Keponakan Prabowo: Kita Tidak Membutuhkan Pihak-Pihak yang Memecah Belah...
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo berharap tahun 2021 sebagai tahun penyembuhan dan kebangkitan ekonomi Indonesia. Keponakan Prabowo Subianto itu menegaskan dukungan partainya pada kebijakan yang diambil pemerintahan untuk menjaga persatuan Indonesia.
(Baca juga : Komunitas Pers Desak Kapolri Cabut Pasal 2 Huruf d Maklumat Kapolri )
"Kami berharap 2021 sebagai tahun kebangkitan setelah kita melewati tahun 2020 yang sampai saat ini masih belum lepas dari pandemi Covid-19. Mari kita wujudkan 2021 sebagai tahun penyembuhan melalui program vaksinasi dari pemerintah," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Sabtu (2/1/2021).
(Baca juga : Krisis Politik Internal Ancam Eksistensi Israel, Bukan Musuh Luar )
Saras mengatakan, Gerindra mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjaga persatuan Indonesia dengan bersikap tegas pada kelompok intoleran yang membahayakan masa depan NKRI, karena hal ini bukan soal siapa yang berkuasa tapi keutuhan bangsa ini.
(Baca Juga: Tren Survei Capres 2024 Terjun Bebas, Prabowo Kena Operasi Politik).
"Justru untuk bangkit dari permasalahan 2020, kita tidak membutuhkan pihak-pihak yang memecah belah tapi saatnya kita menjaga persatuan bangsa," ujarnya.
(Baca juga : UAS Ajak Semua Berdoa Agar Terhindar dari Penyakit Zalim )
Sementara itu, Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Razikin menuturkan masyarakat mengalami keretakan cukup parah dan itu terjadi akibat perbedaan pilihan politik saat Pilpres 2019. Tahun baru 2021 jadi momentum untuk menyudahi hal itu.
( ).
"Memasuki tahun baru 2021 ini kita berharap adanya harapan baru dalam menghadirkan kembali semangat ke-Indonesia-an yang tidak lagi terbelah dan terkotak-kotak hanya karena perbedaan pandangan dan pilihan politik," kata Razikin.
Dia berpendapat, perlu kedewasaan semua pihak, meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok. Ada banyak pekerjaan yang penanganannya butuh melibatkan semua elemen bangsa, seperti pemulihan ekonomi nasional dan penanganan pandemi Covid-19 .
"Kita berharap pemerintah dapat memberikan keyakinan pada masyarakat akan masa depan kita lebih baik dan Indonesia maju itu akan segera terwujud. Tentu saja untuk mewujudkannya dibutuhkan stabilitas politik," katanya.
Masyarakat bisa memaksimalkan ruang-ruang partisipasi dalam menyelesaikan urusan bersama. "Kita jauhkan dulu ego personal dan kelompok yang selama ini menjadi dinding pemisah antara satu kelompok dengan kelompok masyarakat yang lain dan pemerintah," pungkasnya.
(Baca juga : Komunitas Pers Desak Kapolri Cabut Pasal 2 Huruf d Maklumat Kapolri )
"Kami berharap 2021 sebagai tahun kebangkitan setelah kita melewati tahun 2020 yang sampai saat ini masih belum lepas dari pandemi Covid-19. Mari kita wujudkan 2021 sebagai tahun penyembuhan melalui program vaksinasi dari pemerintah," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Sabtu (2/1/2021).
(Baca juga : Krisis Politik Internal Ancam Eksistensi Israel, Bukan Musuh Luar )
Saras mengatakan, Gerindra mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjaga persatuan Indonesia dengan bersikap tegas pada kelompok intoleran yang membahayakan masa depan NKRI, karena hal ini bukan soal siapa yang berkuasa tapi keutuhan bangsa ini.
(Baca Juga: Tren Survei Capres 2024 Terjun Bebas, Prabowo Kena Operasi Politik).
"Justru untuk bangkit dari permasalahan 2020, kita tidak membutuhkan pihak-pihak yang memecah belah tapi saatnya kita menjaga persatuan bangsa," ujarnya.
(Baca juga : UAS Ajak Semua Berdoa Agar Terhindar dari Penyakit Zalim )
Sementara itu, Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Razikin menuturkan masyarakat mengalami keretakan cukup parah dan itu terjadi akibat perbedaan pilihan politik saat Pilpres 2019. Tahun baru 2021 jadi momentum untuk menyudahi hal itu.
( ).
"Memasuki tahun baru 2021 ini kita berharap adanya harapan baru dalam menghadirkan kembali semangat ke-Indonesia-an yang tidak lagi terbelah dan terkotak-kotak hanya karena perbedaan pandangan dan pilihan politik," kata Razikin.
Dia berpendapat, perlu kedewasaan semua pihak, meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok. Ada banyak pekerjaan yang penanganannya butuh melibatkan semua elemen bangsa, seperti pemulihan ekonomi nasional dan penanganan pandemi Covid-19 .
"Kita berharap pemerintah dapat memberikan keyakinan pada masyarakat akan masa depan kita lebih baik dan Indonesia maju itu akan segera terwujud. Tentu saja untuk mewujudkannya dibutuhkan stabilitas politik," katanya.
Masyarakat bisa memaksimalkan ruang-ruang partisipasi dalam menyelesaikan urusan bersama. "Kita jauhkan dulu ego personal dan kelompok yang selama ini menjadi dinding pemisah antara satu kelompok dengan kelompok masyarakat yang lain dan pemerintah," pungkasnya.
(zik)