Adaptasi Perkembangan Zaman, Sandiaga Dorong agar Jamu Go Digital

Jum'at, 01 Januari 2021 - 15:26 WIB
loading...
Adaptasi Perkembangan Zaman, Sandiaga Dorong agar Jamu Go Digital
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno menilai industri jamu di Indonesia memiliki peluang untuk berkembang lebih pesat. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno menilai industri jamu di Indonesia memiliki peluang untuk berkembang lebih pesat sebab didukung dengan ketersediaan bahan baku yang sangat melimpah.

(Baca juga: Pertahankan Lestari Alam, Sandiaga Dorong Anak Muda Berwawasan Lingkungan)

Bahkan, menurut data dari Kementerian Perindustrian Indonesia pada tahun 2019, Industri jamu memberikan dampak positif, sektor industri obat tradisional mampu tumbuh di atas 6% atau pertumbuhannya di atas pertumbuhan nasional.

(Baca juga: Sandiaga Uno Dorong UMKM Masuk dalam Ekosistem Digital)

"Ada lebih dari 30.000 varietas yang tergolong tanaman obat dan berkhasiat yang dapat dimanfaatkan ke dalam berbagai formulasi dan varian produk jamu," kata Sandiaga dalam ketetangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (1/12/2020).

Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menyebutkan di masa pandemi covid 19 bisnis jamu termasuk yang tengah naik daun.

"Minuman herbal khas Indonesia ini, memiliki komponen bioaktif yang dapat membuat sistem imun dalam tubuh bekerja optimal sehingga dapat menghindarkan diri dari paparan virus dan bakteri," ungkapnya.

Menurut Sandiaga tren minum jamu ini tidak hanya di kalangan orang tua tapi juga sedang melanda kalangan milenial.

"Sekarang banyak produk jamu yang dikemas secara kekinian dan juga menggunakan social media sebagai sarana untuk memperkenalkan jamu ke generasi milenial agar tetap sehat," tukasnya.

Sandiaga yang merupakan tokoh Enterpreneur Indonesia meyakini Jamu Indonesia bisa sukses untuk Go Digital dan Go global dengan jurus otentik, original, relevan dengan perkembangan zaman, dan harus bisa viral.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1421 seconds (0.1#10.140)