Kementerian PUPR Siap Lelang Sembilan Ruas Jalan Tol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong kesinambungan pembangunan infrastruktur jalan dalam rangka meningkatkan konektivitas antar wilayah.
Diharapkan pembangunan jalan ini dapat menyambungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi yang akhirnya akan membuka lapangan pekerjaan serta mengakselerasi nilai tambah bagi perekonomian rakyat.
Rencananya, Kementerian PUPR akan melelang di tahun 2020 sebanyak sembilan ruas jalan tol sepanjang 350 km dengan total nilai investasi sekitar Rp142,51 triliun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan jalan tol memiliki peran penting sebagai “backbone” dalam konektivitas antar wilayah dan efisiensi biaya logistik di Indonesia. Oleh karena itu, percepatan pelaksanaan lelang sangat penting dalam mendukung pengembangan konektivitas dan aksesibilitas antar wilayah di Indonesia.
“Kita meyakini hanya dengan ketersediaan konektivitas yang lebih baik, maka investasi dan penciptaan lapangan kerja akan menjadi lebih baik,” kata Menteri Basuki.
Kesembilan jalan tol tersebut adalah ruas Kamal-Teluk-Naga-Rajeg sepanjang 39,20 km dengan investasi 18,51 triliun, akses Patimban sepanjang 37,7 km senilai Rp6,36 triliun, dan ruas Bogor-Serpong via Parung sepanjang 31,17 km dengan investasi sebesar Rp8,95 triliun.
Selanjutnya ruas tol lain yang siap dilelang adalah ruas Sentul Selatan-Karawang Barat sepanjang 61,50 km dengan investasi Rp15,20 triliun, ruas Semanan-Balaraja sepanjang 32,39 km senilai Rp 15,53 triliun, Harbour Toll Road Semarang sepanjang 21,03 km dengan investasi Rp 12,05 triliun, ruas Cikunir-Karawaci sepanjang 40 km senilai Rp26,15 triliun, ruas Tol Cikunir-Ulujami sepanjang 21,50 km dengan nilai investasi sebesar Rp20,05 triliun dan ruas Gilimanuk-Mengwi sepanjang 95,51 km dengan investasi senilai Rp19,71 triliun.
Dua ruas tol yang telah selesai lelang adalah ruas Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA (Kulonprogo) sepanjang 93,25 km dengan nilai investasi Rp 28,58 triliun dan ruas Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 km dengan investasi sebesar Rp 14,2 triliun. Sementara ruas tol yang sedang dalam proses lelang yakni ruas Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 206,65 km dengan investasi Rp57,59 triliun.
Kementerian PUPR terus mendorong ketersediaan infrastruktur konektivitas dalam rangka mengurangi biaya logistik, memperlancar mobilitas serta meningkatkan daya saing bangsa. Selama kurun waktu 2015-2019 total jalan tol beroperasi sepanjang 1.400 km. Selama 5 tahun kedepan, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang 2.500 km. (*)
Diharapkan pembangunan jalan ini dapat menyambungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi yang akhirnya akan membuka lapangan pekerjaan serta mengakselerasi nilai tambah bagi perekonomian rakyat.
Rencananya, Kementerian PUPR akan melelang di tahun 2020 sebanyak sembilan ruas jalan tol sepanjang 350 km dengan total nilai investasi sekitar Rp142,51 triliun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan jalan tol memiliki peran penting sebagai “backbone” dalam konektivitas antar wilayah dan efisiensi biaya logistik di Indonesia. Oleh karena itu, percepatan pelaksanaan lelang sangat penting dalam mendukung pengembangan konektivitas dan aksesibilitas antar wilayah di Indonesia.
“Kita meyakini hanya dengan ketersediaan konektivitas yang lebih baik, maka investasi dan penciptaan lapangan kerja akan menjadi lebih baik,” kata Menteri Basuki.
Kesembilan jalan tol tersebut adalah ruas Kamal-Teluk-Naga-Rajeg sepanjang 39,20 km dengan investasi 18,51 triliun, akses Patimban sepanjang 37,7 km senilai Rp6,36 triliun, dan ruas Bogor-Serpong via Parung sepanjang 31,17 km dengan investasi sebesar Rp8,95 triliun.
Selanjutnya ruas tol lain yang siap dilelang adalah ruas Sentul Selatan-Karawang Barat sepanjang 61,50 km dengan investasi Rp15,20 triliun, ruas Semanan-Balaraja sepanjang 32,39 km senilai Rp 15,53 triliun, Harbour Toll Road Semarang sepanjang 21,03 km dengan investasi Rp 12,05 triliun, ruas Cikunir-Karawaci sepanjang 40 km senilai Rp26,15 triliun, ruas Tol Cikunir-Ulujami sepanjang 21,50 km dengan nilai investasi sebesar Rp20,05 triliun dan ruas Gilimanuk-Mengwi sepanjang 95,51 km dengan investasi senilai Rp19,71 triliun.
Dua ruas tol yang telah selesai lelang adalah ruas Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA (Kulonprogo) sepanjang 93,25 km dengan nilai investasi Rp 28,58 triliun dan ruas Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 km dengan investasi sebesar Rp 14,2 triliun. Sementara ruas tol yang sedang dalam proses lelang yakni ruas Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 206,65 km dengan investasi Rp57,59 triliun.
Kementerian PUPR terus mendorong ketersediaan infrastruktur konektivitas dalam rangka mengurangi biaya logistik, memperlancar mobilitas serta meningkatkan daya saing bangsa. Selama kurun waktu 2015-2019 total jalan tol beroperasi sepanjang 1.400 km. Selama 5 tahun kedepan, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang 2.500 km. (*)
(ars)