Mayoritas Warga Bakal Nyoblos di Pilkada, SMRC: Biasanya Kenyataannya Beda

Minggu, 06 Desember 2020 - 20:17 WIB
loading...
Mayoritas Warga Bakal Nyoblos di Pilkada, SMRC: Biasanya Kenyataannya Beda
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, dari survei yang digelar 18 sampai 21 November, mayoritas warga tahu tanggal 9 Desember akan digelar pilkada. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - SMRC hari ini merilis hasil surveinya terkait kesiapan warga jelang pilkada serentak 2020. Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan dari survei yang digelar 18 sampai 21 November, mayoritas warga tahu bahwa tanggal 9 Desember akan digelar pilkada serentak.

(Baca juga: Jokowi Tunjuk Menko PMK Jadi Plt Mensos)

Di mana sekitar 79% warga secara nasional tahu bahwa tanggal 9 Desember 2020 di sekitar 270 daerah. "Sekitar 91% dari warga yang tinggal di daerah pilkada tahu bahwa di daerahnya akan dilaksanakan pilkada pada 9 Desember 2020 nanti. Kalau dilakukan survei lagi bisa tinggi lagi," kata Deni saat merilis hasil survei SMRC, Minggu (6/12/2020).

(Baca juga: DPR Ingatkan Kesuksesan Pilkada Bergantung Penerapan Protokol Corona)

Kemudian dari 91% warga yang tahu daerahnya akan pilkada, mayoritas akan menggunakan hak pilihnya. "Dari yang tahu daerahnya ada pilkada tadi, kita dapatkan angka 92% menyatakan ya saya akan memilih. Sementara 8% tidak akan memilih," ujarnya.

Menurutnya angka ini masih dalam bentuk pengakuan. Pasalnya dari pengalaman survei-survei pemilu sebelumnya, pengakuan akan memilih jauh lebih tinggi dibanding kenyataannya.

"Misalnya dalam pengalaman 2009-2019 lalu, itu 95-99% warga yang mengatakan akan memilih. Tapi ketika pemilu enggak pernah kita temukan angka 90% (partisipasi). Angkanya itu antara 71-82%. Jadi pengakuan dan kenyataan partisipasi berbeda," tuturnya.

Sementara itu Ketua KPU Arief Budiman mengaku senang melihat hasil survei SMRC. Pasalnya ada tren peningkatan warga yang tahu tentang pilkada.

"Nah ini kan survei yang terakhir 18 sampai 21 November yang lalu ya. Ada dua minggu yang menurut saya kalau itu linear dan tidak ada hal luar biasa, itu mestinya pengetahuan orang tentang pilkada akan makin naik. Apalagi kegiatan distribusi logistik meningkat," tuturnya.

Kemudian terkait partisipasi memilih, Arief mengatakan bahwa trennya sejak pilkada digelar serentak 2015 naik. "Pilkada serentak trennya naik. Saya agak lupa angka pastinya. Tetapi pilkada terakhir 72%. Memang tidak mencapai target nasional kita, tetapi angka rata-ratanya di kisaran 70 an lah. Itu trennya naik," ujarnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3223 seconds (0.1#10.140)