Gus Yasin Serahkan Penghargaan kepada 15 Duta Ponpes se-Jawa Tengah

Kamis, 22 Oktober 2020 - 18:32 WIB
loading...
Gus Yasin Serahkan Penghargaan kepada 15 Duta Ponpes se-Jawa Tengah
Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen menyerahkan penghargaan kepada 15 duta pondok pesantren se-Jawa Tengah. FOTO : Dok Humas Pemprov Jateng
A A A
SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyerahkan penghargaan kepada 15 duta pondok pesantren (Ponpes) se-Jawa Tengah bertepatan dengan Peringatan Hari Santri 2020. Penghargaan berupa uang pembinaan Rp125 juta dan jogo santri kit senilai Rp8 juta per duta pondok pesantren.

Pemberian penghargaan melalui seleksi penerapan protokol kesehatan di pondok pesantren atau Jogo Santri mulai dari administrasi, penilaian video, dan pengecekan langsung di lapangan. Dari sekitar 193 peserta se-Jawa Tengah, diambil 15 pondok pesantren yang terbaik.

Yakni Ponpes Maslakul Huda (Pati), Balekambang (Jepara), Tanbihul Ghofilin (Banjarnegara), Tahfidz Al Hamidiyah (Pati), Walindo Manba'ul (Pekalongan), Riyadlotut Thalabah (Rembang), Nida Al Quran (Temanggung), Sabilurrasyad (Kendal), Sunan Gunung Jati Kismantoro (Wonogiri), Al Uswah (Kota Semarang), Life Skill Daarun Najaah (Kota Semarang), Khozinatul Ulum 1 (Blora), PP MIBS (Kebumen), Al Falah Tejosari (Temanggung) dan PPTQ Darussalam (Jepara).

"Ke depan, duta pondok pesantren ini bisa secara bersama-sama menularkan atau bersosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan atau jogo santri ke seluruh pondok pesantren, terutama di Jawa Tengah," ujar Taj Yasin Maimoen, Kamis (22/10/2020).

Menurutnya, pondok pesantren membutuhkan arahan dari pemerintah terkait dengan upaya pencegahan Covid-19.

"Kalau di Jawa Tengah sudah ada 15 duta pondok pesantren, diharapkan bisa memberikan pembinaan bagi pondok pesantren di Jawa Tengah yang lain," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, wagub yang akrab disapa Gus Yasin menceritakan tokoh Islam yang berjasa di bidang kesehatan yakni Ibnu Sina. Selain itu, ia juga mengingatkan perjuangan KH Hasyim Asy'ari melawan penjajah.

"Temanya Santri Kuat Indonesia Kuat, maka itu santri diingatkan bahwa pernah punya Ibnu Sina yakni pahlawan dari kalangan santri. Nah, dari sini santri untuk bisa berperan dalam melawan Covid-19 dengan segala keterbatasannya. Mbah KH Hasyim Asy'ari juga pernah mengeluarkan resolusi jihad melawan penjajah, kalau saat ini alangkah baiknya jika dari pesantren muncul resolusi jihad melawan Covid-19," tuturnya.

Ihda Khullatil Mardiyah, Pengurus Pondok Pesantren Riyadlotut Thalabah Rembang mengatakan bahwa pihaknya mengikuti seleksi duta pondok pesantren dengan menyiapkan beberapa hal. Di antaranya, aturan protokol kesehatan, administrasi dan pembuatan video.

"Iya, kita ikut seleksi mulai pengumpulan berkas, pembuatan video dan sampai didatangi panitia langsung," katanya.

Di pondok pesantrennya memang sudah menerapkan protokol kesehatan. Mulai pendaftaran santri baru secara daring, hingga cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak di tiap kegiatan di pondok pesantren. "Selalu jaga jarak kalau mengaji dan sholat. Kita juga ada pos kesehatan di pondok," lanjutnya.

Sementara, Pengasuh Pondok Pesantren Nida Al Quran Temanggung, M Afham menuturkan bahwa penghargaan tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap pondok pesantren. "Ini bentuk kepedulian dari pemerintah sekaligus keseriusan dalam mengembangkan pendidikan di pondok pesantren," ungkapnya.

Harapannya, dunia pendidikan pondok pesantren ke depan lebih baik dan mampu menunjukkan prestasi. "Pesantren memang harus lebih baik," tandasnya.
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1260 seconds (0.1#10.140)