Pengamat Sebut Pernyataan Puan Soal Pancasila dan Sumbar Berisi Harapan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo angkat bicara soal pidato pengantar Ketua DPP PDIP bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani, tentang Pancasila dan Sumatera Barat yang disampaikan dalam acara pengumuman rekomendasi bakal calon kepala daerah.
(Baca juga: Puan Maharani Resmikan Patung Bung Karno di Sekolah Tinggi Intelijen Negara)
Karyono menilai, penggalan kalimat dalam pidato pengantar yang disampaikan Puan merupakan suatu harapan. Namun demikian, kalimat berisi harapan tersebut telah menimbulkan kesan negatif dalam perbincangan publik.
(Baca juga: Pengamat Sebut Pernyataan Puan Jadi Komoditas Politik Praktis)
"Jika dipahami secara jernih, dengan mengesampingkan sikap sinis dan politis, pernyataan tersebut tidak menunjukan frasa yang tendensius menuduh masyarakat Sumbar tidak Pancasilais," kata Karyono, Sabtu (12/9/2020).
Seperti diketahui, dalam pidato pengantar saat memberikan rekomendasi bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat, Mulyadi-Ali Mukhni, Puan menyebut 'semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila. Bismillah, merdeka.'
Karyono mengatakan, dalam kalimat itu tidak ada frasa yang secara tendensius menghina masyarakat Sumbar. Bahkan, ia berpendapat, seharusnya yang perlu digali dari pernyataan Puan adalah latar belakang pemikiran atau alasan munculnya sebuah harapan tersebut.
"Konteks latar belakang atau dasar pemikiran dari pernyataan yang diributkan itu justru yang lebih substansial, bukan sekadar mempersoalkan teks narasi dengan membumbui propaganda," ucap Karyono.
(Baca juga: Puan Maharani Resmikan Patung Bung Karno di Sekolah Tinggi Intelijen Negara)
Karyono menilai, penggalan kalimat dalam pidato pengantar yang disampaikan Puan merupakan suatu harapan. Namun demikian, kalimat berisi harapan tersebut telah menimbulkan kesan negatif dalam perbincangan publik.
(Baca juga: Pengamat Sebut Pernyataan Puan Jadi Komoditas Politik Praktis)
"Jika dipahami secara jernih, dengan mengesampingkan sikap sinis dan politis, pernyataan tersebut tidak menunjukan frasa yang tendensius menuduh masyarakat Sumbar tidak Pancasilais," kata Karyono, Sabtu (12/9/2020).
Seperti diketahui, dalam pidato pengantar saat memberikan rekomendasi bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat, Mulyadi-Ali Mukhni, Puan menyebut 'semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila. Bismillah, merdeka.'
Karyono mengatakan, dalam kalimat itu tidak ada frasa yang secara tendensius menghina masyarakat Sumbar. Bahkan, ia berpendapat, seharusnya yang perlu digali dari pernyataan Puan adalah latar belakang pemikiran atau alasan munculnya sebuah harapan tersebut.
"Konteks latar belakang atau dasar pemikiran dari pernyataan yang diributkan itu justru yang lebih substansial, bukan sekadar mempersoalkan teks narasi dengan membumbui propaganda," ucap Karyono.
(maf)