PKS: Ulama dan Santri Terdepan dalam Meneguhkan Kedaulatan NKRI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memperingati Hari Santri 22 Oktober 2020 Fraksi PKS DPR RI menggelar Zoominar dengan Tema Meneladani Peran Ulama dan Santri Dalam Meneguhkan Kedaulatan NKRI , Kamis (22/10/2020).
(Baca juga: Spirit Jogo Tonggo, Menjaga Kesehatan Warga Desa Klari Boyolali di Masa Pandemi Covid-19)
Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Aljufri bersama Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengantarkan Zoominar yang dirangkai dengan Launching Lomba Baca Kitab Kuning 2020.
(Baca juga: TKI Meninggal di Malaysia, Keluarga Diminta Siapkan Uang)
Bertindak sebagai Narasumber Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR/Wakil Ketua Badan Wakaf Pesantren Gontor), KH Ahmad Zahro (Rektor Univ Pesantren Darul Ulum, Jombang Jatim) yang mengulas peran sentral ulama dan santri pejuang sejak masa kemerdekaan hingga saat ini yang harus terus disadarkan kepada generasi bangsa.
Di sana ada nama yang tertulis dengan tinta emas, antara lain KH Hasyim Asyari, KH Ahmad Dahlan, H Agus Salim, Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, Abdul Kahar Muzakir, Panglima Besar Sudirman, hingga M. Natsir yang mencetuskan Mosi Integral yang mengembalikan Indonesia dari RIS menjadi NKRI di tahun 1950.
Dalam sambutannya, Jazuli Juwaini mengucapkan selamat Hari Santri Nasional sembari memberikan apresiasi dan penghormatan atas jasa dan peran ulama dan santri pejuang dalam meneguhkan kedaulatan NKRI hingga hari ini.
"Atas nama pimpinan dan anggota Fraksi PKS serta keluarga besar PKS saya ucapkan Selamat Hari Santri Nasional. Dengan tegas kita sampaikan bahwa ulama dan santri adalah tulang punggung NKRI. Mereka yang mewariskan NKRI, mereka juga yang menjaga kedaulatannya sejak zaman penjajahan hingga hari ini," kata Jazuli.
Fraksi PKS bersyukur, akhirnya keberpihakan negara kepada pendidikan pesantren semakin kuat dengan lahirnya UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, dimana Fraksi PKS bersama komponen umat lainnya mendukung penuh UU ini.
UU Pesantren mengamanatkan agar pemerintan mengokohkan karakter pendidikan pesantren berikut dukungan anggaran, sarana dan prasarana serta kurikulum.
"Fraksi PKS akan terus berjuang untuk kemajuan pesantren di Indonesia. Diantara ikhtiar tersebut, Fraksi PKS menyelenggarakan Lomba Baca Kitab Kuning di DPR secara konsisten setiap tahun. Sejak Indonesia merdeka baru Fraksi PKS yang menyelenggarakan lomba ini sebagai bentuk penghormatan kepada ulama, santri, dan pendidikan pesantren," tandas Jazuli.
Jazuli Juwaini yang juga menulis Buku Ulama dan Pesantren Mewariskan Indonesia Merdeka mengajak seluruh masyarakat untuk menempatkan ulama dan santri secara terhormat dalam kehidupan bermasyarakat yaitu dengan meneladani spiritnya dalam menjaga karakter bangsa yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia serta dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Sementara itu, Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Aljufri mengatakan bahwa PKS hadir di pentas politik untuk mewarisi keteladanan ulama dan santri pejuang dalam memperjuangkan dan menjaga kedaulatan NKRI.
"Inilah Indonesia yang kita cintai bersama dengan segala warna keberagamannya, dengan karakternya yang kuat sebagai negara yang berketuhanan sebagai warisan ulama dan pendiri bangsa," ucap Salim Segaf.
Tak lupa Habib Salim memberikan apresiasi atas ikhtiar Fraksi PKS yang konsisten menggelar Lomba Baca Kitab Kuning sebagai bagian dari penghormatan kepada ulama dan santri.
"Pesan kepada seluruh kader, aleg, dan pejabat publik PKS agar selalu dekat, menjalin silaturahim, dan meminta nasihat kepada para ulama agar berlimpah keberkahan," tuturnya.
Bersamaan dengan Zoominar Peringatan Hari Santri, Fraksi PKS secara resmi melaunching Lomba Baca Kitab Kuning yang tahun ini memasuki tahun keempat. LBKK merupakan salah satu program rutin Fraksi PKS bagi para santri di seluruh Indonesia untuk menumbuhkan kecintaan pada ulama dan khazanah keilmuwan Islam dan pesantren.
(Baca juga: Spirit Jogo Tonggo, Menjaga Kesehatan Warga Desa Klari Boyolali di Masa Pandemi Covid-19)
Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Aljufri bersama Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengantarkan Zoominar yang dirangkai dengan Launching Lomba Baca Kitab Kuning 2020.
(Baca juga: TKI Meninggal di Malaysia, Keluarga Diminta Siapkan Uang)
Bertindak sebagai Narasumber Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR/Wakil Ketua Badan Wakaf Pesantren Gontor), KH Ahmad Zahro (Rektor Univ Pesantren Darul Ulum, Jombang Jatim) yang mengulas peran sentral ulama dan santri pejuang sejak masa kemerdekaan hingga saat ini yang harus terus disadarkan kepada generasi bangsa.
Di sana ada nama yang tertulis dengan tinta emas, antara lain KH Hasyim Asyari, KH Ahmad Dahlan, H Agus Salim, Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, Abdul Kahar Muzakir, Panglima Besar Sudirman, hingga M. Natsir yang mencetuskan Mosi Integral yang mengembalikan Indonesia dari RIS menjadi NKRI di tahun 1950.
Dalam sambutannya, Jazuli Juwaini mengucapkan selamat Hari Santri Nasional sembari memberikan apresiasi dan penghormatan atas jasa dan peran ulama dan santri pejuang dalam meneguhkan kedaulatan NKRI hingga hari ini.
"Atas nama pimpinan dan anggota Fraksi PKS serta keluarga besar PKS saya ucapkan Selamat Hari Santri Nasional. Dengan tegas kita sampaikan bahwa ulama dan santri adalah tulang punggung NKRI. Mereka yang mewariskan NKRI, mereka juga yang menjaga kedaulatannya sejak zaman penjajahan hingga hari ini," kata Jazuli.
Fraksi PKS bersyukur, akhirnya keberpihakan negara kepada pendidikan pesantren semakin kuat dengan lahirnya UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, dimana Fraksi PKS bersama komponen umat lainnya mendukung penuh UU ini.
UU Pesantren mengamanatkan agar pemerintan mengokohkan karakter pendidikan pesantren berikut dukungan anggaran, sarana dan prasarana serta kurikulum.
"Fraksi PKS akan terus berjuang untuk kemajuan pesantren di Indonesia. Diantara ikhtiar tersebut, Fraksi PKS menyelenggarakan Lomba Baca Kitab Kuning di DPR secara konsisten setiap tahun. Sejak Indonesia merdeka baru Fraksi PKS yang menyelenggarakan lomba ini sebagai bentuk penghormatan kepada ulama, santri, dan pendidikan pesantren," tandas Jazuli.
Jazuli Juwaini yang juga menulis Buku Ulama dan Pesantren Mewariskan Indonesia Merdeka mengajak seluruh masyarakat untuk menempatkan ulama dan santri secara terhormat dalam kehidupan bermasyarakat yaitu dengan meneladani spiritnya dalam menjaga karakter bangsa yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia serta dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Sementara itu, Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Aljufri mengatakan bahwa PKS hadir di pentas politik untuk mewarisi keteladanan ulama dan santri pejuang dalam memperjuangkan dan menjaga kedaulatan NKRI.
"Inilah Indonesia yang kita cintai bersama dengan segala warna keberagamannya, dengan karakternya yang kuat sebagai negara yang berketuhanan sebagai warisan ulama dan pendiri bangsa," ucap Salim Segaf.
Tak lupa Habib Salim memberikan apresiasi atas ikhtiar Fraksi PKS yang konsisten menggelar Lomba Baca Kitab Kuning sebagai bagian dari penghormatan kepada ulama dan santri.
"Pesan kepada seluruh kader, aleg, dan pejabat publik PKS agar selalu dekat, menjalin silaturahim, dan meminta nasihat kepada para ulama agar berlimpah keberkahan," tuturnya.
Bersamaan dengan Zoominar Peringatan Hari Santri, Fraksi PKS secara resmi melaunching Lomba Baca Kitab Kuning yang tahun ini memasuki tahun keempat. LBKK merupakan salah satu program rutin Fraksi PKS bagi para santri di seluruh Indonesia untuk menumbuhkan kecintaan pada ulama dan khazanah keilmuwan Islam dan pesantren.
(maf)