PKS soal Kartu Prakerja: Jaka Sembung Naik Ojek, Enggak Nyambung Jek!

Jum'at, 17 April 2020 - 15:45 WIB
loading...
PKS soal Kartu Prakerja:...
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Handi Risza. Foto/dok PKS
A A A
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai kebijakan kartu prakerja tidak efektif untuk kondisi saat ini, dan kurang tepat sasaran. Anggaran yang sudah digelontorkan untuk membiayai kartu ini dinilai tidak banyak memberikan manfaat bagi pekerja informal atau formal serta pelaku usaha mikro dan kecil yang terdampak virus Corona.

“Bagaimana mungkin, jenis pelatihan yang diberikan umumnya soft skill secara online, seperti menulis konten, make-up, berbicara di depan publik, buat web design, bagaimana naik jabatan dan lain-lain. Jelas tidak ada hubungannya dengan lima sektor terdampak, transportasi online, konstruksi, pariwisata, industri dan UMKM, jadi artinya jaka sembung Naik Ojek, enggak nyambung jek,” ujar Juru Bicara PKS, Handi Risza kepada SINDOnews, Jumat (17/4/2020).

Dia mengungkapkan, anggaran yang dikeluarkan untuk program kartu prakerja juga tidak sedikit. Total anggaran program ini mencapai Rp20 triliun.

Biaya bantuan pelatihan sebesar Rp1.000.000 per peserta dengan target peserta 5,6 Juta orang, maka biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah sebesar Rp5,6 Triliun.

“Angka ini jelas tidak bisa diterima, cost per unit yang diberikan adalah cost profesional, sehingga jika 5,6 juta peserta mengakses mereka, maka keuntungan yang diterima oleh lembaga penyelenggara tersebut besar sekali, tetapi di sisi lain harga yang harus ditanggung oleh negara sebesar Rp5,6 triliun,” tuturnya.( )

Dia menduga kebijakan tersebut memiliki kepentingan beberapa pihak tertentu yang menjadi bagian dari kekuasaan.Menurut dia, itu menjadi preseden kurang baik dalam menajemen pengelolaan bencana. "Masih banyak program-program yang bisa sangat bermanfaat bagi masyarakat di tengah bencana virus Covid-19, apalagi jika semuanya dibiayai oleh utang yang dilakukan oleh Pemerintah," katanya.

Di samping itu, kata dia, kebijakan kartu prakerja dinilai menjadi salah satu bukti Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid 19 telah menjadi tameng sangat efektif untuk melindungi kebijakan pemerintah tanpa harus melalui pembahasan di DPR.

“Inilah yang menjadi kekhawatiran kami selama ini, pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan tanpa harus melalui proses pembahasan di DPR,” tuturnya.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Fraksi PKS Menaruh Optimisme...
Fraksi PKS Menaruh Optimisme pada Presiden Prabowo
Hari Pangan Dunia, PKS...
Hari Pangan Dunia, PKS Luncurkan Gerakan One Day One Fish
Terungkap, PKS Usulkan...
Terungkap, PKS Usulkan Yassierli Jadi Menteri Kabinet Prabowo
Bacawali Solo Diah Warih...
Bacawali Solo Diah Warih Anjari Temui Sekjen PKS, Minta Restu?
Kunjungi DPP PKS, Angela...
Kunjungi DPP PKS, Angela Tanoesoedibjo Harap Komunikasi Terus Terjalin untuk Bangun Indonesia
Anies Bilang PKS Berada...
Anies Bilang PKS Berada di Persimpangan Jalan, Narji Sebut Tetap di Jalan Lurus
Karpet Merah PKS untuk...
Karpet Merah PKS untuk Prabowo di Halalbihalal Besok
PKS Pilih Rapat di Kantor...
PKS Pilih Rapat di Kantor DPP Ketimbang Bukber di Rumah JK
Kartu Prakerja Dinilai...
Kartu Prakerja Dinilai Memberi Peluang Masyarakat Tingkatkan Keterampilan
Rekomendasi
Profil dan Biodata Adrian...
Profil dan Biodata Adrian Maulana, Artis yang Banting Setir Jadi Ahli Finansial
Meriahnya Ramadan di...
Meriahnya Ramadan di Summarecon Villaggio Outlets, Sajikan Beragam Hiburan
Marc Marquez Beri Semangat...
Marc Marquez Beri Semangat untuk Jorge Martin yang Cedera: Kami Merindukanmu di Lintasan!
Berita Terkini
9 Kombes Digeser Jenderal...
9 Kombes Digeser Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Lemdiklat Polri pada Mutasi Maret 2025
1 jam yang lalu
Profil Brigjen Eko Hadi...
Profil Brigjen Eko Hadi Santoso, Jenderal Antiteror yang Menjabat Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri
2 jam yang lalu
Ada Perluasan Cakupan...
Ada Perluasan Cakupan Operasi Militer Selain Perang di RUU TNI, Ini Saran Pengamat Militer
2 jam yang lalu
Di Depan Duta Besar...
Di Depan Duta Besar Tiongkok, Pimpinan Ormas Islam Kutuk Sindikat Oplosan BBM dan Dukung Danantara
3 jam yang lalu
Soal Imunitas Jaksa,...
Soal Imunitas Jaksa, Ketua BEM FH UBK: Bertentangan dengan Prinsip Kesetaraan
3 jam yang lalu
Dubes Tiongkok Bersama...
Dubes Tiongkok Bersama Para Pemimpin Ormas Islam Konsolidasikan Hubungan Indonesia-Tiongkok
3 jam yang lalu
Infografis
Respons Rusia soal Trump...
Respons Rusia soal Trump Telepon Putin untuk Akhiri Perang Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved