Terlatih Hadapi Bencana, Relawan PMI Batang Diminta Edukasi Pencegahan Covid-19
loading...
A
A
A
BATANG - Palang Merah Indonesia (PMI) memiliki segudang pengalaman terkait kebencanaan kemanusian dan memiliki banyak tenaga relawan yang terlatih dalam menghadapi situasi bencana.
Hal tersebut disampaikan Bupati Batang Wihaji saat syukuran Hari Ulang Tahun PMI ke-75 tingkat Kabupaten Batang yang berlangsung di markas PMI setempat, Kamis (17/9/2020).
"Covid-19 sudah dinyatakan sebagai bencana kemanusiaan nasional bahkan dunia. Oleh karena itu, saya minta relawan PMI tolong bantu edukasi masyarakat untuk memutus mata rantai pandemi ini," pinta Wihaji.
Ia mengatakan bahwa pandemi Covid-19 ini belum tahu kapan berakhir dan belum ditemukan vaksinnya, maka jangan pernah menyepelekan.
"Kita tidak boleh takut tapi jangan sepelekan. Maka semua relawan beri pengetahuan masyarakat cara mencegahnya penanganan agar pandemi segera berakhir,” ujarnya.
Sementara Ketua PMI Kabupaten Batang, Akhmad Taufik mengatakan PMI Batang terus berupaya membantu dalam percepatan penanganan dan pengendalian Covid-19 maupun bencana lainnya.
"Secara terus berkelanjutan PMI lakukan spraying disinfektan ke seluruh kantor, fasilitas umum dan pendidikan, perumahan dan tempat ibadah. Sejak 20 Maret hingga 12 September 2020 telah melakukan spraying di 1.887 titik lokasi," sebut Achmad Taufik.
Tidak hanya itu, relawan PMI sampai saat ini sudah melakukan 22 kali penguburan jenazah terindikasi Covid-19 dengan APD lengkap yang sesuai standar.
"Di HUT ke-75 ini PMI juga melakukan aksi sosial membagikan masker kain dan hand sanitizer buatan dari anak - anak relawan sebanyak 2.500 secara serentak di 15 kecamatan,” ujarnya.
Taufik menambahkan, Unit Donor Darah di masa pandemi ini stok darah sering menipis. Untuk mencukupi kebutuhan harus melakukan gerakan donor darah secara mobile ke seluruh instansi dengan terapkan protokol kesehatan ketat. "Alhamdulillah dua hari kemarin dapat tambahan stok darah hingga 200 kantong,"pungkasnya.
Hal tersebut disampaikan Bupati Batang Wihaji saat syukuran Hari Ulang Tahun PMI ke-75 tingkat Kabupaten Batang yang berlangsung di markas PMI setempat, Kamis (17/9/2020).
"Covid-19 sudah dinyatakan sebagai bencana kemanusiaan nasional bahkan dunia. Oleh karena itu, saya minta relawan PMI tolong bantu edukasi masyarakat untuk memutus mata rantai pandemi ini," pinta Wihaji.
Ia mengatakan bahwa pandemi Covid-19 ini belum tahu kapan berakhir dan belum ditemukan vaksinnya, maka jangan pernah menyepelekan.
"Kita tidak boleh takut tapi jangan sepelekan. Maka semua relawan beri pengetahuan masyarakat cara mencegahnya penanganan agar pandemi segera berakhir,” ujarnya.
Sementara Ketua PMI Kabupaten Batang, Akhmad Taufik mengatakan PMI Batang terus berupaya membantu dalam percepatan penanganan dan pengendalian Covid-19 maupun bencana lainnya.
"Secara terus berkelanjutan PMI lakukan spraying disinfektan ke seluruh kantor, fasilitas umum dan pendidikan, perumahan dan tempat ibadah. Sejak 20 Maret hingga 12 September 2020 telah melakukan spraying di 1.887 titik lokasi," sebut Achmad Taufik.
Tidak hanya itu, relawan PMI sampai saat ini sudah melakukan 22 kali penguburan jenazah terindikasi Covid-19 dengan APD lengkap yang sesuai standar.
"Di HUT ke-75 ini PMI juga melakukan aksi sosial membagikan masker kain dan hand sanitizer buatan dari anak - anak relawan sebanyak 2.500 secara serentak di 15 kecamatan,” ujarnya.
Taufik menambahkan, Unit Donor Darah di masa pandemi ini stok darah sering menipis. Untuk mencukupi kebutuhan harus melakukan gerakan donor darah secara mobile ke seluruh instansi dengan terapkan protokol kesehatan ketat. "Alhamdulillah dua hari kemarin dapat tambahan stok darah hingga 200 kantong,"pungkasnya.
(atk)