Amien Rais Ajak Buat TGPF Mandiri dan Bawa Kasus Tembak Mati 6 Anggota FPI ke PBB

Selasa, 05 Januari 2021 - 07:04 WIB
loading...
Amien Rais Ajak Buat TGPF Mandiri dan Bawa Kasus Tembak Mati 6 Anggota FPI ke PBB
Amien Rais meminta masyarakat tidak takut membuat TGPF sendiri atas kematian enam anggota FPI. Foto/youtube
A A A
JAKARTA - Politikus senior Amien Rais meminta masyarakat tidak putus asa atas sikap pemerintah dalam kasus tembak mati enam laskar Front Pembela Islam (FPI) . Meskipun pemerintah menegaskan tidak akan membentuk tim independen untuk mengusut peristiwa tersebut, Amien mengajak masyarakat tetap membuat komisi pencari fakta sendiri.

”Ini bebas ya. Asalkan betul-betul berdasarkan data dan fakta objektif, tidak ada yang ditambah atau dikurangi,” ujar Amien melalui saluran youtube Senin (4/1/2021) malam.

(Baca: FPI Dibubarkan, Amien Rais: Ini Politik untuk Menghabisi Bangunan Demokrasi)

Menurut Amien, tim gabungan pencari fakta (TGPF) sangat penting. Sedemikian mendesaknya, Amien menilai masyarakat tak perlu menunggu pemerintah yang jelas tak mau ada TGPF. Sebaliknya masyarakat sendiri harus berani membentuk TGPF secara mandiri. Dia yakin sudah banyak data dan fakta yang telah terkumpul, baik oleh FPI sendiri maupun elemen masyarakat yang lain.

Data-data dan fakta yang terkumpul itu disusun dalam bentuk narasi yang rapi dan dibawa ke komunitas internsional.
Amien mencontohkan pelanggaran HAM di Myanmar yang telah sampai ke PBB. Dia mengatakan PBB memiliki sebuah komisi khusus yang tugasnya memang mengawal dan menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Komisi HAM PBB ini pernah merespons situasi di Myanmar dengan membentuk TGPF internasional.

(Baca: Mahfud MD Tegaskan Tak akan Bentuk TGPF Kasus Penembakan 6 Laskar FPI)

Hasilnya, TGPF yang di-back up PBB itu mengajak komunitas internasional untuk memutus hubungan dengan militer Myanmar. TGPF menemukan fakta bahwa TGPF militer Myanmar membentuk banyak perusahaan yang hasilnya justru digunakan untuk melakukan pelanggaran HAM tanpa bisa diadili.

”Jadi, kita tidak boleh putus asa. Ini ada peluang yang sangat bagus, kita buat fact finding sendiri karena pemerintah jelas tidak mau. Ini hak penuh warga negara, jadi nggak usah takut, dijamin oleh UUD kita. Nanti kita kumpulkan fakta-fakta yang diperoleh dari berbagai pihak lalu kita susun narasinya secara runut. Setelah itu bismillah…niat kita bagus, kita bawa ke united nation,” ujar pendiri Partai Ummat itu.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1842 seconds (0.1#10.140)