Pandemi Covid-19 Membuat Megawati Banyak Merenung
loading...
A
A
A
Untuk menjaga agar hukum evolusi jangan menjadi penghalang kemajuan, Megawati menilai diperlukan hukum-hukum positif yang menjamin keberlangsungan kemajuan ekonomi, kesusilaan, kebudayaan dan pemerintahan yang berjalan dengan kebajikan.
"Dasar dari segala upaya itu adalah keselamatan, kebahagiaan hidup rakyat, serta tetap hidupnya kepribadian bangsa. Pertimbangan tersebut yang melandasi tema HUT PDI Perjuangan ke 48 tahun, yakni 'Mewujudkan Indonesia Berkepribadian Dalam Kebudayaan'," pungkas Megawati.
Dia pun mengingatkan, bahwa di situasi, semuanya harus setia dan tak perlu mencari-cari lagi model kebijaksanaan lain. Karena sebenarnya sejak awal, Indonesia sudah memiliki satu bintang penuntun.
"Yaitu Pancasila. Dengan dasar-dasar Ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan, dan keadilan sosial, maka bangsa ini tidak membutuhkan pedoman lainnya. Pancasila adalah Jalan Kebudayaan, dan sekaligus Kepribadian Bangsa Indonesia," kata Megawati.
"Kondisi sulit bukan menjadi alasan bagi kita untuk kehilangan kepribadian bangsa, yang dikenal dengan semboyan sepi ing pamrih, rame ing gawe. Segala cita-cita, keluhuran dan kesucian batin, jangan kemudian terhalangi oleh gerak individualistis dan materialistis. Karena kesemuanya itu yang akan mengikis sistem demokrasi Pancasila," lanjutnya.
Di awal sambutannya, Megawati dan Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa mendalam terhadap para korban pesawat Sriwijaya Air yang terjadi kemarin.
Ucapan itu menjadi pembuka pidato politik Megawati maupun Jokowi dalam acara pembukaan perayaan HUT ke-48 PDIP yang dilaksanakan secara virtual, Minggu (10/1/2021).
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin ikut hadir di acara itu bersama sejumlah menteri kabinetnya.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto beserta jajaran DPP PDIP dan hampir 100 ribu peserta acara turut mendengar ungkapan Megawati.
"Saya sampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu kemarin," kata Megawati.
"Dasar dari segala upaya itu adalah keselamatan, kebahagiaan hidup rakyat, serta tetap hidupnya kepribadian bangsa. Pertimbangan tersebut yang melandasi tema HUT PDI Perjuangan ke 48 tahun, yakni 'Mewujudkan Indonesia Berkepribadian Dalam Kebudayaan'," pungkas Megawati.
Dia pun mengingatkan, bahwa di situasi, semuanya harus setia dan tak perlu mencari-cari lagi model kebijaksanaan lain. Karena sebenarnya sejak awal, Indonesia sudah memiliki satu bintang penuntun.
"Yaitu Pancasila. Dengan dasar-dasar Ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan, dan keadilan sosial, maka bangsa ini tidak membutuhkan pedoman lainnya. Pancasila adalah Jalan Kebudayaan, dan sekaligus Kepribadian Bangsa Indonesia," kata Megawati.
"Kondisi sulit bukan menjadi alasan bagi kita untuk kehilangan kepribadian bangsa, yang dikenal dengan semboyan sepi ing pamrih, rame ing gawe. Segala cita-cita, keluhuran dan kesucian batin, jangan kemudian terhalangi oleh gerak individualistis dan materialistis. Karena kesemuanya itu yang akan mengikis sistem demokrasi Pancasila," lanjutnya.
Di awal sambutannya, Megawati dan Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa mendalam terhadap para korban pesawat Sriwijaya Air yang terjadi kemarin.
Ucapan itu menjadi pembuka pidato politik Megawati maupun Jokowi dalam acara pembukaan perayaan HUT ke-48 PDIP yang dilaksanakan secara virtual, Minggu (10/1/2021).
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin ikut hadir di acara itu bersama sejumlah menteri kabinetnya.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto beserta jajaran DPP PDIP dan hampir 100 ribu peserta acara turut mendengar ungkapan Megawati.
"Saya sampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu kemarin," kata Megawati.