BMKG Mencatat 48 Gempa Terjadi di Sulbar, 10 Kali Dirasakan

Senin, 01 Februari 2021 - 15:26 WIB
loading...
BMKG Mencatat 48 Gempa Terjadi di Sulbar, 10 Kali Dirasakan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga 1 Februari 2021 total sebanyak 48 kali gempa terjadi pasca gempa pembuka pada 14 Januari 2021 di Sulawesi Barat. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), Daryono mengatakan hingga 1 Februari 2021 total sebanyak 48 kali gempa terjadi pasca gempa pembuka pada 14 Januari 2021 di Sulawesi Barat.

“Hingga Senin 1 Februari 2021, BMKG mencatat telah terjadi 39 kali gempa susulan di Sulbar. Sementara total gempa sejak terjadinya gempa pembuka pada 14 Januari 2021 tercatat 48 kali dengan gempa dirasakan sebanyak 10 kali,” ungkap Daryono dalam Focus Group Discussion (FGD) Gempa Bumi di Sulawesi Barat secara virtual, Senin (1/2/2021).

Daryono menjelaskan gempa susulan wajar terjadi. Pasalnya, gempa susulan adalah proses gaya tektonik mencari kesetimbangan baru, termasuk upaya kembali ke posisi semua, gempa susulan itu lazim terjadi pasca gempa besar.

“Jika mencermati aktivitas gempa di Majene, tampak produktivitas gempa susulannya sangat rendah. Padahal, sebaran stasiun seismik BMKG di daerah itu sudah cukup baik sehingga gempa kecil pun akan terekam. Namun, hasil monitoring menunjukkan gempa Majene memang miskin gempa susulan (lack of aftershocks),” katanya.

“Gempa Majene diawali dengan gempa pembuka (foreshocks), kemudian terjadi gempa utama (mainshock), dan diikuti dengan serangkaian gempa susulan (aftershocks),” sambung Daryono.

Daryono menambahkan gempa pembuka di Sulbar terjadi 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB dengan M5,9 dan menimbulkan kerusakan. “Setelah terjadi rentetan gempa pembuka sebanyak delapan kali, selanjutnya pada 15 Januari 2021 pukul 01.28 WIB terjadi gempa utama dengan magnitudo 6,2 yang dampak guncangan lebih kuat dan lebih merusak,” katanya. Baca juga: BNPB: Malunda Alami Guncangan Terparah Gempa M6,2 di Sulbar

“Dengan memahami bahwa gempa Majene dan Mamuju memiliki produktivitas gempa usulan yang sangat rendah dan didukung perhitungan estimasi peluruhan gempa, maka zona gempa Majene dan Mamuju sudah memasuki kondisi “post seismic”. Mudah-mudahan situasi dan kondisi di Majene dan Mamuju segera aman kambali,” tegas Daryono.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1288 seconds (0.1#10.140)