih dahulu terjun menjadi pengurus Demokrat dan anggota DPR RI tiga periode. Ibas kini merupakan wakil ketua umum Partai Demokrat dan ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI.
Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai, tentu ada banyak faktor selain jam terbang di balik melesatnya karier AHY. "Namun, AHY merupakan anak SBY yang di-endorse dan disiapkan sebagai putra mahkota sebagai dirigen penerus klan politik Cikeas. Tentu SBY sudah berkalkulasi masak-masak terutama soal kapasitas dan talenta politik," ujar Arif kepada SINDOnews, Jumat (19/3/2021).
Arif juga menilai, AHY lebih luwes dan lebih baik dalam komunikasi politiknya ketimbang Ibas. Selain itu, faktor latar belakang keduanya juga bisa jadi penyebab. "Basic profesi Ibas adalah politisi murni, sementara AHY adalah mantan militer. Dari basic ini tentu memiliki pengalaman yang berbeda sehingga langsung atau tidak berpengaruh di karier politik keduanya," katanya.
Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, Ibas memang lebih dulu terjun ke politik. Karena lebih dulu di politik dan kekuasaan (DPR), Ibas dianggap memiliki jejak persoalan yang jika dijadikan ketum PD.
"PD bisa disandera oleh lawan-lawan politik. Makanya, AHY lebih dipilih SBY untuk pegang PD, karena relatif tak memiliki kasus-kasus korupsi dan hukum. Sehingga PD bisa jalan. Ketum-ketum partai yang memiliki jejak kasus korupsi, mudah untuk disandera secara politik," kata Ujang.
Ujang menambahkan, di dunia politik orang yang relatif tak punya kasus, mereka akan mudah melesat. "Karena tak tersandera oleh hukum dan politik."
Diketahui, AHY kini merupakan ketua umum Partai Demokrat 2020-2025. Meski baru terjun ke politik jelang Pilkada DKI Jakarta 2017, AHY lebih melesat kariernya ketimbang Ibas yang sudah terlebih dahulu terjun menjadi pengurus Demokrat dan anggota DPR RI tiga periode. Ibas kini merupakan wakil ketua umum Partai Demokrat dan ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI.
Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai, tentu ada banyak faktor selain jam terbang di balik melesatnya karier AHY. "Namun, AHY merupakan anak SBY yang di-endorse dan disiapkan sebagai putra mahkota sebagai dirigen penerus klan politik Cikeas. Tentu SBY sudah berkalkulasi masak-masak terutama soal kapasitas dan talenta politik," ujar Arif kepada SINDOnews, Jumat (19/3/2021).
Arif juga menilai, AHY lebih luwes dan lebih baik dalam komunikasi politiknya ketimbang Ibas. Selain itu, faktor latar belakang keduanya juga bisa jadi penyebab. "Basic profesi Ibas adalah politisi murni, sementara AHY adalah mantan militer. Dari basic ini tentu memiliki pengalaman yang berbeda sehingga langsung atau tidak berpengaruh di karier politik keduanya," katanya.
Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, Ibas memang lebih dulu terjun ke politik. Karena lebih dulu di politik dan kekuasaan (DPR), Ibas dianggap memiliki jejak persoalan yang jika dijadikan ketum PD.
"PD bisa disandera oleh lawan-lawan politik. Makanya, AHY lebih dipilih SBY untuk pegang PD, karena relatif tak memiliki kasus-kasus korupsi dan hukum. Sehingga PD bisa jalan. Ketum-ketum partai yang memiliki jejak kasus korupsi, mudah untuk disandera secara politik," kata Ujang.
Ujang menambahkan, di dunia politik orang yang relatif tak punya kasus, mereka akan mudah melesat. "Karena tak tersandera oleh hukum dan politik."
(zik)