Staf Khusus Presiden: Milenial Berpotensi Paling Besar sebagai Penyebar Corona
A
A
A
JAKARTA - Staf Milenial Presiden Jokowi, Adamas Belva Syah Devara mengungkapkan generasi milenial berpotensi paling besar sebagai penyebar virus Corona (COVID-19). Belva memberikan contoh pada kasus di Korea Selatan yakni sekitar 250 ribu-300 ribu orang dites, baik muda maupun tua.
Hasilnya, 30% dari kasus virus Corona di negara tersebut ternyata berusia 20-29 tahun. “Ini tiga kali lebih besar dari age group selanjutnya di 30-39 dan dua kali lebih besar dari pada age group 40-49. Jadi mayoritas sebenarnya yang sakit itu anak muda,” ujar Belva dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). (Baca juga: Jokowi Sebut 180 Negara Berebut Mendapatkan APD, Masker dan Sanitizer )
Belva mengatakan bahwa generasi milenial ini memiliki gerak atau mobilitas yang paling tinggi sehingga potensi menyebarkan virus ini lebih besar. “Jadi semua harus tahu bahwa kita semua berperan penting untuk setop penyebaran virus ini. Kalau 30 persen kasusnya adalah 20-29, dan kalian tetap meremehkan, kalian tetap ke luar rumah, tetap wara-wiri, itu adalah kuncinya untuk virus ini menyebar dengan cepat. Karena biasanya anak muda ini paling banyak geraknya,” tegasnya.
“Jadi kita semua itu harus aware, harus tahu peran kita sendiri untuk menghentikan penyebaran virus ini, yaitu dengan jaga jarak. karena kalau kita hanya fokus di mitigasi itu nanti akan sangat berbahaya, kita harus mulai dari kita sendiri, kita tidak sedang berperang dengan siapa-siapa, tapi kita berperang dengan diri sendiri,” sambung Belva.
Namun, Belva melanjutkan generasi milenial juga bisa menjadi kunci dalam penghentian laju penyebaran virus Corona. “Ini kalau saya melihat tadi ini saja saya sangat terpaksa ke sini ya, karena saya biasanya juga work from home, dalam perjalanan ke sini ternyata di jalanan juga masih ramai, itu artinya masih banyak yang ngeyel, masih banyak yang tidak percaya tentang adanya virus ini,” paparnya.
Dia pun menekankan agar mematuhi imbauan pemerintah untuk bekerja di rumah dan social distancing. “Di rumah saja dulu. Kenapa itu penting, karena generasi milenial ini adalah generasi penular terbesar, generasi milenial adalah generasi penular terbesar,” jelas Belva. (Baca juga: Sebanyak 100 Ribu APD Disalurkan ke Wilayah Skala Prioritas )
Belva mengajak semua generasi milenial untuk berperan aktif menghentikan penyebaran virus ini. "Jadi kita semua itu harus aware, harus tahu peran kita sendiri untuk menghentikan penyebaran virus ini, yaitu dengan jaga jarak. Karena kalau kita hanya fokus di mitigasi itu nanti akan sangat berbahaya, kita harus mulai dari kita sendiri, kita tidak sedang berperang dengan siapa-siapa, tapi kita berperang dengan diri sendiri,” tutupnya.
Hasilnya, 30% dari kasus virus Corona di negara tersebut ternyata berusia 20-29 tahun. “Ini tiga kali lebih besar dari age group selanjutnya di 30-39 dan dua kali lebih besar dari pada age group 40-49. Jadi mayoritas sebenarnya yang sakit itu anak muda,” ujar Belva dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). (Baca juga: Jokowi Sebut 180 Negara Berebut Mendapatkan APD, Masker dan Sanitizer )
Belva mengatakan bahwa generasi milenial ini memiliki gerak atau mobilitas yang paling tinggi sehingga potensi menyebarkan virus ini lebih besar. “Jadi semua harus tahu bahwa kita semua berperan penting untuk setop penyebaran virus ini. Kalau 30 persen kasusnya adalah 20-29, dan kalian tetap meremehkan, kalian tetap ke luar rumah, tetap wara-wiri, itu adalah kuncinya untuk virus ini menyebar dengan cepat. Karena biasanya anak muda ini paling banyak geraknya,” tegasnya.
“Jadi kita semua itu harus aware, harus tahu peran kita sendiri untuk menghentikan penyebaran virus ini, yaitu dengan jaga jarak. karena kalau kita hanya fokus di mitigasi itu nanti akan sangat berbahaya, kita harus mulai dari kita sendiri, kita tidak sedang berperang dengan siapa-siapa, tapi kita berperang dengan diri sendiri,” sambung Belva.
Namun, Belva melanjutkan generasi milenial juga bisa menjadi kunci dalam penghentian laju penyebaran virus Corona. “Ini kalau saya melihat tadi ini saja saya sangat terpaksa ke sini ya, karena saya biasanya juga work from home, dalam perjalanan ke sini ternyata di jalanan juga masih ramai, itu artinya masih banyak yang ngeyel, masih banyak yang tidak percaya tentang adanya virus ini,” paparnya.
Dia pun menekankan agar mematuhi imbauan pemerintah untuk bekerja di rumah dan social distancing. “Di rumah saja dulu. Kenapa itu penting, karena generasi milenial ini adalah generasi penular terbesar, generasi milenial adalah generasi penular terbesar,” jelas Belva. (Baca juga: Sebanyak 100 Ribu APD Disalurkan ke Wilayah Skala Prioritas )
Belva mengajak semua generasi milenial untuk berperan aktif menghentikan penyebaran virus ini. "Jadi kita semua itu harus aware, harus tahu peran kita sendiri untuk menghentikan penyebaran virus ini, yaitu dengan jaga jarak. Karena kalau kita hanya fokus di mitigasi itu nanti akan sangat berbahaya, kita harus mulai dari kita sendiri, kita tidak sedang berperang dengan siapa-siapa, tapi kita berperang dengan diri sendiri,” tutupnya.
(kri)