Hikmah Isra Mikraj Diharap Bisa Diimplementasikan dalam Kehidupan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari ini, umat muslim memperingati Isra Mikraj 27 Rajab 1442 H atau bertepatan dengan tanggal 11 Maret 2021. Chairman Agoeslan Foundation, Danu Agoeslan, turut mengambil hikmah dari Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW ini.
Kata Danu, di dalam Islam namanya ilmu microcosmos, macrocosmos dan metacosmos, kalau di ilmu science diawali dengan teori Albert Einstein yaitu micro dan macrocosmos yang melahirkan Theory of Everything karya Stephen Hawking dan di dalam ilmu Jawa namanya ilmu Tridaya, yaitu Cipta, Rasa dan Karsa.
"Itulah sebabnya, umumnya orang-orang tua dahulu sering mengatakan, apabila kita bisa menyelaraskan 3 komponen kata di atas, maka kita akan bisa merasakan nikmatnya kehidupan. Ketiga komponen (cipta, rasa dan karsa) tersebut merupakan bagian dari sistem kebudayaan Nusantara yang tak terpisahkan dari bingkai utamanya, yaitu spiritualitas," jelasnya.
Danu juga berbicara tentang kekhawatirannya dengan adanya potensi gempa megathrust, potensi meletusnya gunung berapi aktif, tsunami 20 meter di sebelah barat, 12 meter di timur dan di tengah tengah sekitar 4-4,5 meter yang dibahas oleh pemerintah dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Tahun 2021 kemarin.
"Seharusnya ini menjadi momen bagi kita sebagai bangsa untuk merenung apakah kita sudah melakukan hal hal baik terhadap sesama, terhadap alam maupun hal hal lainnya serta kembali ke akar budaya kita agar Indonesia bisa terhindar dari bencana alam," ungkapnya.
Karena itu menurut dia, ini sebetulnya peringatan bagi kita semua dari semesta alam sebagai sebuah bangsa agar menjadi bahan renungan, bahan introspeksi serta bersama sama bermuhasabah.
"Baik itu masyarakatnya maupun pemerintahnya bahwa semesta alam sudah marah dan memberikan peringatan terhadap perbuatan kita. Mari kita sama sama introspeksi dan berdoa agar Indonesia diselamatkan dari bencana alam," tutupnya.
Kata Danu, di dalam Islam namanya ilmu microcosmos, macrocosmos dan metacosmos, kalau di ilmu science diawali dengan teori Albert Einstein yaitu micro dan macrocosmos yang melahirkan Theory of Everything karya Stephen Hawking dan di dalam ilmu Jawa namanya ilmu Tridaya, yaitu Cipta, Rasa dan Karsa.
"Itulah sebabnya, umumnya orang-orang tua dahulu sering mengatakan, apabila kita bisa menyelaraskan 3 komponen kata di atas, maka kita akan bisa merasakan nikmatnya kehidupan. Ketiga komponen (cipta, rasa dan karsa) tersebut merupakan bagian dari sistem kebudayaan Nusantara yang tak terpisahkan dari bingkai utamanya, yaitu spiritualitas," jelasnya.
Danu juga berbicara tentang kekhawatirannya dengan adanya potensi gempa megathrust, potensi meletusnya gunung berapi aktif, tsunami 20 meter di sebelah barat, 12 meter di timur dan di tengah tengah sekitar 4-4,5 meter yang dibahas oleh pemerintah dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Tahun 2021 kemarin.
"Seharusnya ini menjadi momen bagi kita sebagai bangsa untuk merenung apakah kita sudah melakukan hal hal baik terhadap sesama, terhadap alam maupun hal hal lainnya serta kembali ke akar budaya kita agar Indonesia bisa terhindar dari bencana alam," ungkapnya.
Karena itu menurut dia, ini sebetulnya peringatan bagi kita semua dari semesta alam sebagai sebuah bangsa agar menjadi bahan renungan, bahan introspeksi serta bersama sama bermuhasabah.
"Baik itu masyarakatnya maupun pemerintahnya bahwa semesta alam sudah marah dan memberikan peringatan terhadap perbuatan kita. Mari kita sama sama introspeksi dan berdoa agar Indonesia diselamatkan dari bencana alam," tutupnya.
(maf)