Bencana Alam Datang Bertubi-tubi, Ini Saran Rasional Emil Salim
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mengawali 2021, bencana alam datang bertubi-tubi menghantam negeri ini. Mulai dari banjir besar di Kalimantan Selatan dan sejumlah daerah lain, gempa bumi di Sulawesi Barat, letusan Gunung Semeru, luapan air laut di Manado, dan berbagai bencana alam lain. (Baca juga: BNPB: 81 Orang Meninggal Dunia dan 19.435 Mengungsi Pascagempa Sulbar)
Tokoh lingkungan hidup yang juga mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kabinet Pembangunan IV dan Kabinet Pembangunan V) Emil Salim ikut bersuara terkait fenomena banjir yang datang bertubi-tubi belakangan ini. "Jika ber-tubi2 masyarakat kita ditimpa bencana & musibah, jangan cari2 kesalahan, tapi cari jalan rasional ilmiah dan bertanya: ilmu-science apa yg perlu dikembangkan utk hindari berulangnya kembali musibah dalam kehidupan bangsa kita di masa depan?" cuit Emil Salim melalui akun Twitter, @emilsalim2010, dikutip Senin (18/1/2021). (Baca juga: Bencana Alam Berturut-turut, BNPB Diminta Siaga di Semua Daerah)
Diketahui, berdasarkan data dari Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 10 kabupaten/kota terdampak banjir Kalimantan Selatan, per Minggu, 17 Januari 2021. Kabupaten/ kota tersebut antara lain Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola. (Baca juga: BMKG: Pesan Berantai Agar Masyarakat Tinggalkan Mamuju Hoaks)
Tak hanya itu, data per 16 Januari sekitar pukul 18.00 WIB mencatat 112.709 jiwa terdampak dan mengungsi, serta 27.111 rumah terendam banjir. Sementara akibat gempat di Sulbar, berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M6,2 yang terjadi pada Jumat 15 Januari 2021, pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 81 orang, dengan rincian 70 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majane.
Baca juga: Agenda Jokowi Selama Berada di Kalsel
BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI-Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak. Selain itu, Pusdalops BNPB juga memutakhirkan data kerugian materil di Kabupaten Majene antara lain 1.150 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan serta 15 unit sekolah terdampak.
Tokoh lingkungan hidup yang juga mantan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kabinet Pembangunan IV dan Kabinet Pembangunan V) Emil Salim ikut bersuara terkait fenomena banjir yang datang bertubi-tubi belakangan ini. "Jika ber-tubi2 masyarakat kita ditimpa bencana & musibah, jangan cari2 kesalahan, tapi cari jalan rasional ilmiah dan bertanya: ilmu-science apa yg perlu dikembangkan utk hindari berulangnya kembali musibah dalam kehidupan bangsa kita di masa depan?" cuit Emil Salim melalui akun Twitter, @emilsalim2010, dikutip Senin (18/1/2021). (Baca juga: Bencana Alam Berturut-turut, BNPB Diminta Siaga di Semua Daerah)
Diketahui, berdasarkan data dari Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 10 kabupaten/kota terdampak banjir Kalimantan Selatan, per Minggu, 17 Januari 2021. Kabupaten/ kota tersebut antara lain Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola. (Baca juga: BMKG: Pesan Berantai Agar Masyarakat Tinggalkan Mamuju Hoaks)
Tak hanya itu, data per 16 Januari sekitar pukul 18.00 WIB mencatat 112.709 jiwa terdampak dan mengungsi, serta 27.111 rumah terendam banjir. Sementara akibat gempat di Sulbar, berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa M6,2 yang terjadi pada Jumat 15 Januari 2021, pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 81 orang, dengan rincian 70 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majane.
Baca juga: Agenda Jokowi Selama Berada di Kalsel
BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI-Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak. Selain itu, Pusdalops BNPB juga memutakhirkan data kerugian materil di Kabupaten Majene antara lain 1.150 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan serta 15 unit sekolah terdampak.
(cip)