BPIP Dukung Panca Main Masuk Kurikulum Sekolah

Senin, 19 Oktober 2020 - 18:10 WIB
loading...
BPIP Dukung Panca Main Masuk Kurikulum Sekolah
Rima saat perkenalan Panca Main Indonesia dan Diskusi Ekonomi Berbasiskan Kearifan Lokal yang digelar di Gedung Daun Sirih Taman Nusa, Gianyar Bali, Senin (18/10/2020).
A A A
GIANYAR - Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Rima Agristina mendorong penguatan permainan tradisional termasuk Panca Main dimasukkan dalam kurikulum di sekolah, baik untuk Pendidikan Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah.

"Kami sudah mendorong ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar Panca Main ini bisa dimasukan dalam kurikulum ekstra kurikuler di sekolah," ungkap Rima saat perkenalan Panca Main Indonesia dan Diskusi Ekonomi Berbasiskan Kearifan Lokal yang digelar di Gedung Daun Sirih Taman Nusa, Gianyar Bali, Senin (18/10/2020).

Hadir pada kegiatan tersebut Sekretaris Dewan Pengarah BPIP, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wisnu Bawa Tarunajaya, dan Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden (KSP), Panutan Sakti Sulendra Kusuma.

Menurut Rima Panca Main Indonesia ini merupakan gagasan bersama, sinergi kolaborasi antara BPIP dengan Komunitas Permainan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) didukung Kementerian/Lembaga serta komunitas permainan tradisional.

"Panca Main ini sarana belajar menanamkan nilai-nilai Pancasila sekaligus melestarikan permainan tradisional yang berdampak penguatan ekonomi kepada masyarakat," ungkap jebolan Strata tiga Ekonomi Universitas Indonesia.

Menurut Rima, Panca Main merupakan konsep tentang pemanfaatan dan pembudayaan nilai Pancasila melalui permainan rakyat dan olah raga tradisional. Melalui permainan ini masyarakat Indonesia akan lebih mudah memahami nilai-nilai Pancasila yang telah ada dalam kehidupan masyarakat. Selain itu Panca Main di desain sarat dengan karakter budaya Indonesia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Komite Permainan dan Olahraga Rakyat Tradisional Indonesia (KPOTI), Indonesia memiliki 2.600 jenis permainan, sementara negara lain tidak sampai seribu jenis permainan. Menurutnya anak anak Indonesia semestinya jauh lebih cerdas.

"Jangan sampai anak anak lebih kenal Doraemon, Frozen atau angry bird daripada timun emas atau si kancil," ujar Rima.

Pada kesempatan yang sama Ketua Umum KPOTI M. Zaini Alif mengungkapkan Panca Main merupakan inti sari dari 2.600 jenis permainan yg ada di Indonesia. "Pembelajaran nilai nilai Pancasila seharusnya tidak hanya menghapalkan namun melalui pemainan. Dari berbagai jenis permainan ini dibangun pembiasaan, budaya masyarakat. Seperti, Kerja sama goyong royong, toleransi dan sebagainya," kata Zaini.

Dikatakannya, membangun karakter bangsa bisa masuk melalui gerbang atau dari titik permainan. "Satu hal yang paling mudah diterima oleh anak-anak ya pemainan. Masuk dalam gelombang alpha," ujar Zaini.

Hadir pula pada kegiatan tesebut Kepala Kesbangpol Provinsi Bali, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Direktur Pengendalian BPIP, M. Farurozi, Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP, M. Akbar Hadiprabowo serta sejumlah penggiat Olahraga Permainan Tradisional Bali.
(alf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3195 seconds (0.1#10.140)