Siswa SMA Pradita Dirgantara Raih Medali Emas di Ajang NASPO dan I2ASPO

Jum'at, 25 Desember 2020 - 22:36 WIB
loading...
Siswa SMA Pradita Dirgantara...
Dua siswa kelas X SMA Pradita Dirgantara, Felicia Tiffany Hertada dan Eilmuddin Ahmad berhasil meraih penghargaan di ajang NASPO dan I2ASPO dalam kategori Covid-19. Foto/Ist
A A A
BOYOLALI - Dua siswa kelas X SMA Pradita Dirgantara , Felicia Tiffany Hertada dan Eilmuddin Ahmad berhasil meraih penghargaan di ajang National Applied Science Project Olympiad (NASPO) dan Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) dalam kategori Covid-19.

NASPO dan I2ASPO merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA), yang diselenggarakan dari 18 – 23 Desember 2020 secara daring. NASPO merupakan lomba tingkat nasional yang diikuti oleh siswa dari level SD hingga Universitas. Sedangkan I2ASPO merupakan lomba tingkat internasional yang diikuti oleh peserta dari 20 negara pada 2020 ini. (Baca juga: SMA Pradita Dirgantara Gelar Opening Ceremony FESDITA 2020)

Dalam penelitiannya, Tiffany dan Eilmudin membuat alat perlindungan diri (APD) yang nyaman dipakai bagi tenaga medis yang bertugas menangani Covid-19. Alat tersebut mereka beri nama PC-Box (Personal Protective Equipment Cooler Box). Dengan APD yang mereka kembangkan, maka tenaga medis akan nyaman untuk menggunakan alat tersebut, karena adanya sirkulasi udara yang mengalir di bagian dalam baju APD sehingga baju APD tersebut dapat dipakai dalam waktu yang lebih lama. (Baca juga: Siswi SMA Pradita Dirgantara Raih 2 Penghargaan dalam Kompetisi Model PBB)

Ide membuat PC-Box tersebut muncul karena mereka prihatin terhadap petugas medis yang harus bekerja dengan APD yang panas dalam waktu yang lama. “Dulu saat pertama kali, saya melihat banyak petugas medis yang bekerja di luar ruangan. Lalu terpikirkan seberapa panasnya kah hal itu sedangkan mereka harus bekerja dengan APD dengan suhu yang cukup tinggi. Akhirnya kami mencari informasi lebih dalam lagi tentang masalah ini dan membuat alat ini dengan tujuan utama membantu para petugas medis.” Tutur Tiffany. (Baca juga: Sekolah Berkelas Dunia, SMA Pradita Dirgantara Sosialisasikan Studi Lanjut ke Jerman)

Persiapan penelitian dan percobaan APD ini memakan waktu sekitar 1 bulan. “Tiffany dan Eilmuddin mempersiapkan sekitar 1 bulan dengan melakukan percobaan pengembangan APD, membuat makalah serta membuat video cara kerja alatnya. Mereka juga mempersiapkan presentasi yang harus dilakukan dalam Bahasa Inggris. Pembimbingan untuk lomba ini sepenuhnya dilakukan secara daring,” tutur pembimbing Nanang Adi Prayitno.

Sebagai pembimbing, kata Nanang, dirinya sangat bangga dengan mereka. Prestasi ini sekaligus membuktikan bahwa siswa SMA Pradita Dirgantara tetap dapat berprestasi dengan sangat baik meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19. ”Semoga hal ini akan semakin memotivasi siswa-siswi lain untuk juga dapat berprestasi walau dalam kondisi pandemi.” tambah Nanang.

Selain merasa bangga dapat memenangkan perlombaan ini, Tiffany dan Eilmuddin juga sangat senang karena melalui APD yang mereka buat, dapat membantu para petugas medis. “Saya sendiri sudah senang sejak alat ini bisa jadi, lalu ketika bisa memenangkan lomba saya merasa bangga karena alat kami diakui dan bermanfaat untuk orang lain. Memenangkan lomba seperti bonus tersendiri yang membangkitkan semangat untuk melanjutkan inovasi atau menciptakan inovasi baru,” ucap Tiffany.

Senada, Eilmuddin merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan dan semua orang yang telah member dukungan dan bimbingan. “Kami berharap inovasi ini tidak berhenti di sini dan bisa dikembangkan sehingga menjadi sebuah produk yang dapat disebarkan ke masyarakat, sehingga inovasi ini bisa menjadi manfaat bagi masyarakat luas,”ucap Eilmuddin.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Ir. Nuryati Istiana mengatakan, kemenangan ini menjadi kebanggaan bagi SMA Pradita Dirgantara. “Mereka sudah ada jiwa peneliti dari dulu sehingga mereka melihat keadaan atau situasi, tumbuh ide kreatifnya untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dia lihat, kami bersyukur dan bahagia mempunyai siswa yang seperti itu. Dia mampu berkolaborasi dengan temannya walaupun dimusim pandemi seperti ini. Semoga bisa menginspirasi siswa yang lainnya. Siswa yang hebat, guru sebagai fasilitator yang hebat dan orang tua yang memotivasi, semua itu menciptakan suasana yang kondusif untuk meraih prestasi terbang mendunia,” kata Istiana.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1139 seconds (0.1#10.140)