Kisah Mitra Binaan Pertamina Masuk Pasar Internasional

Sabtu, 27 Februari 2021 - 12:30 WIB
loading...
Kisah Mitra Binaan Pertamina...
Pertamina dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia kembali melanjutkan kerjasama pemenuhan kebutuhan energi di Lingkungan Kemhan RI dan TNI untuk tahun 2021.
A A A
JAKARTA - Beragam cara dilakukan PT Pertamina (Persero) untuk mendukung para UMKM mitra binaannya bangkit dari dampak pandemi Covid-19 dengan skema roadmap pembinaan. Mulai dari kondisi tradisional, menjadi go Modern, go digital, go online, hingga go global. Seluruhnya diberikan kepada mitra binaan tanpa pandang bulu, untuk mendorong UMKM menjadi unggul dan mandiri.

Berawal dari 2017 di Kota Bogor, dengan tujuan memberdayakan kaum perempuan untuk meningkatkan taraf hidup dan perekenomian mereka. Intan Anastasia pemilik Hitara Citra Selaras yang sekarang dikenal nama Hitara Black Garlic mulai bergabung menjadi Mitra Binaan Pertamina melalui Program Kemitraan Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat.

Produk bawang putih hitam yang biasa dikenal dengan nama black garlic merupakan produk utama dari Mitra Binaan Hitara yang terbilang unik dan selalu menjadi perhatian diberbagai kesempatan. Merupakan hasil fermentasi dari bawang putih, Black Garlic ini memiliki tekstur lembut serta rasa yang gurih dan ringan, bentuknya seperti buah kering dengan warna hitam yang selama ini dipercaya memiliki khasiat yang sangat bagus untuk kesehatan tubuh manusia serta memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.

Intan mengakui sepanjang 2020 merupakan tahun yang berat, karena usahanya pun terkena dampak pandemic Covid-19 yang dirasakan oleh semua masyarakat. Tetapi Hitara Black Garlic tidak menyerah pada keadaan. Berbagai langkah dicoba untuk dapat bertahan dan bangkit dari kondisi berat tersebut.

"Sebelum pandemi ini, Hitara lebih banyak melakukan promosi dan penjualan melalui pameran-pameran dan bisa dibilang produksi kami pun cukup tinggi serta selalu berjalan dengan lancar setiap bulannya" ujarnya.
Kisah Mitra Binaan Pertamina Masuk Pasar Internasional

Namun ketika pandemi terjadi di awal 2020, bukan saja target pasar yang harus berubah, Intan bahkan harus menyesuaikan tingkat produksi Hitara Black Garlic. "Jika misalnya awalnya empat mesin yang berproduksi, pada tahun 2020 sempat hanya satu mesin dulu yang dioperasikan. Agak sedih juga sih. Karena jumlah pesanan menurun signifikan jadinya," katanya.

Penyesuaian produksi ini terkait erat dengan penjualan yang memang menurun jauh. Intan mengakui, pihaknya tidak bisa lagi mengandalkan sistem penjualan langsung yang selama ini digunakan. Karena itu, kini ia beralih dari menggunakan sistem offline menjadi online. "Saat pandemi melanda ini kita harus berani berubah, dari offline menjadi online. Kami juga sudah mulai masuk ke beberapa marketplace untuk penjualannya," ujarnya.

Beberapa ilmu penjualan online sudah dia dapatkan sejak bergabung menjadi mitra binaan Pertamina sejak 2019 hingga 2020 lalu. Dari Pertamina, dia mengaku bukan hanya dapat dukungan modal, namun juga pelatihan melalui seminar online.

Salah satu upaya penjualan online yang paling dirasa berhasil adalah adalah dengan mengikuti Pertamina SMEXPO 2020. Ajang pameran virtual UMKM terbesar di Indonesia yang digelar pada September 2020. Dalam acara tersebut, Pertamina menghadirkan ratusan UMKM binaannya mulai dari kuliner, fashion, craft, furniture hingga agrobisnis.

“Setelah menjadi mitra binaan pertamina, kami merasa terbantu dengan berbagai program pelatihan dan pameran yang diadakan pertamina saat pandemi, Pameran SMEXPO yang diselenggarakan pertamina merupakan pameran virtual pertama dan terbesar yang banyak mengenalkan Hitara kepada calon buyer dari beberapa negara, yg hingga kini kami masih jajaki kerja samanya,” katanya.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Pemasaran Regional Jawa Bagian barat Eko Kristiawan menuturkan bahwa Pertamina terus mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Dukungan pada pencapaian tujuan Poin 8 SDGs yakni pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, diwujudkan melalui Program Kemitraan.

Program ini merupakan sarana bagi Perusahaan untuk berdayakan UMKM, dalam objektif yang sama dengan negara terkait penciptaan lapangan dan kesempatan kerja, yang akan berdampak signifikan bagi upaya mengentaskan kemiskinan. Melalui program Kemitraan ini Pertamina dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta penyediaan lapangan pekerjaan yang layak bagi semua.

Eko juga menyampaikan bahwa Pertamina akan mendukung pengembangan produk-produk lokal seperti yang dilakukan Mitra Binaan Hitara. Ia juga mengajak masyarakat Indonesia turut membantu UMKM agar pulih dan bangkit melalui penggunaan produk-produk lokal hasil UMKM.

Hal ini sebagai upaya Pertamina dalam mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDGs). “Kami optimis para mitra binaan akan mampu berkembang pesat dan naik kelas, serta menerapkan SDGs poin nomor 8 dengan membantu orang disekitarnya dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. (CM)
(ars)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1721 seconds (0.1#10.140)