Silaturahmi Kebangsaan Mampu Perkuat Persatuan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyebaran paham radikal terorisme adalah masalah yang sangat serius dan harus menjadi perhatian luas di Tanah Air. Paham tersebut juga rentan menyasar siapa pun.
Oleh karena perlu ada sinergi berbagai pihak untuk membendung paham tersebut. Termasuk paham radikal terorisme yang mengatasnamakan agama.
Pesan itu terungkap dalam silaturahmi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Pol Boy Rafli Amar dalam rangkaian kegiatan ziarah ke makam Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid dan Silaturahmi Kebangsaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Bersama Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, di Jombang, Selasa 20 Okt/10/2020).
”Kami telah diterima dengan baik oleh Pengasuh Ponpes Tebuireng Gus Kikin (KH Abdul Hakim Mahfud). Beliau tadi juga telah menyampaikan hal-hal yang sangat bermanfaat,” ujar Boy.
Dia juga menyampaikan diingatkan oleh Gus Kikin agar terus bersemangat dalam melakukan upaya-upaya sosialisasi kepada masyarakat dengan memoderasi nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin dengan mengedepankan semangat ukhuwah diantara anak bangsa.
”Nilai-nilai dan semangat inilah yang harus terus kita jaga dan kita lakukan hingga masa yang akan datang,” katanya. (Baca: Pentingnya Mengajarkan Anak Menjaga Lisan)
Lebih lanjut, mantan Kapolda Banten itu menyebutkan bahwa pelatihan dakwah bagi ustaz-ustaz di daerah sangat bisa diwujudkan sebagai semangat untuk menyeimbangkan nilai-nilai agama yang dilandaskan pada nilai-nilai luhur agama Islam dengan semangat nasionalisme.
”Yang tentunya sebagai anak bangsa kita harus sama-sama menyeimbangkan hal ini, sebagai sesama anak bangsa yang hidup di indonesia ini,” ucapnya.
Sementara itu, pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfud juga menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Boy Rafli ke Ponpes Tebuireng. Menurut dia, hal ini adalah suatu silaturahim yang sangat berharga bagi bangsa ini. Silaturahim yang akan menghasilkan suatu sinergi yang baik untuk ke depan.
”Karena di Ponpes, pelajaran-pelajaran mengenai ukhuwah itu merupakan suatu perintah. Kita mempelajari mengenai ukhuwah ini, bagaimana bersilaturahim atau bagaimana kita mempertahankan dan menjaga kekerabatan yang ada,” ujar KH. Abdul Hakim Mahfud.
Oleh karena itu, Gus Kikin mengungkapkan bahwa hal-hal itulah yang sebetulnya dapat mencegah daripada permusuhan. Karena itu sangat mendasar di dalam pelajaran agama Islam sehingga ini dapat menjadi sinergi yang sangat baik.
”Kita harus cepat memformulasikan nilai-nilai yang ada di dalam pendidikan agama supaya bisa diaplikasikan dan dikomunikasikan secara nyata kepada masyarakat,” ujarnya. (Baca juga: Dunia Pendidikan Indonesia Belum Memiliki Peta Jalan yang Jelas)
Oleh karena perlu ada sinergi berbagai pihak untuk membendung paham tersebut. Termasuk paham radikal terorisme yang mengatasnamakan agama.
Pesan itu terungkap dalam silaturahmi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Pol Boy Rafli Amar dalam rangkaian kegiatan ziarah ke makam Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid dan Silaturahmi Kebangsaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Bersama Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, di Jombang, Selasa 20 Okt/10/2020).
”Kami telah diterima dengan baik oleh Pengasuh Ponpes Tebuireng Gus Kikin (KH Abdul Hakim Mahfud). Beliau tadi juga telah menyampaikan hal-hal yang sangat bermanfaat,” ujar Boy.
Dia juga menyampaikan diingatkan oleh Gus Kikin agar terus bersemangat dalam melakukan upaya-upaya sosialisasi kepada masyarakat dengan memoderasi nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin dengan mengedepankan semangat ukhuwah diantara anak bangsa.
”Nilai-nilai dan semangat inilah yang harus terus kita jaga dan kita lakukan hingga masa yang akan datang,” katanya. (Baca: Pentingnya Mengajarkan Anak Menjaga Lisan)
Lebih lanjut, mantan Kapolda Banten itu menyebutkan bahwa pelatihan dakwah bagi ustaz-ustaz di daerah sangat bisa diwujudkan sebagai semangat untuk menyeimbangkan nilai-nilai agama yang dilandaskan pada nilai-nilai luhur agama Islam dengan semangat nasionalisme.
”Yang tentunya sebagai anak bangsa kita harus sama-sama menyeimbangkan hal ini, sebagai sesama anak bangsa yang hidup di indonesia ini,” ucapnya.
Sementara itu, pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfud juga menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Boy Rafli ke Ponpes Tebuireng. Menurut dia, hal ini adalah suatu silaturahim yang sangat berharga bagi bangsa ini. Silaturahim yang akan menghasilkan suatu sinergi yang baik untuk ke depan.
”Karena di Ponpes, pelajaran-pelajaran mengenai ukhuwah itu merupakan suatu perintah. Kita mempelajari mengenai ukhuwah ini, bagaimana bersilaturahim atau bagaimana kita mempertahankan dan menjaga kekerabatan yang ada,” ujar KH. Abdul Hakim Mahfud.
Oleh karena itu, Gus Kikin mengungkapkan bahwa hal-hal itulah yang sebetulnya dapat mencegah daripada permusuhan. Karena itu sangat mendasar di dalam pelajaran agama Islam sehingga ini dapat menjadi sinergi yang sangat baik.
”Kita harus cepat memformulasikan nilai-nilai yang ada di dalam pendidikan agama supaya bisa diaplikasikan dan dikomunikasikan secara nyata kepada masyarakat,” ujarnya. (Baca juga: Dunia Pendidikan Indonesia Belum Memiliki Peta Jalan yang Jelas)
(dam)