Jika AHY Nyapres, Pengamat Sarankan Cawapresnya Seperti Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk lima besar bursa calon presiden (capres) 2024 versi hasil sementara survei online Litbang SINDO Media.Putra Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berada di posisi ketiga dengan skor 5%.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah pun membeberkan beberapa kriteria ideal untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping AHY di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Namun, hal itu pun jika memang AHY menjadi Capres di 2024 nantinya.
"Meskipun belum terbaca soal potensi AHY maju sebagai capres, tetapi jika takdir politik berpihak padanya maka perlu cawapres yang bisa melenglapi identitas kepemimpinan AHY, semisal tokoh sipil murni, usia matang dan merepresentasikan non Jawa," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah kepada SINDOnews, Senin (14/12/2020).(
)
Dedi mengatakan, meningkatnya AHY secara konsisten dalam bursa elektabilitas, menandai publik mulai mengenalnya seiring perjalanannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Adapun survei online yang diadakan Litbang SINDO Media sejak 24 November 2020 hingga Januari 2021.
Sekadar informasi, AHY memiliki latar belakang militer. AHY mundur sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) pada September 2016 dengan pangkat terakhir mayor. Lalu, Putra sulung Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mencoba peruntungan di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.(
)
Namun, AHY yang saat itu berpasangan dengan Sylviana Murni tersisih di putaran pertama melawan Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Kemudian, pria kelahiran Bandung 10 Agustus 1978 itu meresmikan lembaga kajian The Yudhoyono Institute pada 10 Agustus 2017.
AHY juga pernah digadang-gadang sebagai calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Namun, Sandiaga Uno yang akhirnya dipilih menjadi Cawapres pendamping Prabowo.
Nah, untuk Pilpres 2024, nama AHY juga sering muncul di berbagai lembaga survei belakangan ini. Di lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang dilakukan 12-23 Oktober 2020 dan diumumkan pada Rabu 28 Oktober 2020 misalnya, nama AHY berada di urutan keenam dari 13 nama dengan elektabilitas 5,7%.
Kemudian di lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan 24-30 September 2020 dan diumumkan pada Minggu 25 Oktober 2020, AHY juga berada di peringkat keenam dari 15 nama dengan elektabilitas 4,2%. Pada survei Indikator Politik Indonesia bulan Juli 2020, elektabilitas AHY sebesar 6,8%, kemudian 4,8% pada Mei 2020 dan 6,5% pada Februari 2020.
Sementara itu, di survei di Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) yang dilakukan 14-21 Juni 2020, AHY di urutan ketujuh dari 12 nama bakal calon presiden dengan elektabilitas 5,9 %. Selanjutnya, berdasarkan survei Indo Barometer yang dilakukan 9-15 Januari 2020 dan diumumkan Minggu 23 Februari 2020, AHY disebut tokoh politik dari luar pemerintahan yang populer setelah Sandiaga.
Adapun persentase pengenalan AHY di survei Indo Barometer itu mencapai 82,8% responden. Selanjutnya di lembaga survei Median yang diumumkan pada Februari 2020, AHY berada di urutan keempat dengan elektabilitas 8,3%.
Lalu, versi survei Akurat Poll yang diumumkan pada Agustus 2020, AHY di urutan kelima dari segi popularitas dengan 72,9%. Sedangkan pada tingkat elektabilitas di survei Akurat Poll, AHY sebesar 67 persen.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah pun membeberkan beberapa kriteria ideal untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping AHY di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Namun, hal itu pun jika memang AHY menjadi Capres di 2024 nantinya.
"Meskipun belum terbaca soal potensi AHY maju sebagai capres, tetapi jika takdir politik berpihak padanya maka perlu cawapres yang bisa melenglapi identitas kepemimpinan AHY, semisal tokoh sipil murni, usia matang dan merepresentasikan non Jawa," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah kepada SINDOnews, Senin (14/12/2020).(
Baca Juga
Dedi mengatakan, meningkatnya AHY secara konsisten dalam bursa elektabilitas, menandai publik mulai mengenalnya seiring perjalanannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Adapun survei online yang diadakan Litbang SINDO Media sejak 24 November 2020 hingga Januari 2021.
Sekadar informasi, AHY memiliki latar belakang militer. AHY mundur sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD) pada September 2016 dengan pangkat terakhir mayor. Lalu, Putra sulung Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mencoba peruntungan di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.(
Baca Juga
Namun, AHY yang saat itu berpasangan dengan Sylviana Murni tersisih di putaran pertama melawan Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Kemudian, pria kelahiran Bandung 10 Agustus 1978 itu meresmikan lembaga kajian The Yudhoyono Institute pada 10 Agustus 2017.
AHY juga pernah digadang-gadang sebagai calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Namun, Sandiaga Uno yang akhirnya dipilih menjadi Cawapres pendamping Prabowo.
Nah, untuk Pilpres 2024, nama AHY juga sering muncul di berbagai lembaga survei belakangan ini. Di lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang dilakukan 12-23 Oktober 2020 dan diumumkan pada Rabu 28 Oktober 2020 misalnya, nama AHY berada di urutan keenam dari 13 nama dengan elektabilitas 5,7%.
Kemudian di lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan 24-30 September 2020 dan diumumkan pada Minggu 25 Oktober 2020, AHY juga berada di peringkat keenam dari 15 nama dengan elektabilitas 4,2%. Pada survei Indikator Politik Indonesia bulan Juli 2020, elektabilitas AHY sebesar 6,8%, kemudian 4,8% pada Mei 2020 dan 6,5% pada Februari 2020.
Sementara itu, di survei di Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) yang dilakukan 14-21 Juni 2020, AHY di urutan ketujuh dari 12 nama bakal calon presiden dengan elektabilitas 5,9 %. Selanjutnya, berdasarkan survei Indo Barometer yang dilakukan 9-15 Januari 2020 dan diumumkan Minggu 23 Februari 2020, AHY disebut tokoh politik dari luar pemerintahan yang populer setelah Sandiaga.
Adapun persentase pengenalan AHY di survei Indo Barometer itu mencapai 82,8% responden. Selanjutnya di lembaga survei Median yang diumumkan pada Februari 2020, AHY berada di urutan keempat dengan elektabilitas 8,3%.
Lalu, versi survei Akurat Poll yang diumumkan pada Agustus 2020, AHY di urutan kelima dari segi popularitas dengan 72,9%. Sedangkan pada tingkat elektabilitas di survei Akurat Poll, AHY sebesar 67 persen.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(dam)