Prabowo Perlu Apresiasi Kader yang Berhasil Angkat Citra Partai di Pilkada 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai peningkatan suara kader dalam Pilkada 2020 dapat dikapitalisasi oleh partai untuk memenangkan Pemilu 2024 apabila dikelola dengan baik. Dia pun memberikan contoh, kader Partai Gerindra yang maju sebagai Calon Bupati Sidoarjo yakni Bambang Haryo Soekartono (BHS) berhasil merebut 38,35% suara atau hanya selisih 1,47% dari pemenang dari PKB, partai incumbent.
Maka itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai perlu mengapresiasi kader-kadernya yang berhasil meningkatkan perolehan suara partai secara signifikan dalam Pilkada 2020, walaupun belum berhasil menduduki kursi kepala daerah. “Selisih tipis 1,47% sebenarnya berpeluang bagi BHS untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Terlepas dari mengajukan gugatan atau tidak, perolehan suara itu mengafirmasi bahwa BHS diterima oleh masyarakat Sidoarjo,” ujar Karyono di Jakarta, Minggu (27/12/2020). (Baca juga: Jokowi Pernah Sikat Prabowo soal Tanah HGU, Luhut juga Terseret)
Dia berpendapat suara 38,35% itu merupakan dukungan yang cukup besar dari masyarakat dan berpotensi untuk dikapitalisasi oleh Partai Gerindra pada Pemilu 2024. “Meskipun bukan murni suara Gerindra karena ada partai-partai koalisi dalam pilkada, tetapi setidaknya itu mencerminkan sebuah dukungan kepada figur BHS di Sidoarjo,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Partai Gerindra semestinya memandang BHS sebagai kader yang berprestasi dan potensial. Maka itu, Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dinilai perlu mengapresiasi kadernya tersebut karena berhasil meningkatkan citra partai.
“Dukungan 38,35% suara bukanlah tanpa alasan, pasti masyarakat memiliki alasan memilih BHS dan tentu dilatarbelakangi rekam jejak dia. Apalagi BHS merupakan mantan anggota DPR 2014-2019 sehingga memiliki modal sosial di Dapil I Jawa Timur, termasuk Kabupaten Sidoarjo. Modal sosial ini menjadi salah satu faktor besarnya dukungan terhadap BHS,” tuturnya.
Menurutnya, perolehan suara runner up dalam Pilkada Sidoarjo 2020 berbeda dengan Pilkada 2015, dimana koalisi PDIP memperoleh 26,7% suara melawan PKB 58,97%. “Dalam Pilkada 2020, runner up (BHS) memperoleh 38,35% suara, hanya terpaut 1,47% dari calon PKB,” kata Karyono.
Adapun perolehan suara itu menandakan kinerja BHS terhadap peningkatan citra Partai Gerindra sangat baik. BHS dinilai taat dan patuh pada AD/RT Partai Gerindra, serta patuh pada keputusan partai dengan bekerja ekstra aktif dalam membentuk elektabilitas Partai Gerindra di Sidoarjo naik signifikan. (Baca juga:Tak Masuk Kabinet, AHY Bisa Jadi Pesaing Kuat Prabowo-Sandi)
Selain itu, BHS selama menjadi anggota DPR juga dikenal sangat aktif dan memperoleh sejumlah penghargaan dari berbagai institusi, di antaranya penghargaan sebagai Anggota Parlemen Aspiratif 2019 dan Anggota Fraksi Gerindra Terbaik.
Maka itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai perlu mengapresiasi kader-kadernya yang berhasil meningkatkan perolehan suara partai secara signifikan dalam Pilkada 2020, walaupun belum berhasil menduduki kursi kepala daerah. “Selisih tipis 1,47% sebenarnya berpeluang bagi BHS untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Terlepas dari mengajukan gugatan atau tidak, perolehan suara itu mengafirmasi bahwa BHS diterima oleh masyarakat Sidoarjo,” ujar Karyono di Jakarta, Minggu (27/12/2020). (Baca juga: Jokowi Pernah Sikat Prabowo soal Tanah HGU, Luhut juga Terseret)
Dia berpendapat suara 38,35% itu merupakan dukungan yang cukup besar dari masyarakat dan berpotensi untuk dikapitalisasi oleh Partai Gerindra pada Pemilu 2024. “Meskipun bukan murni suara Gerindra karena ada partai-partai koalisi dalam pilkada, tetapi setidaknya itu mencerminkan sebuah dukungan kepada figur BHS di Sidoarjo,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Partai Gerindra semestinya memandang BHS sebagai kader yang berprestasi dan potensial. Maka itu, Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dinilai perlu mengapresiasi kadernya tersebut karena berhasil meningkatkan citra partai.
“Dukungan 38,35% suara bukanlah tanpa alasan, pasti masyarakat memiliki alasan memilih BHS dan tentu dilatarbelakangi rekam jejak dia. Apalagi BHS merupakan mantan anggota DPR 2014-2019 sehingga memiliki modal sosial di Dapil I Jawa Timur, termasuk Kabupaten Sidoarjo. Modal sosial ini menjadi salah satu faktor besarnya dukungan terhadap BHS,” tuturnya.
Menurutnya, perolehan suara runner up dalam Pilkada Sidoarjo 2020 berbeda dengan Pilkada 2015, dimana koalisi PDIP memperoleh 26,7% suara melawan PKB 58,97%. “Dalam Pilkada 2020, runner up (BHS) memperoleh 38,35% suara, hanya terpaut 1,47% dari calon PKB,” kata Karyono.
Adapun perolehan suara itu menandakan kinerja BHS terhadap peningkatan citra Partai Gerindra sangat baik. BHS dinilai taat dan patuh pada AD/RT Partai Gerindra, serta patuh pada keputusan partai dengan bekerja ekstra aktif dalam membentuk elektabilitas Partai Gerindra di Sidoarjo naik signifikan. (Baca juga:Tak Masuk Kabinet, AHY Bisa Jadi Pesaing Kuat Prabowo-Sandi)
Selain itu, BHS selama menjadi anggota DPR juga dikenal sangat aktif dan memperoleh sejumlah penghargaan dari berbagai institusi, di antaranya penghargaan sebagai Anggota Parlemen Aspiratif 2019 dan Anggota Fraksi Gerindra Terbaik.
(kri)