Ganjar Dampingi Presiden Jokowi Cek Vaksinasi Ulama hingga Pelayan Publik di Semarang
loading...
![Ganjar Dampingi Presiden...](https://pict.sindonews.net/dyn/732/pena/news/2021/03/10/94/360786/ganjar-dampingi-presiden-jokowi-cek-vaksinasi-ulama-hingga-pelayan-publik-di-semarang-pte.jpg)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendampingi Presiden Jokowi meninjau vaksinasi Covid-19 bagi ulama, tokoh lintas agama dan santri di MAJT. (Istimewa)
A
A
A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengecek proses vaksinasi massal kepada ulama, santri, dan tokoh lintas agama se-Jawa Tengah dan sekitarnya di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Rabu (10/3/2021).
Selain di MAJT, Presiden Jokowi juga mengecek vaksinasi terhadap pelayan publik dan awak media di gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jateng.
Dalam lawatannya, Presiden Joko Widodo mengapresiasi program vaksinasi massal itu. Menurutnya, semua berjalan baik dan manajemen yang dilakukan berjalan rapi.
"Saya lihat semuanya berjalan baik, manajemennya rapi dan prosesnya lancar. Kita berharap, beliau-beliau yang telah divaksin bisa terlindungi agar tidak terpapar Covid-19, dan aktivitasnya dalam rangka keagamaan bisa berjalan dengan baik," tuturnya.
Jokowi juga meminta provinsi lain mendorong suksesnya program vaksinasi dengan turut mengajak ulama, tokoh lintas agama dan santri untuk berbondong-bondong melakukan vaksinasi.
"Sehingga semakin banyak warga kita yang divaksin. Ini akan baik dalam membentuk herd immunity, memberikan kekebalan komunal. Kita berharap laju penularan Covid-19 bisa kita hentikan dan kita cegah," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, proses vaksinasi di Jateng berjalan lancar. Presiden lanjut dia juga senang karena prosesnya berjalan dengan protokol kesehatan ketat.
"Pak presiden juga senang, karena banyak tokoh agama yang ikut," katanya.
Meski sudah dilakukan vaksinasi, namun Ganjar mengatakan kegiatan keagamaan tetap harus dilakukan dengan hati-hati. Semuanya harus mempertimbangkan data sains dan grading warna zonasi daerahnya.
"Kalau yang kuning atau hijau, mungkin bisa melakukan kegiatan keagamaan dengan protokol kesehatan yang ketat, tapi yang merah atau orange tidak dulu. Kalau itu dilakukan, setidaknya yang daerah aman, setelah vaksinasi ini besok bisa melaksanakan shalat tarawih dengan sangat terbatas, itu yang kita siapkan," ucapnya.
Saat vaksinasi di MAJT, ratusan tokoh lintas agama, dan ulama terkemuka, serta pondok pesantren dengan tertib mengikuti proses vaksinasi itu. Sejumlah tokoh hadir, seperti mantan Gubernur Jateng, Ali Mufiz, Ketua MUI Jateng, Ahmad Darodji, Rois Syuriah PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh dan juga Ketua PW Ansor Jateng, Gus Sholah. Hadir pula ulama asal Yogyakarta, KH Ahmad Muwafiq atau yang akrab disapa Gus Muwafiq.
"Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi penularan virus Covid-19 di lingkungan tokoh-tokoh agama dengan vaksinasi. Indonesia itu negara yang beragama, jadi yang banyak bersinggungan dengan masyarakat, ya semua tokoh agama ini," kata Gus Muwafiq.
Hal senada disampaikan Rois Syuriah PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh atau yang akrab disapa Mbah Ubaid ini. Menurutnya, vaksinasi adalah usaha manusia untuk terhindar dari penularan penyakit yang harus didukung.
"Jadi ini usaha bagi manusia, apapun hasilnya itu terserah Allah SWT. Yang penting, kita berkewajiban menjaga kesehatan kita masing-masing," katanya.
Tokoh agama Buddha, Bhikkhu Cittagutto Mahathera dari Sangga Theravada Indonesia sangat mengapresiasi vaksinasi pada tokoh agama ini. Tokoh agama menurutnya yang paling dekat dengan umat dan masyarakat di Indonesia, sehingga harus dilindungi.
"Keselamatan kami ini juga untuk keselamatan umat masyarakat seluruhnya. Jadi kami mengapresiasi program vaksinasi ini. Mudah-mudahan setelah vaksinasi, nantinya kehidupan kembali normal meski dengan protokol kesehatan, termasuk kegiatan keagamaan kembali berjalan seperti sedia kala," ujarnya. CM
Selain di MAJT, Presiden Jokowi juga mengecek vaksinasi terhadap pelayan publik dan awak media di gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jateng.
Dalam lawatannya, Presiden Joko Widodo mengapresiasi program vaksinasi massal itu. Menurutnya, semua berjalan baik dan manajemen yang dilakukan berjalan rapi.
"Saya lihat semuanya berjalan baik, manajemennya rapi dan prosesnya lancar. Kita berharap, beliau-beliau yang telah divaksin bisa terlindungi agar tidak terpapar Covid-19, dan aktivitasnya dalam rangka keagamaan bisa berjalan dengan baik," tuturnya.
Jokowi juga meminta provinsi lain mendorong suksesnya program vaksinasi dengan turut mengajak ulama, tokoh lintas agama dan santri untuk berbondong-bondong melakukan vaksinasi.
"Sehingga semakin banyak warga kita yang divaksin. Ini akan baik dalam membentuk herd immunity, memberikan kekebalan komunal. Kita berharap laju penularan Covid-19 bisa kita hentikan dan kita cegah," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, proses vaksinasi di Jateng berjalan lancar. Presiden lanjut dia juga senang karena prosesnya berjalan dengan protokol kesehatan ketat.
"Pak presiden juga senang, karena banyak tokoh agama yang ikut," katanya.
Meski sudah dilakukan vaksinasi, namun Ganjar mengatakan kegiatan keagamaan tetap harus dilakukan dengan hati-hati. Semuanya harus mempertimbangkan data sains dan grading warna zonasi daerahnya.
"Kalau yang kuning atau hijau, mungkin bisa melakukan kegiatan keagamaan dengan protokol kesehatan yang ketat, tapi yang merah atau orange tidak dulu. Kalau itu dilakukan, setidaknya yang daerah aman, setelah vaksinasi ini besok bisa melaksanakan shalat tarawih dengan sangat terbatas, itu yang kita siapkan," ucapnya.
Saat vaksinasi di MAJT, ratusan tokoh lintas agama, dan ulama terkemuka, serta pondok pesantren dengan tertib mengikuti proses vaksinasi itu. Sejumlah tokoh hadir, seperti mantan Gubernur Jateng, Ali Mufiz, Ketua MUI Jateng, Ahmad Darodji, Rois Syuriah PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh dan juga Ketua PW Ansor Jateng, Gus Sholah. Hadir pula ulama asal Yogyakarta, KH Ahmad Muwafiq atau yang akrab disapa Gus Muwafiq.
"Saya mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi penularan virus Covid-19 di lingkungan tokoh-tokoh agama dengan vaksinasi. Indonesia itu negara yang beragama, jadi yang banyak bersinggungan dengan masyarakat, ya semua tokoh agama ini," kata Gus Muwafiq.
Hal senada disampaikan Rois Syuriah PWNU Jateng, KH Ubaidillah Shodaqoh atau yang akrab disapa Mbah Ubaid ini. Menurutnya, vaksinasi adalah usaha manusia untuk terhindar dari penularan penyakit yang harus didukung.
"Jadi ini usaha bagi manusia, apapun hasilnya itu terserah Allah SWT. Yang penting, kita berkewajiban menjaga kesehatan kita masing-masing," katanya.
Tokoh agama Buddha, Bhikkhu Cittagutto Mahathera dari Sangga Theravada Indonesia sangat mengapresiasi vaksinasi pada tokoh agama ini. Tokoh agama menurutnya yang paling dekat dengan umat dan masyarakat di Indonesia, sehingga harus dilindungi.
"Keselamatan kami ini juga untuk keselamatan umat masyarakat seluruhnya. Jadi kami mengapresiasi program vaksinasi ini. Mudah-mudahan setelah vaksinasi, nantinya kehidupan kembali normal meski dengan protokol kesehatan, termasuk kegiatan keagamaan kembali berjalan seperti sedia kala," ujarnya. CM
(atk)