Minta Bamsoet Jadi Saksi Pernikahannya dengan Aurel, Atta Halilintar Juga Minta Ini

Rabu, 10 Maret 2021 - 17:32 WIB
loading...
Minta Bamsoet Jadi Saksi...
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima kunjungan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah di kediamannya pada hari ini, Rabu (10/3/2021). Foto/SINDOnews/kiswondari
A A A
JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima kunjungan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah di kediamannya pada hari ini, Rabu (10/3/2021) setelah sempat tertunda karena pandemi Covid-19.

Atta dan Aurel menyampaikan undangan pernikahan mereka yang akan dilangsungkam pada awal April 2021 di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pria yang akrab disapa Bamsoet ini pun diminta untuk menjadi saksi pernikahan pasangan muda ini "Atta dan Aurel secara resmi telah meminta kesediaan saya menjadi saksi pernikahan. Saya mendukung pernikahan keduanya dan siap untuk menjadi saksi nikah. Apalagi hubungan saya dengan Atta sudah lama dan sangat baik," kata Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (10/3/2021).

Mantan Ketua DPR RI ini berharap, rencana pernikahan milenial Atta dan Aurel pada awal April mendatang berjalan lancar dan tanpa halangan apapun. Selain itu, Bamsoet mengungkap bahwa dirinya dimintai bantuan Atta terkait pembatasan jumlah orang dalam Masjid Istiqlal. Atta meminta jumlahnya sedikit ditambah. "Atta juga sempat meminta untuk dibantu terkait jumlah tamu undangan. Awalnya pihak Masjid Istiqlal hanya memperbolehkan tamu undangan 30 orang karena pandemi. Setelah saya berbicara dengan Imam besar Istiqlal Nasaruddin Umar akhirnya diizinkan untuk maksimum 50 orang sesuai protokol kesehatan," ungkap Bamsoet. Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini berharap, usai melangsungkan pernikahan, Atta bersama Aurel bisa gencar mengampanyekan serta mengajak masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik, khususnya motor listrik. Terlebih, Atta merupakan Presiden Komunitas Motor Listrik Indonesia.

"Penggunaan energi listrik sebagai pengganti BBM akan mengurangi konsumsi BBM dan beban subsidi yang harus ditanggung negara. Sehingga akan meningkatkan ketahanan energi nasional. Penggunaan kendaraan listrik juga menjadi salah satu solusi dalam menekan ketergantungan impor BBM dan merealisasikan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030," pungkasnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1368 seconds (0.1#10.140)