Pemerintah: 150 Ribu Tes Kit Virus Corona Telah Tiba di Indonesia

Minggu, 22 Maret 2020 - 21:29 WIB
Pemerintah: 150 Ribu...
Pemerintah: 150 Ribu Tes Kit Virus Corona Telah Tiba di Indonesia
A A A
JAKARTA - Sebanyak 150 ribu kit alat screening test massal melalui rapid test sudah berada di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Achmad Yurianto.

"Kita bersyukur bahwa 150 ribu tes kit ini hari ini sudah berada di Tanah Air yang kemarin dijemput dengan menggunakan pesawat Hercules ke China," ungkapnya dalam Konferensi Pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (22/3/2020).

Dia menambahkan, 150 ribu kit itu tepatnya sudah berada di Natuta, Kepulauan Riau. Setelah itu, sambunya, pesawat Hercules kembali melanjutkan perjalanannya menuju Jakarta. (Baca Juga: Gedung Asrama Haji Pondok Gede Diserahkan untuk Ruang Isolasi Covid-19
"Posisi terakhir yang kami terima adalah bawa pesawat sedang transit di Natuna dan akan melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Untuk kemudian didata faktor risiko di masyarakat atas dasar kasus positif yang kita layani di rumah sakit. Ini yang menjadi acuan kita," jelas Yuri.

Yuri juga menjelaskan, pemerintah menargetkan akan mendatangkan 1 juta kit alat ini untuk memeriksa kelompok yang berisiko. "Dan tidak berapa lama lagi akan mendatangkan jumlah yang lebih besar sehingga target kita adalah 1 juta kit untuk memeriksa kelompok yang beresiko di antara masyarat kita," katanya.

Selain itu, Yuri mengatakan, jika hasil tes menunjukkan negative maka disarankan tetap melakukan social distancing. "Sudah barang tentu dari hasil pemeriksaan ini karena ini penapisan karena ini skrining pasti harus ada follow upnya. Yang pertama apabila ditemukan kasus negatif, maka kita akan meminta siapapun yang hasilnya negatif untuk tetap melakukan social distancing tetap melakukan untuk menjaga jarak dengan siapapun," tuturnya.

"Karena hasil negatif tidak memberikan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak terinfeksi. Kita pahami bahwa rapid test, test cepat yang kita lakukan sekarang ini basisnya adalah melihat respon serologi darah dari infeksi Covid-19," tambah Yuri.

Yuri mengatakan, pada infeksi yang masih berada di kisaran sebelum 6 sampai 7 hari, tentunya respon imunologi belum muncul. Sehingga hasilnya pasti negatif meskipun di dalam tubuhnya sudah ada infeksi.

"Oleh karena itu, ini harus diulang lagi 2 hari berikutnya untuk memastikan yang memberikan garansi bahwa kalau pemeriksaannya negatif," kata Yuri. (Baca Juga: Isra Mikraj, Menag Imbau Tingkatkan Disiplin dan Waspada Corona
Manakala hasilnya ditemukan positif, maka kata Yuri akan melakukan pemeriksaan ulang dengan menggunakan PCR.
"Karena PCR ini adalah pemeriksaan dengan metode molekuler yang memiliki sensitifitas lebih tinggi dibandingkan dengan rapid test. Dari sinilah akan kita pisah-pisahkan. Namun apabila disertai dengan gejala makan akan dilakukan isolasi," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0930 seconds (0.1#10.140)