Gede Pasek: KPK Bakal Menjadi Medan Pertarungan Moeldoko vs Cikeas

Kamis, 11 Maret 2021 - 15:05 WIB
loading...
Gede Pasek: KPK Bakal...
Sekjen PPI I Gede Pasek Suardika memprediksi Nazaruddin sengaja dipasang kubu Moeldoko sebagai sinyal ancaman terhadap kubu Cikeas. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sekjen Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) I Gede Pasek Suardika menganggap munculnya Muhammad Nazaruddin dalam kisruh Partai Demokrat arahnya sudah jelas. Baginya, bukan tanpa alasan kubu Moeldoko memasang sosok yang pernah disebutnya koruptor besar paling sakti itu.

Masak strategi Jenderal memakai figur yang antagonis menjaga citranya. Apalagi kasus2 yg dinyanyikan nazar blm kedaluwarsa,” cuit Pasek di akun twitternya, Kamis (11/3/2021).

(Baca: 2 Opsi Pemerintah Hentikan Kisruh Partai Demokrat, Pecat Moeldoko atau.. )

Menurut dia, adanya Nazaruddin menunjukkan bahwa medan pertempuran melawan kubu Cikeas akan diarahkan kubu Moeldoko ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia meyakini kubu Moeldoko memang sedang menunggu kubu Cikeas menyerang sosok Nazaruddin secara terbuka.

”Itulah yg ditunggu kubu Moeldoko. Muntahan pernyataan, data, dokumen tentang gurita korupsi akan ditembakan,” tulis Pasek.

Istilah gurita mengingatkan orang pada buku Gurita Cikeas yang ditulis almarhum George Aditjondro perihal dugaan-dugaan korupsi yang membuat keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) panas.

(Baca: Ada Nazarudin di Kisruh Partai Demokrat, Morse Ancaman Moeldoko buat Cikeas?)

Pasek pun memprediksi bila Nazaruddin kembali ”bernyanyi” maka kehebohan yang terjadi bakal melebihi kasus korupsi mantan Menteri KP Edhy Prabowo maupun mantan Mensos Juliari Batubara.

Bayangkan jika dokumen lengkap, aliran uang dan rahasia lainnya diungkap krn Nazar berteriak maka isu bisa bergeser bahkan bisa menutupi isu korupsi Benih Lobster dan Bansos. Hiruk pikuk bisa berpindah. Tampaknya kubu AHY terjebak membidik Nazar Krn itu yg ditunggu lawannya,” katanya.

Kita lihat saja ke depannya, akankah kuda troya Nazar bermanfaat bagi kubu Moeldoko atau justru menjadi bantal empuk serangan kubu Cikeas. Apa yang muncul di permukaan berbeda jauh dengan pertarungan arus deras dibawah air. Penonton selalu diajak berpikir adu strategi,” kata bekas loyalis Anas Urbaningrum di Partai Demokrat itu.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2115 seconds (0.1#10.140)