Wapres Ma'ruf Amin Disuntik Vaksin Covid-19 Hari Ini

Rabu, 17 Februari 2021 - 09:10 WIB
loading...
Wapres Maruf Amin Disuntik...
Wapres Maruf Amin. Foto/Dok Instagram
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin hari ini akan disuntik vaksin Covid-19 CoronaVac produksi Sinovac, setelah diterbitkannya izin penggunaan darurat (emergency use of authorization) untuk kaum lanjut usia. Pemberian vaksin kepada Wapres dilaksanakan di Pendopo Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No 2 Jakarta.

Berdasarkan keterangan tertulis, Rabu (17/2/2021), keikutsertaan Wapres yang telah berusia 77 tahun dalam program vaksinasi ini diharapkan dapat memberikan contoh nyata uji klinis keamanan penggunaan vaksin kepada lansia bagi masyarakat luas.

Program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok usia 18-59 tahun telah berjalan secara bertahap sejak 13 Januari 2021 lalu. Melalui program vaksinasi, pemerintah dan masyarakat Indonesia menaruh harapan besar agar herd immunity segera terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Pedagang Pasar Tanah Abang Dilakukan di 2 Titik


Sebagai informasi, pada 5 Februari 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mengeluarkan persetujuan penggunaan emergency use of authorization (EUA) vaksin CoronaVac untuk usia di atas 60 tahun. Menurut Kepala BPOM Penny Lukito, kebijakan tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan banyaknya korban meninggal terinfeksi virus corona pada kelompok usia tersebut.

"Angka kematian akibat Covid-19 ini menunjukkan data statistik bahwa kelompok usia lanjut atau lansia menduduki porsi cukup tinggi, yaitu sekitar 47,3%, berdasarkan data terakhir yang kami dapatkan dari KPC-PEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonoi Nasional)," kata Penny.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, persentase lansia yang terpapar virus corona di Indonesia sejumlah 10%, namun total yang meninggal karena Covid-19 mencapai angka 50%. Hal tersebut menunjukkan risiko besar bagi para lansia di dalam mengghadapi pandemi Covid-19.

"Karena berbasis risiko. Kalau tenaga kesehatan risikonya tinggi karena sering dan banyak terekspos virus. Kalau lansia didahulukan karena risikonya tinggi, kalau terkena, kemungkinan fatalnya besar," ucapnya.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1824 seconds (0.1#10.140)