Intelijen Khusus Rajawali Dibutuhkan untuk Memperlancar Operasi BIN

Minggu, 13 September 2020 - 13:28 WIB
loading...
Intelijen Khusus Rajawali...
Analis konflik dan konsultan keamanan Alto Labetubun mengatakan, pasukan intelijen khusus Rajawali sangat dibutuhkan untuk memperlancar operasi BIN. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pada Jumat, 11 September 2020 lalu, lewat akun media sosial (Medsos) Ketua MPR Bambang Soesatyo, publik Indonesia melihat penampilan video pasukan bersenjata dengan seragam hitam-hitam dalam acara di markas Badan Intelijen Negara (BIN). Terdengar narasi di balik video tersebut bahwa ini adalah pasukan intelijen khusus Rajawali, Badan Intelijen Negara.

Analis konflik dan konsultan keamanan Alto Labetubun mengatakan, ada tanggapan positif dari publik yang bangga bahwa BIN punya ‘pasukan khusus’. Menurut Alto, buat kelompok ini, ada harapan yang sangat besar bahwa BIN bisa mengakselerasi upaya-upaya yang tegas demi stabilitas negara. (Baca juga: Kepala BIN Wujudkan STIN Menjadi Kampus Bertaraf Internasional)

”Akan tetapi, ada juga kelompok yang mempertanyakan dasar dari pembentukkan pasukan khusus ini karena tugas dan fungsi BIN adalah mengumpulkan intelijen, bukan melakukan aksi-aksi lapangan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (13/9/2020). (Baca juga: Dankormar Mayjen TNI Suhartono Diangkat Menjadi Warga Kehormatan BIN)

Alto menjelaskan, peran, tugas dan fungsi BIN sesuai UU 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara menyebutkan BIN merupakan “Alat negara yang menyelenggarakan fungsi intelijen dalam negeri dan luar negeri, yaitu penyelidikan, pengamanan dan penggalangan, yang tujuannya adalah mendeteksi, mengidentifikasi, menilai, menganalisis, menafsirkan, dan menyajikan Intelijen dalam rangka memberikan peringatan dini untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan bentuk dan sifat ancaman yang potensial dan nyata terhadap keselamatan dan eksistensi bangsa dan negara serta peluang yang ada bagi kepentingan dan keamanan nasional”.

Jika dipahami secara kontekstual maka peran, tugas dan fungsi BIN itu berada pada konteks yang sangat dinamis dan fluid, serta dengan tingkat risiko yang juga dinamis dan membutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi dari agen-agen dan personel BIN di lapangan, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri. (Baca juga: Pengamat Intelijen Pastikan Intelsus Rajawali Bukan Pasukan Khusus BIN)

”Oleh karena itu maka agen dan personel BIN perlu dibekali dengan kemampuan taktis dan strategis, termasuk penguasaan intelijen khusus (Intelsus). Kemampuan intelsus ini termasuk penguasaan senjata api dan bahan peledak baik secara individu, maupun secara kolektif/kelompok,” kata dia. (Baca juga: DPR: Tidak Benar Informasi BIN Bentuk Pasukan Khusus)

Di sisi lain, pola ancaman yang memerlukan BIN menempatkan agen-agennya di lapangan baik di dalam negeri maupun di luar negeri juga menuntut personel BIN untuk punya kemampuan intelijen khusus, misalnya penugasan di daerah di mana kelompok separatis bersenjata itu sangat aktif, ataupun penugasan di daerah yang dikuasai oleh kelompok teroris transnasional.

”Dalam konteks ini maka kualifikasi intelijen khusus (Intelsus) Rajawali itu sangat relevan, penting, dan dibutuhkan BIN demi melancarkan peran, tugas dan fungsinya sesuai amanat UU 17/2011, sesuai dengan perintah dari single client BIN, yaitu Presiden Republik Indonesia,” tegasnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Respons Mahfud MD soal...
Respons Mahfud MD soal Isu Ijazah Palsu Jokowi, Jadi Presidennya Tetap Sah
RUU TNI Langkah Strategis...
RUU TNI Langkah Strategis Menghadapi Tantangan Global yang Kian Kompleks
BP Taskin Sebut Kemiskinan...
BP Taskin Sebut Kemiskinan Dapat Picu Ketidakamanan Nasional
Jokowi Bersedia Jadi...
Jokowi Bersedia Jadi Dewan Pembina Rampai Nusantara
Prabowo Bangga Indonesia...
Prabowo Bangga Indonesia Pernah Dipimpin SBY dan Jokowi
Dua Brigjen Naik Pangkat...
Dua Brigjen Naik Pangkat Bintang 2 di Awal Februari 2025, Sama-sama Ditugaskan di BIN
3 Perwira TNI Digeser...
3 Perwira TNI Digeser Jenderal Agus Subiyanto ke BIN pada Mutasi Februari 2025
Ubedilah Badrun Sebut...
Ubedilah Badrun Sebut Efisiensi Anggaran Era Prabowo Akibat Buruknya Pemerintahan Jokowi
Mantan Kepala BIN: Waspadai...
Mantan Kepala BIN: Waspadai Sentimen SARA Sebagai Operasi Penggalangan AS Terhadap Rakyat Indonesia
Rekomendasi
Hasil Pekan 33 Liga...
Hasil Pekan 33 Liga Inggris: Arsenal Menang, Chelsea Comeback, Manchester United Belum Menang!
Debut Gemilang di JSSL...
Debut Gemilang di JSSL Singapore 7’s: Tim U-14 dan U-12 Raih Runner-up!
Pemerintah Siapkan Pangkal...
Pemerintah Siapkan Pangkal Pinang Jadi Tempat Penampungan Warga Gaza
Berita Terkini
Ahmad Dhani: Saya Kader...
Ahmad Dhani: Saya Kader PKB yang Disusupkan di Gerindra
15 menit yang lalu
13 Kapolda Jebolan Akpol...
13 Kapolda Jebolan Akpol 1991 Teman Satu Angkatan Kapolri
48 menit yang lalu
Deretan Menteri Prabowo...
Deretan Menteri Prabowo yang Sowan ke Jokowi, Siapa Saja?
3 jam yang lalu
Ditelepon Presiden Prabowo...
Ditelepon Presiden Prabowo saat Gelar Halalbihalal, Cak Imin: Minta Menteri Rapatkan Barisan
5 jam yang lalu
Mensos Ngaku Tak Pernah...
Mensos Ngaku Tak Pernah Dengar Wacana Reshuffle Kabinet Prabowo
7 jam yang lalu
Forum Purnawirawan TNI...
Forum Purnawirawan TNI Tuntut Gibran Diganti, PSI Minta Hormati Kedaulatan Rakyat
7 jam yang lalu
Infografis
Jerman akan Gelar Latihan...
Jerman akan Gelar Latihan Militer untuk Hadapi Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved