Prokontra Pembukaan Bioskop dan Kekhawatiran Penularan Covid-19

Selasa, 08 September 2020 - 11:01 WIB
loading...
Prokontra Pembukaan...
Pengunjung berada di dalam mobil menyaksikan film di Skylight Cinema, Senayan Park, Minggu (6/92020). Cinema drive-in untuk memenuhi keinginan masyarakat yang ingin menyaksikan pertunjukan film saat pandemi. ANTARA FOTO/Hafidz Muba A/aww.
A A A
JAKARTA - Rencana pembukaan bioskop di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) kembali bergulir. Opini masyarakat terbelah menanggapi rencana kebijakan tersebut. Sebanyak 50% responden mengaku tidak setuju apabila bioskop dibuka di tengah pandemi Covid-19, sedangkan 50% lainnya menyatakan sebaliknya.

Hal tersebut terangkum dalam survei online SINDONews yang dilakukan pada 31 Agustus-6 September 2020 lalu.

Mereka yang menolak menyatakan pembukaan bioskop berbahaya karena jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air masih sangat tinggi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 6 September 2020, kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 194.109 kasus.

Rizal, salah satu responden asal Tangerang juga menilai kebijakan pembukaan bioskop di tengah pandemi seperti sekarang ini sangat tidak tepat. “Karena akan banyak massa di dalam area bioskop yang menyebabkan penularan Covid-19 semakin luas. Saya rasa tidak akan pengaruh walaupun sudah mengikuti protokol kesehatan. Jadi lebih baik tidak dibuka aja sekalian,” ujarnya.

Alasan Rizal cukup beralasan mengingat bioskop adalah ruangan tertutup tanpa ventilasi yang menggunakan pendingin udara. Kondisi ini membuat potensi penularan semakin besar.

Beberapa responden juga mengaku tidak akan mau memanfaatkan layanan bioskop meski telah dibuka karena khawatir terjadi penularan penyakit Covid-19 di tempat tersebut.

“Biarpun sudah dibuka dan katanya dijamin keamanannya, tetap saya tidak mau. Terlalu beresiko, ujar Ratih, responden asal Bogor.( )

Pandangan berbeda diungkapkan oleh 50% responden yang setuju dengan pembukaan bioskop di tengah pandemi Covid-19. Rama, seorang mahasiswa menyatakan bahwa sudah saatnya bioskop dibuka karena dapat membantu mengobati kejenuhan yang dirasakan selama pandemi Covid-19.

“Sudah menanti beberapa film bioskop yang harusnya tayang namun tertunda karena pandemi. Jadi enggak apa-apa dibuka asal ketat aturannya,” ujarnya.(Baca juga: Mohon Perhatian! Para Penonton, Bioskop Belum Bisa Dibuka)

Alasan pembukaan bioskop juga mendapat dukungan karena kebijakan ini dipercaya dapat membantu kehidupan ekonomi para karyawan yang pastinya akan sangat terdampak akibat penutupan operasional.


Jam Operasional Dibatasi

Keputusan pembukaan bioskop menjadi wilayah pemerintah. Jika pembukaan bioskop benar-benar dilakukan maka ada beberapa harapan yang disampaikan masyarakat.

Pertama, sebanyak 78% responden setuju agar bioskop tetap menerapkan pembatasan jam operasional. Syaiful, responden asal Jakarta menyebut pembatasan perlu dilakukan untuk mengurangi keramaian di ruang publik.

“Harus diupayakan segala cara agar jarak fisik tetap terjaga,” ujar Syaiful.

Selain itu sebanyak 87% responden setuju untuk menerapkan kebijakan pembatasan pengunjung. Dalam hal ini, pengelola bioskop tidak perlu memaksakan diri untuk tetap mengisi bangku bioskop secara penuh seperti pada waktu kondisi normal, melainkan tetap menjaga agar para pengunjung satu sama lain tetap berjarak.

Berbagai inovasi juga diharapkan bisa diciptakan agar masyarakat tetap bisa menikmati hiburan dan para pegawai bioskop juga dapat mendapatkan penghasilan. Beberapa usulan di antaranya membuka penayangan film dengan layar yang dapat ditonton melalui kendaraan pribadi masing-masing.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1718 seconds (0.1#10.140)