IDI Berharap Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19 bagi Masyarakat Tidak Mampu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih berharap pemerintah mengupayakan vaksin Covid-19 khususnya untuk warga tidak mampu digratiskan. Apalagi, vaksin menjadi harapan agar tidak tertular lagi Covid-19 .
"Vaksin itu harapan besar supaya kita tidak tertular Covid-19 . Artinya begini, bagi yang tidak mampu barangkali diupayakan untuk ditanggung pemerintah, digratiskan. Yang tidak mampu ya," ungkap Daeng dalam dialog 'Siapkah Indonesia Lakukan Vaksin Covid-19?' yang digelar secara virtual, Jumat (27/11/2020).
Daeng mengatakan, bagi masyarakat mampu bisa membeli vaksin Covid-19 secara mandiri sebagai upaya gotong royong membantu pemerintah dan negara. "Bagi yang mampu, ya sudahlah gotong royong membantu diri sendiri dan membantu pemerintah seperti itu ya. Beli sendiri, mandiri," kata Daeng.
"Harapannya kita, supaya semuanya ter-cover, yang miskin, yang tidak tidak mampu itu pemerintah membantu menyediakan artinya digratiskan," tambah Daeng.
( ).
Daeng pun mengatakan bahwa untuk masalah harga vaksin, pihaknya tidak berkaitan dan itu menjadi bagian dari pemerintah dalam hal ini BUMN . "Kalau dokter atau petugas kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia sebenarnya tidak berkaitan dengan harga, dengan bagaimana penghargaan vaksin, itu kan bagian pemerintah dan bagian BUMN Farmasi atau kawan-kawan swasta yang bagian Farmasi,” katanya.
Tapi, kata Daeng, ia meminta harga vaksin masih terjangkau dan tidak terlalu mahal bagi kalangan mandiri. Sementara, untuk masyarakat tidak mampu digratiskan oleh pemerintah.
( ).
"Dan pemerintah sudah menyatakan bahwa yang tidak mampu itu akan digratiskan oleh pemerintah. Artinya pemerintah yang menyediakan. Tapi bagi yang mampu, bagi yang kaya, saudara-saudara kita yang kaya itu kan mandiri, beli sendiri," kata Daeng.
Sehingga, kata Daeng, dengan harga yang masih terbilang tidak mahal maka orang akan senang hati melakukan vaksinasi Covid-19 . "Ya tapi mudah-mudahan BUMN Farmasi yang menyediakan atau perusahaan Farmasi yang menyediakan itu harganya tidak terlalu mahal. Sehingga semua orang bisa dengan senang hati melakukan vaksinasi."
Lihat Juga: AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
"Vaksin itu harapan besar supaya kita tidak tertular Covid-19 . Artinya begini, bagi yang tidak mampu barangkali diupayakan untuk ditanggung pemerintah, digratiskan. Yang tidak mampu ya," ungkap Daeng dalam dialog 'Siapkah Indonesia Lakukan Vaksin Covid-19?' yang digelar secara virtual, Jumat (27/11/2020).
Daeng mengatakan, bagi masyarakat mampu bisa membeli vaksin Covid-19 secara mandiri sebagai upaya gotong royong membantu pemerintah dan negara. "Bagi yang mampu, ya sudahlah gotong royong membantu diri sendiri dan membantu pemerintah seperti itu ya. Beli sendiri, mandiri," kata Daeng.
"Harapannya kita, supaya semuanya ter-cover, yang miskin, yang tidak tidak mampu itu pemerintah membantu menyediakan artinya digratiskan," tambah Daeng.
( ).
Daeng pun mengatakan bahwa untuk masalah harga vaksin, pihaknya tidak berkaitan dan itu menjadi bagian dari pemerintah dalam hal ini BUMN . "Kalau dokter atau petugas kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia sebenarnya tidak berkaitan dengan harga, dengan bagaimana penghargaan vaksin, itu kan bagian pemerintah dan bagian BUMN Farmasi atau kawan-kawan swasta yang bagian Farmasi,” katanya.
Tapi, kata Daeng, ia meminta harga vaksin masih terjangkau dan tidak terlalu mahal bagi kalangan mandiri. Sementara, untuk masyarakat tidak mampu digratiskan oleh pemerintah.
( ).
"Dan pemerintah sudah menyatakan bahwa yang tidak mampu itu akan digratiskan oleh pemerintah. Artinya pemerintah yang menyediakan. Tapi bagi yang mampu, bagi yang kaya, saudara-saudara kita yang kaya itu kan mandiri, beli sendiri," kata Daeng.
Sehingga, kata Daeng, dengan harga yang masih terbilang tidak mahal maka orang akan senang hati melakukan vaksinasi Covid-19 . "Ya tapi mudah-mudahan BUMN Farmasi yang menyediakan atau perusahaan Farmasi yang menyediakan itu harganya tidak terlalu mahal. Sehingga semua orang bisa dengan senang hati melakukan vaksinasi."
Lihat Juga: AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
(zik)