Kementerian LHK Ajak Semua Kalangan untuk Gotong Royong Atasi Corona

Selasa, 12 Mei 2020 - 20:40 WIB
loading...
Kementerian LHK Ajak...
Direktur Jenderal PPKL Kementerian LHK, MR Karliansyah menyatakan, bersyukur dapat membantu masyarakat terdampak Covid-19. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar semua kalangan baik kementerian atau lembaga dan berbagai elemen masyarakat bergotong royong membantu mengatasi dampak wabah virus Corona atau Covid-19 kini terus berjalan di tengah masyarakat. Kekuatan gotong royong semua pihak inilah yang akan membantu Indonesia keluar dari krisis akibat wabah virus Corona.

Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tak ketinggalan, turut berkontribusi dalam meringankan beban masyarakat terdampak.

Perwakilan Ditjen PPKL memberikan dukungan dan bantuan untuk pengendalian wabah Covid-19 kepada masyarakat dengan memberikan bantuan logistik kepada masyarakat melalui Yayasan Kumala dan Yayasan Sahabat Ciliwung yang diberikan pada Selasa (12/5/2020)

Bantuan yang diberikan berbentuk beras sebanyak 200 kg, sabun cuci tangan sebanyak 6.336 buah, suplemen vitamin sebanyak 10.080 buah, serta masker kain sebanyak 15.000 buah dan diharapkan dapat mengurangi beban kebutuhan pokok selama Ramadhan dan perlindungan diri dari pandemi corona.

(Baca juga: Kemensos Meluncurkan Layanan Psikososial Covid-19)

Penyerahan dilakukan oleh perwakilan Ditjen PPKL Kementerian LHK kepada Ketua Yayasan Sahabat Ciliwung dan Yayasan Kumala, serta perwakilan masyarakat di kantor sekretariat komunitas. Selanjutnya bantuan akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan yang sudah didata oleh komunitas seperti dapur umum, tuna wisma, dan anak jalanan.

Direktur Jenderal PPKL Kementerian LHK, MR Karliansyah menyatakan, bersyukur dapat membantu masyarakat terdampak Covid-19. Bukan kali ini saja, beberapa waktu lalu juga Ditjen PPKL KLHK telahmenyalurkan bantuan sabun, masker, menyemprotkan disinfektan ke sejumlah tempat di Jakarta dan tangerang Selatan.

Dia mengungkapkan, bentuk kepedulian seperti ini adalah komitmen Ditjen PPKL KLHK untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dan terdampak. "Kegiatan ini sebagai solidaritas dan empati sesama manusia untuk membantu seluruh warga terdampak Covid-19. Diharapkan menjadi contoh baik sehingga yang lain dapat juga bergerak bersama untuk mengatasi dampak sosial ekonomi akibat Covid-19," kata Karliansyah.

Karliansyah juga mengatakan, tujuan kegiatan saat ini adalah menitipkan bantuan kepada komunitas yang tepat sehingga bantuan diberikan juga tepat sasaran. "Perlu adanya kerjasama antar berbagai pihak agar kebijakan pemerintah dapat terealisasikan dengan baik. Sehingga kondisi ekonomi masyarakat bisa terselamatkan. Karena dengan adanya bantuan pemerintah dan pihak yang lainnya, menjadi harapan sebagaian besar masyarakat yang sudah kehilangan penghasilannya. Agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya selama masa pandemi Covid-19 berlangsung," jelasnya.

Menurutnya, bantuan kepada masyarakat telah dilaksanakan oleh Ditjen PPKL sejak awal sebagai bukti komitmen pemerintah terhadap kondisi pandemic COVID-19. Ditjen PPKL telah aktif mengkampanyekan Gerakan Bersih Cuci Tangan dan Penyemprotan Disenfektan Organik Kegiatan ini merupakan kolaborasi aktif bersama dengan dunia usaha, tercatat sudah ada beberapa asosiasi dan perusahaan terlibat dan mendukung kegiatan ini seperti GAPKI, PT Wings Group, PT Musim Mas, PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP, Adaro Indonesia, PT Sido Muncul, PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kaltim, dan PT Freeport.

Pemberian paket bantuan dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Sehingga, diberikan dengan diantar ke rumah masing-masing warga yang terdampak Covid-19. Warga terdampak yang menerima paket sem¬bako sudah didata oleh komunitas.

Lebih lanjut Dirjen PPKL Karliansyah mengatakan, persoalan ekonomi merupakan dampak paling dirasakan di luar penyakit yang diderita oleh mereka yang terjangkit corona. Bahkan, jika berlangsung semakin lama, dampak buruk sosial ekonomi bisa lebih tinggi dibandingkan dengan persoalan kesehatannya. Akibat adanya pandemi Covid-19 ini masyarakat terpaksa harus mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Dalam situasi sulit seperti ini, kebersamaan dan kegotongroyongan dapat menjadi senjata ampuh. Kebijakan stimulus yang tepat dari sisi program maupun sasarannya menentukan dampak yang diterima oleh masyarakat. Orang-orang yang berkecukupan memiliki kewajiban untuk membantu mereka yang membutuhkan. Hal ini sebagai wujud solidaritas sosial yang secara psikologis akan menguatkan masyarakat dalam menghadapi krisis.

Karena itu kata Karliansyah, berbagai upaya nyata telah dilakukan salah satunya adalah kepedulian sosial dengan membantu sesama. Kegiatan ini tidak hanya menjadi peran Pemerintah tetapi juga menjadi tanggungjawab bersama. Transformasi kelompok masyarakat dari yang sebelumnya berfokus pada bidang lingkungan pun terjadi pada pada dua komunitas berikut. Yayasan Kumala yang berdiri sejak tahun 2006 oleh Abah Dindin sejak awal berfokus kepada pengelolaan lingkungan dan sosial kemanusiaan.

Kegiatan yang dialakukan oleh Yayasan Kumalah berupa pengelolaan sampah, sehingga bisa bernilai jual melalui Bank Sampah yang melibatkan masyarakat menengah ke bawah seperti tuna wisma, anak jalanan, dan pemulung dan merupakan kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Warga binaan Yayasan Kumala dijadikan sebagai agen lingkungan dalam penerapan 5R tersebut. Beberapa orang mungkin melihat anak-anak jalanan sebagai orang yang tidak terdidik, kriminal, dan harus dijauhi. Abah Dindin memiliki cara pandang yang berbeda, ia sangat peduli dengan masa depan anak-anak jalanan di sekitar tempatnya agar lebih berdaya.

"Saya berkeinginan untuk ikut membantu anak-anak jalanan agar bisa hidup seperti warga lainnya. Di Yayasan Kumala dilakukan pembinaan supaya tidak kembali lagi ke jalanan. Anak binaan juga mendapat pelatihan membuat kertas daur ulang ataupun kerajinan tangan bernilai ekonomis. Dengan demikian, kendati tidak mengamen, mereka tetap bisa mendapatkan penghasilan," ucap Abah Dindin.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0590 seconds (0.1#10.140)