Gatot Disebut Bisa Gantikan Peran Prabowo, Begini Perbandingannya

Minggu, 04 Oktober 2020 - 07:19 WIB
loading...
Gatot Disebut Bisa Gantikan...
Prabowo Subianto dan Gatot Nurmantyo. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo diprediksi bakal menggantikan posisi Prabowo Subianto menjadi ikon kelompok kritis terhadap pemerintah. Gatot juga disebut-sebut dapat merangkul pendukung Prabowo yang kecewa setelah bekas Danjen Kopassus itu menerima jabatan sebagai menteri pertahanan.

Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (Sudra) Fadhli Harahab mengakui bisa saja itu Gatot menggantikan peran Prabowo sebagai pengkritik pemerintah. Hal itulah yang sekarang sedang dilakukan Gatot. Tapi dalam hal lain belum tentu bisa.

(Baca juga : Rayakan Ulang Tahun, Ibrahimovic Beli Mobil Mewah )

"Kalau berperan sebagai sosok pengkritik pemerintah ya bisa saja, buktinya GN sekarang melakukan itu. Tetapi secara figur dan ketokohan belum tentu dapat menyamai Prabowo," kata Fadhli dihubungi SINDOnews, Minggu (4/10/2020).

(Baca: Gatot Nurmantyo Berpotensi Ambil Alih Peran Prabowo di Politik)

Menurut dia, ketokohan Prabowo sudah sampai tingkatan oposisi. Sebab Prabowo sendiri merupakan pemimpin Partai Gerindra yang punya banyak wakil di Senayan. Sementara Gatot belum mencapai itu.

"Meskipun berasal dari institusi yang sama yaitu militer, tetapi secara ketokohan tentu masih sangat unggul Prabowo. Beliau sudah pernah menjadi oposisi beneran dengan Gerindranya. Kalau GN kan baru tukang kritik," ujarnya.

(Baca juga : Jejak Pemecatan Karyawan, Inilah 7 PHK Terbesar Perusahaan Dunia )

Di sisi lain, Fadhli mengakui bergabungnya Prabowo ke jajaran pemerintahan Jokowi-Ma'ruf membuat kecewa para pendukungnya.

"Kekecewaan pendukung ya pasti ada. Berkurang mungkin iya, tapi tidak begitu signifikan. Dan menurut saya bukan berarti barisan kecewa itu lantas bergabung menjadi pendukung GN," terangnya.

(Baca: Peringatan Moeldoko untuk Purnawirawan Mengarah ke Gatot Nurmantyo)

Menambahkan, untuk membuktikan itu tentu saja tidak bisa dengan kalkulasi saat ini. Namun demikian, kata Fadhli, Gatot sudah mempunyai modal dengan menjadi kritikus pemerintah.

"Kalau asumsinya dengan menjadi pengkritik pemerintah lantas pendukung Prabowo yang kecewa menyeberang ke kubu GN tentu sangat naif. Kita lihat saja kelanjutannya, apakah GN masih berjuang sebagai pengkritik atau masuk melalui jalur lain, seperti masuk atau mendirikan partai, baru akan kelihatan jelas," tukasnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1709 seconds (0.1#10.140)