Jokowi: Vaksin Harus Tepat Sasaran dan Jangan Meleset Targetnya

Kamis, 11 Februari 2021 - 11:25 WIB
loading...
Jokowi: Vaksin Harus...
Presiden Joko Widodo (kiri) mendengarkan penjelasan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau langsung kegiatan vaksinasi masal yang dilakukan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengatakan pemerintah pusat terus berusaha keras mendapatkan tambahan vaksin COVID-19 dari berbagai sumber. Dia mengatakan bahwa produsen vaksin jumlahnya tidak banyak tapi di saat yang sama diperebutkan oleh 215 negara.

"Rebutan semuanya. Sekarang ini yang baru bisa berjalan vaksinasinya kira-kira 42 negara. Yang lain rebutan mendapatkan vaksin. Kita sudah mendapatkan komitmen 426 juta," katanya dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2021 di Istana Negara, Kamis (11/2/2021).

Jokowi mengaku bersyukur bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang sudah mulai melaksanakan vaksinasi. Namun dia mengingatkan agar vaksinasi dilakukan tepat sasaran.

Baca juga: Jokowi Sebut Pedagang Pasar hingga Karyawan Mall Bisa Didahulukan Vaksinasinya

"Ini alhamdulillah karena memang sejak awal, sejak Agustus kita sudah mulai pendekatan dengan produsen-produsen vaksin. Bukan barang yang mudah. Ini rebutan. Semua negara merebutkan vaksin. Oleh sebab itu vaksinasi harus tetap sasaran, tepat target betul. Jangan sampai meleset," tuturnya.

Dia meminta agar para kepala daerah juga harus mempersiapkan vaksinator. Di mana harus dipastikan jumlah vaksinator di masing-masing kota.

"Dan juga manajemen vaksinasinya di lapangan. Mungkin di puskesmas silakan melakukan tetapi harus ada yang dalam bentuk massal. Kumpulkan misalnya di GOR, kumpulkan di Balai Kota dan dalam jumlah banyak. Sehingga harian ini kita bisa melakukan suntikan vaksin dalam jumlah yang banyak. Sehingga tercapai herd immunity," katanya.

Baca juga: Viral Crazy Rich Helena Lim Dapat Vaksinasi Gratis, Dinkes DKI Lakukan Investigasi

(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1755 seconds (0.1#10.140)