BNPB Tingkatkan Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Erupsi Merapi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan geladi ruang atau tabletop exercise (TTX) dan tactical floor game (TFG) untuk menghadapi erupsi Gunung Merapi. Kegiatan ini melibatkan seluruh stakeholders.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menerangkan kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman terkait ancaman dan risiko melalui sistem informasi dan komunikasi, termasuk peringatan dini. “Tujuan lainnya, meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan terkait sistem penanggulangan kedaruratan bencana yang melibatkan multipihak. Hal ini untuk mengantisipasi skenario terburuk erupsi Gunung Merapi,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Selasa (17/11/2020), (Baca juga: Gunung Merapi Siaga, BNPB: 1.294 Pengungsi di Empat Kabupaten Sudah Dievakuasi)
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja mengatakan ada empat target dari latihan ini. Target itu adalah mencegah jatuhnya korban jiwa, sedikit warga yang terdampak, meminimalkan dampak ekonomi dan infrastruktur. Geladi ruang ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo. Mantan Wali Kota Solo itu meminta seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah bersinergi dalam rangka pencegahan, mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan. (Baca juga: BNPB Siapkan Penanganan Darurat Empat Daerah Terdampak Erupsi Merapi)
Wisnu meminta kepala daerah yang wilayahnya diprediksi terdampak erupsi segera menyusun rencana kontingensi, serta penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan. Merapi sekarang dalam status Siaga III. Meskipun potensi bahayanya diperkirakan tidak akan sebesar 2010, tetapi ada ancaman lain yang patut diwaspadai. Saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir. Maka, potensi penularan virus Sars Cov-II harus diminimalisir ketika warga dievakuasi dan berada di pengungsian. Selain itu, masyarakat harus berhati-hati dan waspada terhadap potensi banjir lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di Merapi. “Hal tersebut tidak terlepas dari musim penghujan yang sedang berlangsung,” pungkas Wisnu.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menerangkan kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman terkait ancaman dan risiko melalui sistem informasi dan komunikasi, termasuk peringatan dini. “Tujuan lainnya, meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan terkait sistem penanggulangan kedaruratan bencana yang melibatkan multipihak. Hal ini untuk mengantisipasi skenario terburuk erupsi Gunung Merapi,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Selasa (17/11/2020), (Baca juga: Gunung Merapi Siaga, BNPB: 1.294 Pengungsi di Empat Kabupaten Sudah Dievakuasi)
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja mengatakan ada empat target dari latihan ini. Target itu adalah mencegah jatuhnya korban jiwa, sedikit warga yang terdampak, meminimalkan dampak ekonomi dan infrastruktur. Geladi ruang ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo. Mantan Wali Kota Solo itu meminta seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah bersinergi dalam rangka pencegahan, mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan. (Baca juga: BNPB Siapkan Penanganan Darurat Empat Daerah Terdampak Erupsi Merapi)
Wisnu meminta kepala daerah yang wilayahnya diprediksi terdampak erupsi segera menyusun rencana kontingensi, serta penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan. Merapi sekarang dalam status Siaga III. Meskipun potensi bahayanya diperkirakan tidak akan sebesar 2010, tetapi ada ancaman lain yang patut diwaspadai. Saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir. Maka, potensi penularan virus Sars Cov-II harus diminimalisir ketika warga dievakuasi dan berada di pengungsian. Selain itu, masyarakat harus berhati-hati dan waspada terhadap potensi banjir lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di Merapi. “Hal tersebut tidak terlepas dari musim penghujan yang sedang berlangsung,” pungkas Wisnu.
(cip)