Politikus Golkar Ungkap Dampak Penarikan Dubes RI untuk Prancis

Senin, 02 November 2020 - 21:22 WIB
loading...
Politikus Golkar Ungkap...
Kecaman pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah menghina umat Islam meluas. Di Indonesia, ada desakan pemerintah Dubes RI untuk Prancis. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
JAKARTA - Kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah menghina umat Islam terus meluas. Bahkan di Indonesia, ada desakan agar pemerintah menarik Duta Besar ( Dubes ) Republik Indonesia (RI) untuk Prancis .

(Baca juga: Komnas HAM Duga Pembunuh Pendeta Yeremia Anggota TNI)

Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono berpendapat, Pemerintah Indonesia harus siap menghadapi dampaknya jika harus menarik Dubes RI untuk Prancis.

(Baca juga: Pascalibur Panjang Waspadai Kenaikan Kasus Covid-19)

"Kalau memang Presiden Macron masih kekeuh dan mengulangi yang sama, maka baru kita berpikir atau merencanakan untuk memanggil Dubes atau memulangkan Dubes Prancis di Indonesia," ujar Dave Laksono kepada wartawan, Senin (2/11/2020).

Untuk saat ini, Dave menilai penarikan Dubes RI untuk Prancis atau memulangkan Dubes Prancis belum tepat. Sebab, dia menilai penarikan Dubes RI itu merupakan sikap yang keras.

"Dan kita juga harus berpikir kalau mau memulangkan Dubes itu jangan sampai kita enggak siap menghadapi dampak," ungkap Dave, politikus Partai Golkar ini.

Dave pun membeberkan beberapa dampak dalam penarikan Dubes RI untuk Prancis itu. "Kerja sama ekonomi dengan Indonesia, ada perusahaan yang tutup dan berpotensi mem-PHK karyawan. Nah, kita udah siap belum? Bukan berarti kita lemah, tapi kita harus menyiapkan kondisi a, b, c," tuturnya.

Apalagi, jumlah perusahaan asal Prancis tidak sedikit di Indonesia, mencapai 200 perusahaan. Maka itu, menurut dia, masih banyak cara yang bisa dilakukan Indonesia tanpa harus menarik Dubes RI untuk Prancis.

Contohnya, kata dia, bisa dengan menyampaikan nota keberatan kepada Perancis. Kemudian, menyampaikan protes di forum seperti Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1358 seconds (0.1#10.140)