Prabowo Ungkap soal Raja Kecil, Bahlil Jelaskan Maksudnya
loading...

Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberikan keterangan kepada media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025). FOTO/FELLDY UTAMA
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia menilai ada pesan tegas yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto di balik pernyataannya soal raja kecil. Pernyataan Prabowo itu mengingatkan bahwa tidak boleh ada pihak yang menghambat kebijakan pemerintah.
Bahlil mengatakan, setiap presiden mempunyai visi serta program yang harus diikuti dengan baik oleh para pembantu di kabinetnya.
"Untuk menjalankan visi punya program itu, harus betul-betul patuh pada apa yang sudah disampaikan oleh pimpinan, dalam hal ini presiden," kata Bahlil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Menteri ESDM itu mengatakan bahwa tidak boleh ada pihak-pihak yang berniat menghambat dari kebijakan pemerintah. Pesan ini juga termasuk ditujukan kepada para menterinya di kabinet.
"Kami ini kan pembantu itu kan adalah, pembantu presiden, menteri-menteri pembantu presiden," ujarnya
"Pembantu saja nggak boleh berbeda sama presiden, apalagi yang lain. Itu maksudnya," tutur dia melanjutkan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim International Expo (JIExpo), Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025), mengungkapkan ada birokrat yang merasa menjadi raja kecil dan kebal hukum.
Mulanya, Prabowo mengungkapkan bahwa tidak mau lagi membiarkan kekayaan rakyat diambil. Dia pun menegaskan tidak akan membiarkan rakyat Indonesia dibohongi lagi. Hal inilah yang membuatnya mengeluarkan instruksi untuk efisiensi atau penghematan anggaran negara.
Bahlil mengatakan, setiap presiden mempunyai visi serta program yang harus diikuti dengan baik oleh para pembantu di kabinetnya.
"Untuk menjalankan visi punya program itu, harus betul-betul patuh pada apa yang sudah disampaikan oleh pimpinan, dalam hal ini presiden," kata Bahlil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Menteri ESDM itu mengatakan bahwa tidak boleh ada pihak-pihak yang berniat menghambat dari kebijakan pemerintah. Pesan ini juga termasuk ditujukan kepada para menterinya di kabinet.
"Kami ini kan pembantu itu kan adalah, pembantu presiden, menteri-menteri pembantu presiden," ujarnya
"Pembantu saja nggak boleh berbeda sama presiden, apalagi yang lain. Itu maksudnya," tutur dia melanjutkan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim International Expo (JIExpo), Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025), mengungkapkan ada birokrat yang merasa menjadi raja kecil dan kebal hukum.
Mulanya, Prabowo mengungkapkan bahwa tidak mau lagi membiarkan kekayaan rakyat diambil. Dia pun menegaskan tidak akan membiarkan rakyat Indonesia dibohongi lagi. Hal inilah yang membuatnya mengeluarkan instruksi untuk efisiensi atau penghematan anggaran negara.
Lihat Juga :