Satgas Gandeng Bonek Tekan COVID-19 di Jawa Timur

Selasa, 22 September 2020 - 17:37 WIB
loading...
Satgas Gandeng Bonek Tekan COVID-19 di Jawa Timur
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan pihaknya bekerja sama dengan bonek untuk mengurangi kasus COVID-19 di Jawa Timur. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menggandeng sejumlah tokoh masyarakat dan juga organisasi kemasyarakatan (ormas) nasional dan juga daerah untuk mengubah perilaku masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan .

Khusus di Jawa Timur (Jatim), Satgas juga bekerja sama dengan kelompok supporter klub sepak bola Persebaya, Surabaya, Bonek atau kependekan dari Bondho Nekat. Diharapkan Satgas daerah juga menggandeng tokoh dan ormas yang tepat untuk membantu tekan kasus COVID-19.

"Terkait upaya kita bersama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang COVID ini, jadi satu hal yang memang sangat krusial adalah bagaimana memberikan kesadaran pada masyarakat bahwa COVID ini sesuatu yang nyata. Kami akan lebih banyak lagi melibatkan ormas karena mereka lah yang betul-betul berada di tengah masyarakat, termasuk memilih orang yang tepat agar kalau penjelasan itu disampaikan masyarakat bisa patuh," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo dalam Raker Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (22/9/2020). ( )

"Seperti tokohnya ulama, kiai. Seperti di Jawa Timur kami sudah melakukan kerja sama dengan Bonek Pak," ungkapnya.

Doni bersyukur bahwa sejak Jatim kasus positifnya melonjak luar biasa per Juni lalu sudah mengalami penurunan signifikan akibat kerja sama dengan beberapa ormas yang ada di Jatim, termasuk Bonek dan beberapa organisasi lainnya.

"Alhamdulillah Jatim sejak bulan Juni kasusnya meningkat luar biasa tetapi akhir-akhir ini sudah mengalami penurunan yang sangat signifikan dan kami bekerja sama dengan beberapa organisasi yang ada di Jatim," ujarnya. ( )

Karena itu, Kepala BNPB ini menegaskan, pelibatan ormas di daerah mempunyai pengaruh yang luar biasa, sehingga semuanya jangan bergantung pada pemerintah pusat. Setiap daerah memiliki kearifan lokal dan pihaknya meyakini bahwa kearifan lokal di tiap-tiap daerah itu dioptimalkan, maka daerah bisa mengendalikan kasus COVID-19.

"Memilih orang-orang yang tepat menyampaikan bahwa masalah protokol kesehatan ini sesuatu yang sangat penting, kami yakin daerah bisa mengendalikannya dengan sangat baik," ujar Doni.

Terlebih, Doni menambahkan, sekarang ini, sudah hampir semua daerah terdampak COVID-19, kecuali di beberapa daerah di Papua, dan sebagian lagi di Kalimantan Utara. Satgas melihat bahwa setiap daerah punya strategi dan Satgas mendorong supaya tiap daerah punya strategi yang tepat, sehingga membuat masyarakatnya taat dan patuh terhadap protokol kesehatan COVID-19.

"Kita berharap semua daerah itu melihat apa yang kira-kira membuat masyarakat sadar bahwa COVID ini nyata, COVID ini berbahaya bagi mereka yang rentan. Memang bagi mereka yang masih muda dan tidak punya penyakit penyerta pengaruhnya sangat kecil, mereka tidak menyadari mereka bisa menulari orang tua, mereka bisa menjadi pembunuh potensial karena perilaku mereka, karena mereka tidak tahan bisa membunuh yang punya risiko yang sangat tinggi," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2179 seconds (0.1#10.140)