Forum Guyub Rukun Jawa Tengah Gaungkan Aksi Cinta Damai
loading...
A
A
A
SEMARANG - Gelombang aksi damai menolak demo anarkis di Kota Semarang terus berlanjut. Kali ini dilakukan masyarakat yang tergabung dalam Forum Guyub Rukun Jawa Tengah.
Dalam aksi yang digelar di depan kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Jateng, Rabu (21/10/2020), mereka menegaskan bahwa warga Jateng sejatinya cinta damai dan tak mudah terprovokasi.
Aksi dimeriahkan grup musik angklung dan biduan yang menyanyikan sejumlah lagu dangdut. Peserta aksi juga membawa spanduk besar bertuliskan “Jateng Wargane Sellow Ndaa”, “Rasah Mangkat Nek Rak Manfaat”, “Cinta Jateng Sampai Izroil Memanggil” hingga “Jateng!!! Anti Rusuh”.
"Kami dari forum guyub rukun Jawa Tengah, menggelar aksi. Aksi kita ini aksi damai, bahkan sangat damai dan menghibur,” ujar Prayitno, koordinator lapangan(korlap) saat berorasi.
Prayitno menegaskan, sebagai warga Jateng seluruh komponen harus terlibat menjaga kedamaiannya. Terutama agar Jateng tidak sampai porak-poranda. “Silakan panjenengan semua mengutarakan pendapat atau pun keinginan. Namun, harus dengan cara-cara yang santun. Kita harus bisa ciptakan Jateng ini yang damai, aman, nyaman! setuju?! Hidup Jateng,” teriaknya.
Selain itu, Prayitno juga menegaskan agar warga Jateng tak mudah terprovokasi. Apalagi, sampai merusak fasilitas-fasilitas umum yang telah dibuat indah oleh pemerintah. “Jateng yang sudah indah, ayem, nyaman dan aman jangan sampai terkotori tangan tak bertanggung jawab,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, mereka juga menyampaikan pernyataan sikap yang berisikan 6 poin. Inti dari pernyataan sikap tersebut adalah menolak anarkisme, provokasi dan meminta aparat penegak hukum menindak tegas oknum-oknum yang menyebabkan kerusuhan di Jateng.
Sebelumnya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan dirinya mengapresiasi pada seluruh komponen masyarakat yang turut serta menolak aksi anarkis di Jawa Tengah. Sebab, ada banyak cara untuk mendiskusikan perbedaan pendapat.
Ganjar kembali menegaskan bila pihaknya tidak melarang demonstrasi. Namun, lanjutnya, pihaknya berharap seluruh komponen memahami kondisi saat ini yang masih pandemi COVID-19. “Kita tidak larang orang sampaikan aspirasi, kita tidak melarang penyampaian pendapat, tapi dalam kondisi pandemi, kalau kita tidak berkerumun artinya kita bareng- mencegah penularan COVID,” tegasnya.
Dalam aksi yang digelar di depan kantor Gubernur dan DPRD Provinsi Jateng, Rabu (21/10/2020), mereka menegaskan bahwa warga Jateng sejatinya cinta damai dan tak mudah terprovokasi.
Aksi dimeriahkan grup musik angklung dan biduan yang menyanyikan sejumlah lagu dangdut. Peserta aksi juga membawa spanduk besar bertuliskan “Jateng Wargane Sellow Ndaa”, “Rasah Mangkat Nek Rak Manfaat”, “Cinta Jateng Sampai Izroil Memanggil” hingga “Jateng!!! Anti Rusuh”.
"Kami dari forum guyub rukun Jawa Tengah, menggelar aksi. Aksi kita ini aksi damai, bahkan sangat damai dan menghibur,” ujar Prayitno, koordinator lapangan(korlap) saat berorasi.
Prayitno menegaskan, sebagai warga Jateng seluruh komponen harus terlibat menjaga kedamaiannya. Terutama agar Jateng tidak sampai porak-poranda. “Silakan panjenengan semua mengutarakan pendapat atau pun keinginan. Namun, harus dengan cara-cara yang santun. Kita harus bisa ciptakan Jateng ini yang damai, aman, nyaman! setuju?! Hidup Jateng,” teriaknya.
Selain itu, Prayitno juga menegaskan agar warga Jateng tak mudah terprovokasi. Apalagi, sampai merusak fasilitas-fasilitas umum yang telah dibuat indah oleh pemerintah. “Jateng yang sudah indah, ayem, nyaman dan aman jangan sampai terkotori tangan tak bertanggung jawab,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, mereka juga menyampaikan pernyataan sikap yang berisikan 6 poin. Inti dari pernyataan sikap tersebut adalah menolak anarkisme, provokasi dan meminta aparat penegak hukum menindak tegas oknum-oknum yang menyebabkan kerusuhan di Jateng.
Sebelumnya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan dirinya mengapresiasi pada seluruh komponen masyarakat yang turut serta menolak aksi anarkis di Jawa Tengah. Sebab, ada banyak cara untuk mendiskusikan perbedaan pendapat.
Ganjar kembali menegaskan bila pihaknya tidak melarang demonstrasi. Namun, lanjutnya, pihaknya berharap seluruh komponen memahami kondisi saat ini yang masih pandemi COVID-19. “Kita tidak larang orang sampaikan aspirasi, kita tidak melarang penyampaian pendapat, tapi dalam kondisi pandemi, kalau kita tidak berkerumun artinya kita bareng- mencegah penularan COVID,” tegasnya.
(alf)