Presiden PKS Ahmad Syaikhu: NU Layak Jadi Guru bagi Kita Semua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nahdlatul Ulama (NU) hari ini berusia 95 tahun. Ucapan selamat dan harapan terus mengalir, termasuk dari Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) Ahmad Syaikhu .
"Di usianya yang ke-95 tahun, Nahdlatul Ulama (NU) semakin menunjukkan eksistensinya. Itu dibuktikan dengan kontribusinya di berbagai bidang. Terutama pendidikan melalui pesantren yang tersebar di penjuru Nusantara," demikian dikutip dari akun Instagram @syaikhu_ahmad_, Minggu (31/1/2021).
Syaikhu kemudian menulis pesan Hadratusyaikh KH Hasyim Asy’ari yang terpatri betul pada kader-kader NU. "Bangsa tidak akan jaya jika warganya bodoh. Hanya dengan ilmu suatu bangsa menjadi baik."
Menurutnya, petuah ini terdapat dalam buku karya Muhammad Asad Syihab, Hadlratussyaikh Muhammad Hasyim Asy’arie: Perintis Kemerdekaan Indonesia, terj. KH A Mustofa Bisri, 1994: 18.
Baca juga: Amerika Hingga Denmark Tertarik Ikuti Kaderisasi Ulama di Masjid Istiqlal
"Di masa Pandemi Covid-19, sumbangsih NU kian dirasakan masyarakat. Di awal wabah, PBNU melalui Satuan Tugas Nahdlatul Ulama (Satgas NU) Peduli Covid-19 memberikan berbagai macam bantuan untuk penanganan virus corona. Bantuan yang diberikan di antaranya 5.000 alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis, 15.000 hand sanitizer, 190.000 masker untuk masyarakat terdampak."
Baca juga: Jokowi: Selamat Ulang Tahun Nahdlatul Ulama
Padahal, kata Syaikhu, keluarga besar NU menjadi salah satu pihak yang paling terdampak. Tercatat ada 112 pesantren NU di Indonesia yang terpapar virus corona dengan lebih dari 5.000 lebih santri dan kiai yang positif Covid-19. Ratusan kiai bahkan wafat selama pandemi, meski tidak semuanya karena corona.
Bercermin dari fenomena ini, lanjut Syaikhu, kita sudah sepatutnya bersyukur memiliki NU. Kiprahnya tak diragukan lagi terutama ketika masa-masa sulit dialami bangsa dan negara kita.
"Dari NU kita harus belajar. Karena di usianya yang ke-95 tahun, NU layak menjadi guru bagi kita semua.
Selamat Hari Lahir NU."
"Di usianya yang ke-95 tahun, Nahdlatul Ulama (NU) semakin menunjukkan eksistensinya. Itu dibuktikan dengan kontribusinya di berbagai bidang. Terutama pendidikan melalui pesantren yang tersebar di penjuru Nusantara," demikian dikutip dari akun Instagram @syaikhu_ahmad_, Minggu (31/1/2021).
Syaikhu kemudian menulis pesan Hadratusyaikh KH Hasyim Asy’ari yang terpatri betul pada kader-kader NU. "Bangsa tidak akan jaya jika warganya bodoh. Hanya dengan ilmu suatu bangsa menjadi baik."
Menurutnya, petuah ini terdapat dalam buku karya Muhammad Asad Syihab, Hadlratussyaikh Muhammad Hasyim Asy’arie: Perintis Kemerdekaan Indonesia, terj. KH A Mustofa Bisri, 1994: 18.
Baca juga: Amerika Hingga Denmark Tertarik Ikuti Kaderisasi Ulama di Masjid Istiqlal
"Di masa Pandemi Covid-19, sumbangsih NU kian dirasakan masyarakat. Di awal wabah, PBNU melalui Satuan Tugas Nahdlatul Ulama (Satgas NU) Peduli Covid-19 memberikan berbagai macam bantuan untuk penanganan virus corona. Bantuan yang diberikan di antaranya 5.000 alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis, 15.000 hand sanitizer, 190.000 masker untuk masyarakat terdampak."
Baca juga: Jokowi: Selamat Ulang Tahun Nahdlatul Ulama
Padahal, kata Syaikhu, keluarga besar NU menjadi salah satu pihak yang paling terdampak. Tercatat ada 112 pesantren NU di Indonesia yang terpapar virus corona dengan lebih dari 5.000 lebih santri dan kiai yang positif Covid-19. Ratusan kiai bahkan wafat selama pandemi, meski tidak semuanya karena corona.
Bercermin dari fenomena ini, lanjut Syaikhu, kita sudah sepatutnya bersyukur memiliki NU. Kiprahnya tak diragukan lagi terutama ketika masa-masa sulit dialami bangsa dan negara kita.
"Dari NU kita harus belajar. Karena di usianya yang ke-95 tahun, NU layak menjadi guru bagi kita semua.
Selamat Hari Lahir NU."
(zik)